tag:blogger.com,1999:blog-35471848470595549242024-02-07T12:08:52.538-07:00CendhelaBerbagi inspirasi dan motivasiSupomo Hanastihttp://www.blogger.com/profile/11873058562739844388noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-48813233146421669682023-11-17T22:48:00.000-07:002023-11-17T22:48:08.633-07:00Mengapa kita harus simpan uang dengan Investasi?<p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Halo gaes! <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="color: #0d0d0d; font-family: Roboto;"><span style="background-color: white; font-size: 15.3333px;">Kali ini aku mau share mengapa aku membuat channel Youtube Simpan Uang.</span></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Tujuan utamanya</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, aku mau berbagi <b>pengetahuan dan pengalaman investasiku</b>.
Aku mulai investasi tahun 2013, waktu itu aku nggak langsung tahu banyak
tentang macam-macam investasi yang ada, bahkan di tahun 2018 baru berani beli
saham. Menyesal? Iya! Kenapa nggak dari dulu ya</span><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">?! <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/UXgAt8QyfYI" width="320" youtube-src-id="UXgAt8QyfYI"></iframe></div><br /><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Jadi, waktu itu <b>membicarakan keuangan
atau investasi itu semacam hal tabu</b>, nggak tahu harus cari tahu kemana, mau
sharing sama siapa, <i>circle</i> juga nggak ada yang hobi investasi, jadinya
nggak ada yang ngarahin, dan akhirnya aku belajar dari buku yang kubeli di Gramedia
maupun buku online. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Padahal aku <b>kuliah di jurusan
akuntansi</b> lho, tapi di dunia akademis itu, kita lebih banyak belajar untuk persiapan
masuk ke dunia kerja, tidak untuk keuangan pribadi. Bukan berarti aku bilang
kuliahku nggak berguna buat keuangan pribadi sih, dengan background akuntansi,
aku lebih mudah memahami cara baca laporan keuangan untuk bekal investasi
saham. Tapi ya balik lagi, karena nggak ngerti hubungannya sama keuangan
pribadi, aku <b>baru investasi saham beberapa tahun setelah lulus kuliah</b>.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Di tahun 2019, aku <b>meminta bantuan <i>financial
advisor</i></b> untuk menata keuangan keluargaku, selain menata keuangan
menjadi lebih <i>safe</i>, banyak ilmu mengenai investasi dan keuangan yang aku
dapatkan selama sesi-sesi pertemuan kami. Ilmu yang kudapatkan memantapkan
bahwa investasi itu penting, <b>nggak hanya buat mengejar keuntungan tetapi
juga harus dalam porsi yang pas dan aman</b></span><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Jadi, dari <b>buku-buku dan pengalaman</b>
itulah aku banyak belajar, dan sekarang aku ingin berbagi melalui channel ini. Aku
ingin berbagi pengetahuan <b>mengenai "uang",</b> ilmu yang nggak
banyak diajarkan di sekolah supaya teman-teman bisa nyimpan uang di instrumen
investasi yang tepat</span><span class="MsoCommentReference"><span style="font-size: 8.0pt; line-height: 107%;"> </span></span><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Well, sebelum lanjut, boleh dong like
dan subscribe channelku ini.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Investasi itu menunda kesenangan saat
ini untuk tujuan masa depan. Investasi itu penting</span><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">!<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Mengapa?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Pertama</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, sesimpel buat <b>menjaga nilai uang</b> yang kita punya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; line-height: 107%;"><span style="font-size: 11.5pt;">Contohnya dulu harga mie dengan merek
yang sama hanya 900 rupiah nih tulisan dikardus mienya jaman dulu, sekarang
udah 2500 sampai 3000an. Harga minyak goreng per botol 300an rupiah, sekarang
per botol udah 30ribuan rupiah. Sepeda motor dulu cuma 200ribuan, sekarang
20jutaan. Trus rumah dulu </span><b style="font-size: 11.5pt;">perbuah nih iklan ini</b><span style="font-size: 11.5pt;">, hanya 3juta </span><b style="font-size: 11.5pt;">di
jakarta lho gaes</b><span style="font-size: 11.5pt;">!, sekarang 3 juta di jakarta cuma bisa buat ngekos doang.
Jadi yang jaman dulu bayangan rumah 1M itu udah kayak istana, realitanya sekarang
rumah harga segitu ya biasa aja. Nah, itulah yang namanya inflasi atau kenaikan
harga yang membuat nilai uang jaman dulu berbeda dengan jaman sekarang atau nanti
di masa </span><span style="font-size: 11.5pt;">depan</span><span style="font-size: 10.6667px;">.</span></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Jadi kalau kita hanya <b>simpan uang di
tabungan</b> ya lama-lama <b>nilai uang kita akan berkurang</b> walaupun jumlah
uangnya sendiri tetap sama. Contohnya kita punya target menabung 1M buat beli rumah,
karena cuma ditabung, ketika 10tahun lagi terkumpul 1M, rumahnya udah nggak
kebeli karena harga rumahnya naik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Nah, itulah salah satu <b>pentingnya menyimpan
uang di instrumen investasi</b>, supaya nilai uang kita tetap terjaga.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Kedua</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, mendapatkan <b><i>passive income</i></b></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Passive income itu pendapatan yang kita
peroleh walaupun kita nggak bekerja. Tentunya ini tergantung dari imbal hasil
investasi yang kita peroleh dan jangka waktu investasi kita. Semakin dini kita
berinvestasi sebenarnya semakin baik, klo kata Warren Buffet, </span><span style="background: white; color: #2e74b5; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%; mso-themecolor: accent5; mso-themeshade: 191;">salah satu orang
terkaya di amerika, ada yg disebut dengan keajaiban <i>compound interest </i>yang
akan kita bahas di video selanjutnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Ketiga</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, untuk mencapai <b>tujuan
keuangan</b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; line-height: 107%;"><span style="font-size: 11.5pt;">Kita pasti punya dong impian misalnya
beli rumah, beli mobil, jalan-jalan, dan sebagainya. Jika hanya ngandelin gaji
ya mungkin berat ya, makanya </span><b style="font-size: 11.5pt;">perlu dibantu dengan imbal hasil</b><span style="font-size: 11.5pt;"> dari
investasi </span><span style="font-size: 11.5pt;">kita</span><span style="font-size: 10.6667px;">.</span></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Keempat</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, untuk menjaga kita tetap <b>waras</b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Ada yang bilang kalau kondisi keuangan
sedang tidak baik-baik saja <b>bisa membuat depresi</b> lho?!. Menurut kalian
bener nggak? Menurutku sih iya, karena aku sendiri pernah ada dalam kondisi
yang kurang secara finansial, hal ini membuat kesulitan dalam mengambil
pilihan-pilihan buat masa depan, boro-boro masa depan buat kebutuhan sehari-hari
aja sulit! ya kan?!<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; line-height: 107%;"><span style="font-size: 11.5pt;">Nah dengan perencanaan keuangan yang
baik, kita bisa </span><b style="font-size: 11.5pt;">lebih jernih dalam berpikir</b><span style="font-size: 11.5pt;"> dan juga </span><b><span style="font-size: 11.5pt;">siap dengan
pilihan-pilihan di masa </span><span style="font-size: 11.5pt;">depan</span><span style="font-size: 10.6667px;">.</span></b></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Kelima</span></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">, <b><i>financial freedom</i></b><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b><i><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Finansial freedom</span></i></b><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;"> itu adalah ketika kita sudah bisa memenuhi ke<b>butuhan dan
gaya hidup kita tanpa harus bekerja</b>. Dengan jumlah investasi yang cukup dan
imbal hasil yang stabil, kita bisa lho mencapai hal tersebut. Selain itu, <b>kita
kan nggak akan selamanya bekerja terus</b>, kita harus berjaga-jaga jika suatu
saat terkena dampak pengurangan jumlah pegawai di perusahaan kita, atau kita
harus <i>resign</i> karena alasan tertentu, atau yang pasti kita akan pensiun,
setelah pensiun apakah kita akan membuat anak kita menjadi generasi sandwich?
Jangan dong <a>ya.</a></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Gimana nih? Teman-teman sudah ada yang
memulai investasi belum, komentar ya di bawah? Dan jangan lupa ajak orang-orang
terdekat kalian untuk berinvestasi untuk masa depan juga ya…<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Oke gaes, sekian dulu ya video kali ini,
semoga kita semua bisa <b>menyimpan uang dengan tepat dan mencapai kebebasan
finansial</b> ya!<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #0d0d0d; font-family: Roboto; font-size: 11.5pt; line-height: 107%;">Semoga channel SIMPAN UANG ini
bermanfaat untuk kita semua ya, jangan lupa like, komen, dan subscribe! bye</span></p><div><div><div class="msocomtxt" id="_com_10" language="JavaScript">
<!--[if !supportAnnotations]--></div>
<!--[endif]--></div>
</div><div style="mso-element: comment-list;"><div style="mso-element: comment;"><div class="msocomtxt" id="_com_10" language="JavaScript">
<!--[if !supportAnnotations]--></div>
<!--[endif]--></div>
</div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-52918919330159818712022-08-21T16:00:00.006-06:002023-01-20T19:16:27.740-07:00Apa itu Reksadana? | Pengalaman Investasi Reksadana<p>Halo kita akan membahas salah satu alternatif investasi yang
memiliki banyak pilihan di dalam investasinya mulai dari yang berisiko kecil
sampai risiko besar, yaitu reksadana.</p><p>Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. (https://www.idx.co.id/)</p><p>Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti : saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. (https://sikapiuangmu.ojk.go.id/)</p><p>Singkatnya, dengan reksadana kita menitipkan uang kepada Manajer Investasi untuk dikelola dan diinvestasikan.</p><p>Secara garis besar, reksadana itu ada 4 jenis yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Yang membedakan keempat reksadana tersebut adalah penempatan investasinya, misalnya reksadana pasar uang diinvestasikan pada instrumen investasi yang berisiko rendah misalnya deposito atau obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Sedangkan reksadana saham sebagian besar ditempatkan pada instrumen saham yang nilainya fluktuatif. Hal ini membuat risiko dan imbal hasil yang ditawarkan menjadi sangat bervariasi.</p><p>Kapan bisa beli reksadana? Kapan aja, 24 jam, tetapi cut offnya jam 13.00 WIB ya teman-teman. Jadi kalau beli di atas jam 13.00WIB investasi kita diproses hari berikutnya.</p><p>Mengapa investasi reksadana? Apa saja keuntungan investasi reksadana?</p><p>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Mulai 10ribu bisa investasi</p><p>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Bisa memilih sesuai profil risiko yang kita miliki</p><p>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Mudah dan bisa kapan aja</p><div>Oke itu aja sharingku mengenai reksadana ya, yuk diskusi di kolom komentar. Makasih</div><br /><div><br /></div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-28684127745744379492022-08-15T18:12:00.007-06:002023-01-20T19:15:32.688-07:00Sukuk Negara Ritel | SR017 Imbal Hasil 5,9%<p>Halo temen-teman, kali ini aku mau membahas salah satu Surat Berharga Negara yaitu Sukuk Negara Ritel, khususnya SR017 yang akan mulai ditawarkan 19 Agustus 2022.</p><p>Sukuk Negara Ritel (Sukuk Ritel) adalah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia.</p><p>Sukuk adalah efek atau surat berharga syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset). (OJK)</p><p>Contoh aset yang dijadikan sebagai obyek atas penerbitan sukuk misalnya tanah, bangunan, proyek bangunan, atau jasa, dan hak manfaat atas aset. Dengan catatan, aset yang menjadi dasar sukuk adalah tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.</p><p><b>Sukuk beda dengan obligasi? </b></p><p>Sukuk tidak sama dengan surat utang seperti obligasi.</p><p>Dikutip dari laman resmi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), sukuk adalah wajib dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur judi, ketidakjelasan, dan riba, serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh MUI.</p><div><p class="MsoNormal">Masa PenawaranSR017 yaitu 19 Agustus s.d. 14 September 2022<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Return dalam bentuk kupon dengan bunga tetap yang dibayarkan
tiap bulan selama 3 tahun.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Bisa dibeli di 31 Mitra Distribusi.</p><p class="MsoNormal"><b>Mengapa beli Sukuk? Apa keuntungannya?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">1. Aman dijamin negara<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">2. Imbal hasil bulanan, dikirim ke rekening (kupon)<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">3. Mulai dari 1juta bisa invest<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">4. Tagline Pilihan Berharga Kuatkan Bangsa, berinvestasi
sekaligus menjadi pahlawan negara.</p><p class="MsoNormal"><b>Bagaimana pengalamanku?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">
</p><p class="MsoNormal">SR ini adalah salah satu dari SBN Ritel, teman-teman bisa
lihat gambar berikut . SBN ritel yang pernah kubeli itu SBR, ORI, dan ST.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Proses pembeliannya secara garis besar ada 4: registrasi,
pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi. Teman-teman ikuti petunjuknya aja ya di
salah satu mitra distribusi yang dipilih.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Ok itu aja sharing mengenai SR017 yang merupakan salah satu pilihan investasi yang aman.</p><p class="MsoNormal"><br /></p></div><div><u>Referensi:</u></div><div>www.kemenkeu.go.id</div><div>https://www.kompas.com/money/read/2021/12/03/161937126/apa-itu-sukuk-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-obligasi</div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-86815660896412222922022-08-15T16:00:00.005-06:002022-08-17T07:55:07.836-06:003 Insight dari Buku Quiet<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYbb6rY5acNJf6caKBf5ocIv2jDamacoLnRLKjp3G1HBp1n9rtB2yxYd3YEC-KBS6ugnmLFia4tZVgRDzHU8Dbn0-eAJkk0BlLjse1lbrHr8iwVdOqNKfVffLegobfjDQ-lHNUeOqCUXq4E_VCi4KcoNupNPvmp4zYhcVkfITeSpOc-NdgN7vk1sWF/s1080/3%20INSIGHT%20BUKU%20QUIET.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYbb6rY5acNJf6caKBf5ocIv2jDamacoLnRLKjp3G1HBp1n9rtB2yxYd3YEC-KBS6ugnmLFia4tZVgRDzHU8Dbn0-eAJkk0BlLjse1lbrHr8iwVdOqNKfVffLegobfjDQ-lHNUeOqCUXq4E_VCi4KcoNupNPvmp4zYhcVkfITeSpOc-NdgN7vk1sWF/s320/3%20INSIGHT%20BUKU%20QUIET.png" width="320" /></a></div><br />Kali ini gue mau berbagi insight penting yang gue dapetin dari buku Quiet. Insight yang gue maksud di sini adalah pengetahuan yang gue dapat dari buku ini dan bisa diterapkan di kehidupan pribadiku. Gue pengen sharing ke teman-teman bahwa tujuan gue baca buku ini adalah mengenal diri sendiri lebih jauh karena gue merasa kalau gue ini introvert dan gue mencoba menggali potensi yang ada dalam diri ku dengan membaca buku quiet ini.<p></p><p></p><p class="MsoNormal">Ada banyak insight yang sebenarnya gue dapatin dari buku
Quiet karya Susan Cain ini. Tapi kali ini <i>gue mau berbagi tiga insight</i> yang
menurut gue paling penting dari buku Quiet ini.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><b>Pertama, menempatkan diri pada lingkungan yang cocok.<o:p></o:p></b></p>
<p class="MsoNormal"><i>Bill Gates tidak akan menjadi Bill Clinton, meskipun ia berusaha
memoles keahlian sosial, dan Bill Clinton tidak akan menjadi Bill Gates,
meskipun ia banyak menghabiskan banyak waktu sendirian di depan komputer.<o:p></o:p></i></p>
<p class="MsoNormal">Dalam buku ini dibahas mengenai <i>kehendak bebas kita
sebagai manusia</i> untuk ngebentuk kepribadian. Nah, kehendak bebas ini bisa
membawa kita jauuuuuh, tapi NGGAK BISA TIDAK TERBATAS, keluar dari batas
genetis kita.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Penelitian yang membuktikan hal ini adalah penelitian
Profesor Kagan terhadap 500 bayi usia 4 bulan untuk meneliti <i>bayi mana yang
lebih mungkin menjadi introvert atau ekstrovert</i>. Sedikit mengulas mengenai
penelitian ini, <i>bayi yang reaktif tinggi</i> cenderung menjadi pribadi yang
serius dan berhati-hati sedangkan <i>bayi yang reaktif rendah</i> cenderung
lebih percaya diri dan santai.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jejak reaktif tinggi atau rendah ini ternyata tidak hilang
saat bayi-bayi tersebut dewasa.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Yang ngebedain introvert dan ekstrovert itu adalah <i>respon
terhadap stimulasi</i>.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><i>Stimulasi</i> merupakan jumlah masukan yang kita dapat
dari dunia luar. Stimulasi ini dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti
suara, kehidupan sosial, atau cahaya yang menyilaukan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Introvert menikmati menutup pintu kantor mereka dan terjun
ke dalam pekerjaan mereka karena aktivitas intelektual yang sunyi memberikan
stimulasi secara optimal, sedangkan ekstrovert paling optimal saat berhubungan
dengan aktivitas yang memerlukan tenaga super besar seperti mengatur lokakarya
atau memimpin rapat. Dapat kita simpulkan bahwa <i>ekstrovert lebih menyukai
stimulasi daripada introvert.</i><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dengan mengenali jumlah stimulasi yang cocok untuk kita.
Kita dapat secara sadar mulai mencoba menempatkan diri ke dalam
lingkungan-lingkungan yang lebih cocok untuk kepribadian kita. Tempat dimana
kita mendapatkan rangsangan secara optimal akan kita sebut sebagai “tempat
manis”.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Contoh perpindahan stimulasi dapat kita lihat pada ilustrasi
berikut ini:<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Coba bayangkan saat lo lagi berbaring dengan tenang di
ayunan dan membaca sebuah novel menarik. Ini adalah tempat manis buat lo. Tetapi
sesudah setengah jam, lo merasa bosan, itu artinya lo kurang terstimulasi. Kemudian
lo menelpon teman dan pergi untuk makan siang bareng. Saat lo ngobrol dan
tertawa bersama temen lo, maka lo kembali ke tempat manis lo. Tetapi situasi
menyenangkan ini hanya berlangsung sampai ada seorang teman lagi, seorang
ekstrovert yang membutuhkan lebih banyak stimulasi dari lo, ngebujuk untuk
menemani dia ke pesta di mana sekarang lo berhadapan dengan musik kencang dan
banyak orang asing. Lo ngerasa tertekan untuk melakukan basa-basi di tengah
musik yang kencang. Di sinilah lo mulai jatuh dari tempat manis lo tadi. Lo
mungkin akan merasa seperti itu sampai lo menemukan seseorang untuk ngobrol
secara mendalam di pinggiran pesta yang jauh dari kerumunan atau langsung
meninggalkan pesta dan kembali membaca novel.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Contoh lainnya adalah seorang ekstrovert mungkin lebih
menyukai menyetir dengan minum kopi dan nyalain musik yang kenceng. Sebaliknya,
introvert yang mengendarai mobil di tengah suara lalu lintas yang bising harus
berusaha tetap menjaga konsentrasi karena suara akan mengganggu pikiran mereka.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Nah dari sini <i>gue menarik kesimpulan bahwa</i> kita harus
kenal kepribadian kita dan menempatkan diri pada lingkungan dengan stimulasi
yang paling optimal,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>khususnya saat
melakukan hal-hal yang penting seperti belajar atau bekerja. Mengenali
stimulasi yang optimal ini juga bisa membuat kita lebih memahami orang lain
yang memiliki kepribadian berbeda dengan kita.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><b>Kedua, sensitivitas penghargaan.<o:p></o:p></b></p>
<p class="MsoNormal">Orang sensitif penghargaan bermotivasi untuk mencari
penghargaan itu, dari naik jabatan, menang undian, hingga malam yang
menyenangkan dengan teman-teman. Sensitivitas penghargaan mendorong kita untuk
mengejar tujuan-tujuan seperti uang, status sosial, dan pengaruh. Tetapi
sensitivitas penghargaan yang berlebihan menempatkan manusia ke dalam berbagai
masalah. Kita menjadi terlalu semangat mendapatkan hadiah-hadiah yang menarik
hingga kita mengambil risiko besar dan tidak mengindahkan ancaman-ancaman.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Baik introvert dan ekstrovert terkadang hanyut dalam
sensitivitas penghargaan ini, tetapi ekstrovert lebih sering hanyut di
dalamnya. Para introvert lebih baik dalam perencanaan, tetap dalam rencana dan
menjadi sangat disiplin.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Menurut skor tes IQ kedua sifat itu sama pintarnya.
Ekstrovert lebih baik daripada introvert ketika menangani informasi berlebih.
Ekstrovert terlihat mengalokasikan hampir seluruh kapasitas mereka pada tujuan,
sedangkan introvert menggunakan kapasitasnya dengan mengawasi bagaimana suatu
tugas berlangsung. Introvert cenderung lebih berhati-hati dalam berpikir.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Kegeniusan adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras. Kita
cenderung memperlakukan 1% yaitu inspirasi sebagai sesuatu yang sangat
istimewa, tetapi kekuatan yang besar sesungguhnya berada pada kerja keras.
Einstein yang merupakan seorang introvert mengatakan, “bukannya saya sangat
pintar, hanya saja saya bertahan lebih lama dengan masalah.”<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jika lo seorang introvert, lo memiliki daya ketekunan,
kegigihan untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit dan pandangan yang jernih
untuk menghindari perangkap.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Nah di bagian sensitivitas penghargaan ini gue merasa
penting karena di bagian ini tuh dibahas tentang Opa Warren Buffet dengan
analisanya yang saat itu seakan-akan mampu meramalkan pasar saham di masa
depan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Di bagian ini, karena gue juga investasi saham. Gue pernah
berpikir mau investasi atau trading aja? Dua-duanya pernah gue coba pelajari.
Selama ini gue lebih memilih jadi investor jangka panjang karena gue gak punya
banyak waktu saat jam trading buat mantengin grafik harga saham-saham. Jadi,
melalui buku ini gue lebih ditantang buat lebih percaya kepada analisa
fundamental yang gue lakukan dan menemukan gaya gue sendiri dalam investasi.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jadi tetaplah menjadi diri lo sendiri. Jika lo suka
mengerjakan sesuatu dengan cara yang lambat dan terstruktur, jangan biarkan
orang lain membuat lo harus merasa berlomba. Jika lo menikmati kedalaman,
jangan paksa diri mencari kelebaran. Jika lo menikmati tugas tunggal
dibandingkan multitasking, pertahankan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><b>Ketiga, gap komunikasi introvert dan ekstrovert<o:p></o:p></b></p>
<p class="MsoNormal">Kesalahpahaman yang paling umum dan merusak mengenai tipe
kepribadian yaitu bahwa introvert adalah anti-sosial dan ekstrovert adalah
pro-sosial. Tapi pada kenyataannya rumusan tersebut sangat tidak tepat.
Introvert dan ekstrovert berbeda secara sosial.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Sulit bagi ekstrovert untuk memahami betapa inginnya
introvert memulihkan diri di akhir hari kerja yang sibuk. Kita semua berempati
pada teman yang sangat kurang tidur yang pulang ke rumah dan merasa terlalu
lelah untuk berbicara, tetapi lebih sulit untuk memahami bahwa rangsangan
sosial yang berlebihan bisa sama melelahkannya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Juga sulit bagi introvert untuk memahami betapa
menyakitkannya kebisuan mereka itu. Ketika pasangan introvert dan ekstrovert
berselisih pendapat, suara si introvert akan bertambah pelan dan datar, perilakunya
sedikit menjauh, apa yang dilakukannya adalah mengurangi agresi, si introvert
tidak nyaman dengan kemarahan. Sedangkan si ekstrovert sebaliknya, semakin
meninggikan suara dan terdengar marah saat berusaha menyelesaikan masalah
mereka. Semakin si introvert terlihat menarik diri, semakin si ekstrovert
merasa kesepian, lalu tersakiti dan marah.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Contoh menarik mengenai gaya komunikasi introvert adalah
seorang salesman bernama John Berghoff. Ia adalah seorang introvert dan dikenal
pendiam tetapi ia adalah seorang salesman terbaik pada masanya. Bahkan John
membangun bisnis pelatihan pribadi dan pendidikan penjualan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Apa yang menjadi rahasia John?<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dari eksperimen Thorne, didapatkan sebuah hal yang menarik
yaitu bahwa kedua tipe orang, yaitu introvert dan ekstrovert, menghargai satu
sama lain. Introvert yang berbicara kepada ekstrovert memilih topik yang lebih
menyenangkan. Sebaliknya, ekstrovert lebih bisa rileks ketika berpasangan
dengan introvert dan lebih bebas mengutarakan masalah-masalah mereka.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Penelitian Thorne menolong kita untuk memahami kesuksesan
dalam penjualan yang mengejutkan dari John Berghoff. Dia telah mengubah
ketertarikannya untuk percakapan serius, dan untuk pengambilan peran sebagai
seorang penasihat daripada sebagai seorang pembujuk, ke dalam sejenis terapi
bagi calon pembelinya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">John mengatakan bahwa, “Mereka membeli karena mereka merasa
dimengerti”.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Kita memiliki dua telinga dan satu mulut dan sebaiknya kita
menggunakannya secara proporsional. Solusi nomor satu dalam komunikasi adalah mereka
harus bersungguh-sungguh mendengarkan.<o:p></o:p></p>Tonton juga ya videoku mengenai insight buku quiet ini di Youtube Cendhela:<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/kO8R-RNPNT0" width="320" youtube-src-id="kO8R-RNPNT0"></iframe></div><br /><p><br /></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-43232455417301548822022-06-30T23:50:00.004-06:002023-01-20T19:15:01.690-07:00Cara Agar Senang Membaca<p> </p><p></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Pernah gak sih lo bertanya, kenapa sih kok ada orang yang
suka membaca? Sedangkan gue baca 1 buku dalam setahun aja nggak kelar-kelar?<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Fellexandro Ruby pernah mengatakan ia membaca 100 buku dalam
setahun, Jim Kwik mengatakan bahwa rata-rata CEO membaca 3-4 buku dalam
sebulan.<o:p></o:p></span></p><p>
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Mungkin ada yang salah dengan cara kita membaca.</span></span></p><p><span style="font-family: inherit; line-height: 107%;"></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Ada 3 poin yang akan gue bahas supaya membaca itu
menyenangkan. Cara membaca menyenangkan ini gue ambil dari beberapa sumber yaitu
buku You Do You yang ditulis Fellexandro Ruby, Youtube Fellexandro Ruby,
Liputan6.com, dan Lifehacker.com<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Nah setelah gue simpulkan ada 3 cara supaya membaca itu
menyenangkan!<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Yang dibaca harus menyenangkan</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Mencari buku yang menyenangkan</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Baca tidak sampai selesai tidak apa-apa</span></li></ol><span style="font-family: inherit;"><!--[if !supportLists]--></span><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Oke mari kita bahas apa sih maksudnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: inherit;">Cara agar senang mambaca: Pertama, yang dibaca harus menyenangkan!</span></b></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Gimana caranya supaya yang kita baca itu menyenangkan? Caranya yaitu kita suka atau tertarik dengan yang kita baca. Saat lo lagi suka akan sesuatu, maka lo akan cari tahu sedetail detailnya tentang sesuatu yang lo suka itu gak sih? </span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Misalnya gue akhir-akhir ini lagi tertarik sama sepatu boots, dan gue cari info dong sepatu boots itu kayak gimana aja modelnya, buat acara formal cocoknya yang mana, yang buat casual yang mana, kontruksi sepatu itu apa, dan lain-lain.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Atau misalnya lo lagi suka gitu sama seseorang lu pasti akan cari tahu sedetail-detailnya kan tentang gebetan lo itu. Cara deketin dia gimana, tinggalnya dimana, siapa aja temennya, kesukaannya apa, dan lain-lain.</span></p><p class="MsoNormal"></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Begitu juga dengan membaca, membaca akan menyenangkan jika lo tertarik sama yang lo baca. Jadi, carilah buku yang membuat lo tertarik, yang berkaitan dengan masalah hidup lo, dan bisa ngasih solusi akan masalah-masalah yang lo hadapi.</span></p><div><p class="MsoNormal"><b>Cara agar senang mambaca: </b><b><span style="font-family: inherit;">Kedua, mencari buku yang menyenangkan!<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Nah, setelah tahu buku yang gue maksud menyenangkan itu
bagaimana, sekarang cara mencari buku yang menyenangkan itu bagaimana?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Caranya yang pertama: kita bisa cari lewat ringkasan buku.
Ringkasan buku sekarang sudah banyak tersedia di berbagai media, ada di
youtube, blog, podcast, hingga aplikasi di handphone.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Yang kedua itu kita bisa baca 50 halaman pertama dari sebuah
buku. Konsep ini disebut “The Rule of Fifty” yang diambil dari sebuah buku yang
ditulis Nancy Pearl. Dengan baca 50 halaman pertama ini kita seharusnya sudah
tahu sebuah buku itu menarik atau menjadi solusi buat kita apa nggak.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><b>Cara agar senang mambaca: </b><b><span style="font-family: inherit;">Ketiga, Buku tidak harus diselesaikan!<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Setelah kita memfilter buku yang mau kita baca kita jadi
tahu kalau baca buku itu nggak harus dari awal sampai akhir. Baca itu ya bagian
yang menarik buat lo!<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Bahkan dalam buku Fellexandro Ruby yang berjudul You Do You,
di bagian awal dituliskan bahwa baca bukunya itu gak harus dari awal, kalian
bisa lompat ke bagian yang kalian anggap menarik trus kalian mulai dari situ.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal">
</p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Kalau suatu buku sudah menjawab permasalahan yang lo hadapi
dan bagian selanjutnya lo rasa gak menarik, udah boring, atau dragging banget,
ya udah SKIP aja!<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Oke
itulah 3 cara supaya membaca itu menyenangkan, intinya membaca itu harus enjoy
ya teman-teman. Yuk subscribe channel Youtube Cendhela. Terima kasih.</span></span></p></div><br /><p></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-45749879890171566552022-06-19T21:24:00.010-06:002022-08-28T23:55:39.450-06:00Review Buku Quiet : Daya Introvert Di Dalam Dunia Yang Tidak Bisa Berhenti Bicara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvFAJh3EaVA5PD0VJg_sy9227VJtlrEGkHrbNTi7RRA6-26J7fVKR2OVnIxg7BQTvoiL_kKC-Env9UU7iZThQF_dMkM8Mi-5xKXMw_6fmIbZkSuGmZuJcwvyKvfLuqofjHwcCcx3XWCA6KTyNdZlQ4Ethf6DPbUrjqrE3KnDqhWWnhM75knX7_KvB/s4032/20220829_124419.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhvFAJh3EaVA5PD0VJg_sy9227VJtlrEGkHrbNTi7RRA6-26J7fVKR2OVnIxg7BQTvoiL_kKC-Env9UU7iZThQF_dMkM8Mi-5xKXMw_6fmIbZkSuGmZuJcwvyKvfLuqofjHwcCcx3XWCA6KTyNdZlQ4Ethf6DPbUrjqrE3KnDqhWWnhM75knX7_KvB/s320/20220829_124419.jpg" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Review buku <b>Quiet</b> karya <b>Susan Cain.</b><div><br /></div><div>Kali ini aku mau membahas review dan ringkasan dari buku Quiet : Daya Introvert Di Dalam Dunia yang Tidak Bisa Berhenti Bicara.</div><div><br /></div><div>Buku ini diawali dengan kisah Rosa Parks yang berani berkata "TIDAK" saat diminta memberi tempat duduk ke penumpang bus lain yang berkulit putih. Rosa Parks adalah warga kulit hitam dan saat itu di America masih sangat rasis dan menjadi warga kulit hitam sangatlah susah.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBpETXfuIrEmPEy6lo8ZXY_HjzNHnZME28ZhsaNXRzh8ENZy5kUWZ0YtO9SPR8c4cwf51wA8SQcMnmcOvxqNsKzIIZvam_9AO1YmxdwKdcq77F6oPTnbCIRVVI8IoFjw1iuzyTeAyjtPC2CFnl4buB8MPay8Y45XrkEWPajRbWODnPvzOOa2oXO7zK/s4032/20220829_124523.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBpETXfuIrEmPEy6lo8ZXY_HjzNHnZME28ZhsaNXRzh8ENZy5kUWZ0YtO9SPR8c4cwf51wA8SQcMnmcOvxqNsKzIIZvam_9AO1YmxdwKdcq77F6oPTnbCIRVVI8IoFjw1iuzyTeAyjtPC2CFnl4buB8MPay8Y45XrkEWPajRbWODnPvzOOa2oXO7zK/s320/20220829_124523.jpg" width="240" /></a></div><div><br /></div><div>Dengan berkata tidak, Rosa Parks diajukan ke persidangan dan kasus ini membuat heboh Amerika karena terjadi boikot besar-besaran terhadap bus dalam waktu yang lama. Hal ini juga berhasil mengubah arah sejarah Amerika menjadi lebih toleran.</div><div><br /></div><div>Kepribadian Rosa Parks ternyata seorang yang lembut, manis, dan sekarang lebih dikenal dengan istilah Introvert.</div><div><br /></div><div>Dalam buku ini dijelaskan bahwa kita hidup pada dunia yang mengagung-agungkan Ekstroversi dan seolah-olah menyingkirkan para Introvert, padahal tanpa orang-orang Introvert tidak ada penemuan-penemuan penting seperti teori gravitasi Sir Issac Newton, teori relativitas Einstein, Google oleh Larry Page, Cerita Harry Potter oleh J.K. Rowling, dan komputer pribadi oleh Bill Gates.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzZP5ilIQAABtQcBCWJJmZjd_XQ491QiYnOez71aspjHoBN7C0ZwO9OP4RHuxZxvooEZXqMT08GbsYU1a44h0Z3KNtRfBBmwyU3yvpY6co4mKOMqaI8He1ISQzK56fH2Ip1uMuQ8RBAT8EdqqU8yqutVwbIcxdt3nuBFr07B_sSloF1Mo53dQVVLyh/s4032/20220829_124700.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzZP5ilIQAABtQcBCWJJmZjd_XQ491QiYnOez71aspjHoBN7C0ZwO9OP4RHuxZxvooEZXqMT08GbsYU1a44h0Z3KNtRfBBmwyU3yvpY6co4mKOMqaI8He1ISQzK56fH2Ip1uMuQ8RBAT8EdqqU8yqutVwbIcxdt3nuBFr07B_sSloF1Mo53dQVVLyh/s320/20220829_124700.jpg" width="240" /></a></div><div><br /></div><div>Nah kali ini aku mau membagikan <b>secara garis besar atau ringkasan</b> setiap bagian dari buku Quiet karya Susan Cain :</div><div><br /></div><div><div>Buku Quiet karya Susan Cain ini <b>dibagi menjadi 4 bagian</b>. Setiap bagian terdiri dari 1 sampai 4 bab. <u>Di sini aku nggak akan bahas setiap bab tetapi setiap bagian, supaya teman-teman punya gambaran umum sehingga bisa menjadi pertimbangan apakah mau membeli buku ini atau tidak.</u></div><div><br /></div><div><b>Bagian Pertama : Model Ekstrovert</b></div><div><br /></div><div>Pada bagian ini membahas sejarah di Amerika, khususnya cerita bagaimana ekstrovert menjadi model budaya di negara tersebut. Di bagian ini juga bercerita mengenai kisah Dale Carnegie (mungkin sebagian besar teman-teman tahu ya kalau beliau adalah seorang motivator dan salah satu penulis buku terlaris) dari awal kehidupannya yang seorang remaja peternakan di desa menjadi salesman hingga ikon pembicara publik. Kebangkitan industri Amerika menjadi daya utama di balik evolusi budaya ekstrovert.</div><div><br /></div><div>Di bagian ini juga dibahas beberapa tokoh dan lembaga terkenal seperti Tony Robbins, Harvard Business School, dan Rick Warren.</div><div><br /></div><div>Cara bekerja introvert dibahas mendalam pada bagian pertama ini. Pada bagian ini Susan Cain juga menceritakan bahwa terdapat suatu fenomena menarik, yaitu perbandingan dalam hal menyelesaikan pekerjaan di rumah dan di kafe.</div><div><br /></div><div><b>Bagian kedua: Biologi Anda, Diri Anda Sendiri</b></div><div><br /></div><div>Susan cain yang seorang introvert bercerita mengenai dirinya, mulai dari pidato pertama kali (yang pastinya gugup setengah mati) hingga akhirnya meninggalkan pekerjaan di Wall Street, membuka firma sendiri dan hingga ratusan pidato yang telah ia berikan.</div><div><br /></div><div>Bagian ini memaparkan penelitian-penelitian yang bertujuan agar kita bisa menempatkan diri pada lingkungan dan memilih lingkungan yang tepat.</div><div><br /></div><div>Bagian ini juga membahas tentang sensitivitas penghargaan, yaitu sesuatu yang mendorong orang untuk mengejar tujuan-tujuan untuk mengumpulkan buah terbaik kehidupan. Di sini Susan Cain memberikan pandangannya mengapa saat wall street hancur, Warren Buffet tetap makmur. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2t3tbYYWQCyhBFGoUzh304RHoBNv4RH2GBGaEprKpF_FBj3Xcdmh7wCX_Jm_2Ob6ZNEKVKE_56bFhO0U9Yra5l4iJLWlU6WAbf_zEBzGgQncmhsSB-d_ZWaqDE-4qpxF1oVss_wG7tcqvgw0WwK3yO_0OGUa7AdMF5xnXd8d0c3pDrYoHgZudeIUW/s4032/Review%20buku%20quiet%20review.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2t3tbYYWQCyhBFGoUzh304RHoBNv4RH2GBGaEprKpF_FBj3Xcdmh7wCX_Jm_2Ob6ZNEKVKE_56bFhO0U9Yra5l4iJLWlU6WAbf_zEBzGgQncmhsSB-d_ZWaqDE-4qpxF1oVss_wG7tcqvgw0WwK3yO_0OGUa7AdMF5xnXd8d0c3pDrYoHgZudeIUW/s320/Review%20buku%20quiet%20review.jpg" width="240" /></a></div><div><br /></div><div><b>Bagian ketiga: Apakah semua budaya memiliki model ekstrovert?</b></div><div><br /></div><div>Bagian ini membahas budaya ekstrovert dan introvert di Amerika dan Asia. Hal yang menarik adalah bahwa orang Asia cenderung lebih introvert karena suatu budaya yang akan dijelaskan lebih di buku ini.</div><div><br /></div><div><b>Bagian keempat: Bagaimana mencintai, bagaimana bekerja</b></div><div><br /></div><div>Bagian ini membahas kepan kita yang introvert bertindak lebih eketrovert dari biasanya. Dibahas seorang professor, mantan dosen psikologi Harvard yang seorang introvert tetapi orang-orang di sekitarnya mengenal beliau sebagai professor yang lucu, menyenangkan, bahkan menyanyi dan menari saat mengajar di kelas.</div><div><br /></div><div>Bagian ini juga memberikan masukan untuk guru dan orang tua ketika menghadapi anak yang introvert supaya sang anak dapat tumbuh optimal.</div><div><br /></div><div>Nah aku juga membuat video di Youtube dengan<b> poin-poin</b> yang kubahas dalam video review buku Quiet yaitu:</div><p>1. Mitos dan fakta mengenai introvert berdasarkan penelitian-penelitian Susan Cain dan tim;</p><p>2. Perbedaan ekstrovert dan introvert; dan</p><p>3. Ringkasan buku Quiet berupa bagian-bagian yang ada dalam buku disertai dengan keterangan singkat.</p><p>Bagi yang ingin tahu lebih lanjut mengenai review buku Quiet dapat disimak melalui video <a href="https://youtu.be/bV_VndgGtsg" target="_blank">DI SINI</a>, atau bisa ditonton pada video di bawah. Jika berkenan mendukungku dalam berkarya silakan <b>like, komen, dan subscribe</b> <b>youtubeku</b> ya. Makasih.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/bV_VndgGtsg" width="320" youtube-src-id="bV_VndgGtsg"></iframe></div><p>Tag: review quiet, review buku quiet, ringkasan buku quiet, ringkasan quiet, apa itu introvert, introvert bukan pemalu, tokoh introvert</p><p>#quiet #bukuquiet #quietsusancain #reviewquietbahasaindonesia #ringkasanquiet</p></div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-78970217356051195522022-06-16T16:00:00.001-06:002023-01-20T19:14:49.177-07:00Kebiasaan No. 1 Orang Sukses, Hanya 30 detik!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Kebiasaan nomor 1 orang sukses hanya butuh 30 detik sehari.</p><p>Jika Anda ingin mencapai tujuan, memaksimalkan potensi, dan mewujudkan mimpimu menjadi kenyataan maka Anda harus ahli dalam kebiasaan ini. Apa kira-kira kebiasaan tersebut?</p><p>Kebiasaan tersebut adalah <b>"memprogram ulang otak"</b> dengan cara <b>VISUALISASI.</b></p><p>Dengarkanlah baik-baik nasihat dari Mel Robbins ini, dan hidupmu akan berubah menjadi lebih baik. <b>Mel Robbins mengatakan ini berdasarkan ilmu pengetahuan dan penelitian.</b></p><p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lNAQsmRTwFpfG17_agA96qe71K18gG32Ht8B-oLWaABACv5vChMJcVHFiAlddl0TxJxmdnXZAAurCn5V8grWSPgAMQ23KzLFFTALDCF6-JpzwDk50i3xHOQ3V0-BtcwooxpaHVanMS_reKuRIgUgryl5GKpqw55cnMDeqPKJEW62TEzJkEPNW3KK/s1181/reticular%20activating%20system.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1181" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lNAQsmRTwFpfG17_agA96qe71K18gG32Ht8B-oLWaABACv5vChMJcVHFiAlddl0TxJxmdnXZAAurCn5V8grWSPgAMQ23KzLFFTALDCF6-JpzwDk50i3xHOQ3V0-BtcwooxpaHVanMS_reKuRIgUgryl5GKpqw55cnMDeqPKJEW62TEzJkEPNW3KK/s320/reticular%20activating%20system.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Youtube Be Inspired.</td></tr></tbody></table><b><br />Otak kita memiliki sistem</b> yang disebut <b>"<i>Reticular Activating System</i>"</b>. Sistem ini adalah jaringan Neuron. Sistem ini merupakan "filter" yang mengizinkan informasi tertentu dalam otakmu dan memblokir informasi lainnya.<p></p><p><b>Siapa yang memprogram sistem tersebut?</b> Anda dan orang-orang di masa lalu Anda.</p><p>Contohnya jika Anda "merasa tidak dicintai", maka sistem tersebut akan mencari setiap bukti untuk mengonfirmasi keyakinan negatif Anda miliki tersebut.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim5UrKoeGRlo7EdXlxBBQld1hQAdmd2lvJrRyrU2gssCvDgtuIv-jI2z_doLaOwSSQ8LH4WesMyud_hyId2Ib1am6DdIwIlQwOvcZ7ekKmlRjQp0TfcXHOiCyYyZmZxDIfdB09lhBQ5oGzx8EAU4xPGPR0FVszzHgVFZxILMGL97qA6qecQaR_764p/s1920/pexels-george-milton-7015064.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim5UrKoeGRlo7EdXlxBBQld1hQAdmd2lvJrRyrU2gssCvDgtuIv-jI2z_doLaOwSSQ8LH4WesMyud_hyId2Ib1am6DdIwIlQwOvcZ7ekKmlRjQp0TfcXHOiCyYyZmZxDIfdB09lhBQ5oGzx8EAU4xPGPR0FVszzHgVFZxILMGL97qA6qecQaR_764p/s320/pexels-george-milton-7015064.jpg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Pexels</td></tr></tbody></table><p></p><p>Itulah sebabnya ada yang disebut dengan "<i>Confirmation Bias</i>". Confirmation Bias adalah bahwa otak Anda senang membaca hal-hal yang sejalan dengan pendapat Anda, karena hal tersebut mengkonfirmasi filtermu!</p><p><b>Mengapa kita memiliki filter semacam itu? </b>Ada alasan yang sangat penting dibalik sistem ini. Jika otak Anda menerima semua informasi, maka otak bisa meledak, meleleh, otak akan rusak. Sistem ini melindungi otak dengan memfilter informasi dan mengizinkan masuk informasi yang sejalan dengan pendapat Anda.</p><p><b>Itulah alasan ilmiah mengapa kita perlu sibuk memprogram sistem di otak Anda.</b></p><p>Memprogram ulang otak dilakukan dengan cara <b>visualisasi </b>supaya otak kita mulai melihat kesempatan, melihat bukti, melihat "kebetulan", sehingga Anda dapat membangun momentum/daya gerak/pendorong.</p><h4 style="text-align: left;"><b>Cara melakukan visualisasi (berdasarkan ilmu pengetahuan)</b></h4><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmIrHmY1aE2B69wvUccrPAFM5y9bfuO_iJoCblQcgs17o0_mu2pzV_i0EoRM4z6zbz-jtxpz04iXEndS8IgGuFqMuf-YHFsmu4hGMXjAWSUfLPoe61pQSBIXPxNi3fGTUSL3tBjfhVIImuSNS6KGQlGu6dIJDdratnyCboXL8fWYrRmMyd7pnbM5T/s1916/pexels-wendy-wei-3564353.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1916" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJmIrHmY1aE2B69wvUccrPAFM5y9bfuO_iJoCblQcgs17o0_mu2pzV_i0EoRM4z6zbz-jtxpz04iXEndS8IgGuFqMuf-YHFsmu4hGMXjAWSUfLPoe61pQSBIXPxNi3fGTUSL3tBjfhVIImuSNS6KGQlGu6dIJDdratnyCboXL8fWYrRmMyd7pnbM5T/s320/pexels-wendy-wei-3564353.jpg" width="214" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Pexels</td></tr></tbody></table><br />Contohnya jika Anda ingin meningkatkan "harga-diri" Anda, visualisasikan apa yang Anda rasakan tentang diri Anda ketika "harga-diri" tersebut meningkat. Terdapat <b>2 langkah </b>kebiasaan sukses melalui visualisasi, yaitu:<p></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Tutup mata Anda dan visualisasikan gambaran yang spesifik</b> "<i>akan seperti apa</i>" hal tersebut dalam hidup Anda ketika "harga-diri" Anda meningkat. Anda akan melihat diri Anda berbicara dalam pekerjaan, melihat diri Anda berbicara lebih tentang bisnis Anda, melihat diri Anda meninggalkan "bad relationship", melihat diri Anda menentukan batas, melihat diri Anda pergi ke Gym, melihat diri Anda lebih menjaga diri Anda. </li><li>Ketika Anda memvisualisasikan gambar tersebut, <b>secara sadar memikirkan emosi-emosi positif yang Anda rasakan</b>. Anda merasa gembira, bangga, berdiri lebih tinggi, menjadi lebih bersyukur bahwa Anda telah melakukan perubahan tersebut. Anda merefleksikan gambaran yang spesifik "Oh, di sana saya di pekerjaan dan mengangkat tangan saya, luar biasa, saya membagikan ide-ide saya", "Oh, di sana saya mendapatkan promosi", "Oh, di sana saya meminta kenaikan gaji", "Oh, di sana saya mendaftarkan konsumen baru bagi bisnis saya", "Oh, saya kembali lagi ke sekolah", saya merasa sangat baik akan diri saya.</li></ol><p></p><p><b>Ketika Anda melakukan hal tersebut, hal inilah yang terjadi secara ilmiah: Anda melatih otak Anda untuk memiliki filter yang benar-benar berbeda</b>. Otak kita tidak dapat membedakan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Anda, seperti ketika mendapat nilai F saat ujian kelas 10. Hal-hal yang Anda imajinasikan yang terjadi pada Anda. </p><p><b>Otak Anda tidak dapat membedakan antara memori yang sebenarnya terjadi pada Anda dan memori yang Anda ciptakan/imajinasikan.</b> Otak Anda akan mengalami visualisasi Anda seperti pergi ke Gym, Anda memvisualisasikan betapa senangnya Anda saat melakukannya, Anda memvisualisasikan kenaikan gaji, mendapatkan promosi, dan betapa bangga Anda merasakannya. Otak Anda, ketika Anda melakukan visualisasi, menerjemahkannya sebagai memori yang nyata. Dan itu penting, karena saat Anda menerjemahkannya sebagai memori yang nyata, maka Otak akan mengubah filter dari "Reticular Activating System"</p><p><b>Dan inilah yang kami ketahui berdasarkan penelitian, semakin Anda memvisualisasikan sesuatu:</b></p><p>Semakin besar rasa percaya diri Anda, semakin besar rasa aman yang Anda miliki, dan menariknya, semakin Anda memvisualisasikan tujuan-tujuan Anda, <b>setiap pagi melakukannya hanya dalam 30 detik, sesungguhnya Anda mengembangkan dan meningkatkan <i>skills </i>Anda</b>. Ada bukti nyata berdasarkan penelitian bahwa visualisasi membantu Anda membangun skills. Dan semakin Anda melakukan visualisasi maka Anda akan memprogram ulang otak Anda. Anda <b>mengubah jaringan <i>neuron-neuron</i> yang berperan sebagai filter.</b></p><p>Semakin Anda memvisualisasikan bahwa Anda "<i>speak up"</i> maka Anda akan menjadi lebih percaya diri, lebih banyak <i>skill </i>yang Anda miliki, sehingga daripada saat meeting Anda mencari bukti-bukti untuk tidak berbicara, Anda akan speak up, dan membagikan ide-ide Anda.</p><p><b></b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7OR5yDS1nw6PkhNzW89O547iFsX6Bdw9SZjwlCZnnvzh6N8iQlSJCQSq44DxvU8C9GKF-qe3AfE9V8uTAib8layvnbrRb__IAB0XsVBxe8m4AZl_FJ32WopAJ97PdK9OiPVCp2VsFnWJ4O-hlhMqS_t_yJZYN55KSJgw50p-g6-kot6mFnzZRKQJc/s1920/pexels-leah-kelley-618902.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7OR5yDS1nw6PkhNzW89O547iFsX6Bdw9SZjwlCZnnvzh6N8iQlSJCQSq44DxvU8C9GKF-qe3AfE9V8uTAib8layvnbrRb__IAB0XsVBxe8m4AZl_FJ32WopAJ97PdK9OiPVCp2VsFnWJ4O-hlhMqS_t_yJZYN55KSJgw50p-g6-kot6mFnzZRKQJc/s320/pexels-leah-kelley-618902.jpg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Pexels</td></tr></tbody></table><b><br />Jadi, selama 30 hari ke depan, selama 30 detik sehari, visualisasikanlah</b> bagaimana rasanya ketika Anda menggapai tujuan keuangan Anda, bagaimana rasanya ketika pergi ke bank dan melihar saldo Anda, bagaimana rasanya mengajak anak Anda ke Disney dengan menggunakan uang yang Anda hasilkan, bagaimana rasanya Anda membeli rumah, bagaimana rasanya keluar dari pekerjaan yang Anda benci dan memulai bisnis Anda.<p></p><p>Bagi yang ingin mendengarkan di Youtube bisa klik <a href="https://youtu.be/PwZGXyoZb4I" target="_blank">DI SINI.</a></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0Jl. Menteng Pulo 1 No.16, RT.1/RW.14, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12960, Indonesia-6.222157 106.843746-7.3132443570507988 105.74511310368096 -5.1310696429492015 107.94237889631903tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-33917952969929215802022-06-08T22:02:00.001-06:002023-01-20T19:14:23.884-07:0010 Kebiasaan Pagi Orang Jenius<p dir="ltr" id="docs-internal-guid-924f296f-7fff-7853-81f3-d295f76338b0" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p dir="ltr" id="docs-internal-guid-924f296f-7fff-7853-81f3-d295f76338b0" style="text-align: justify;"><b>10 kebiasaan pagi hari</b> yang diajarkan oleh <b>Jim Kwik</b>, seorang ahli dalam peningkatan memory dan performa otak. Ia adalah seorang "<i>brain coach</i>" untuk bintang Hollywood, universitas terkemuka, organisasi Fortune 500, dan enterpreneur besar seperti Richard Branson dan Elon Musk.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">10 kebiasaan pagi yang dilakukan oleh Jim Kwik <b>untuk "men-<i>starter</i>" otak untuk kesuksesan, level fokus dan level produktivitas yang lebih tinggi</b>. </p><ol><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Mengingat mimpi kita</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Saat kita berusaha memecahkan masalah melalui belajar dan bekerja, otak bawah sadar kita akan terus bekerja walaupun saat kita sedang tidur, dan solusi bisa datang saat sedang tidur. </p><ol start="2"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Rapikan tempat tidur</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Ada dua alasan mengapa kita harus merapikan tempat tidur. Pertama, lingkungan yang bersih akan menciptakan pikiran yang bersih. Kedua, kita mengawali hari dengan kesuksesan.</p><ol start="3"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Minum banyak air</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">90% otak kita adalah air, kita harus menjaganya tetap terhidrasi.</p><ol start="4"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Menyikat gigi dengan opposite hand</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Melakukan sesuatu dengan opposite hand seperti makan atau menggosok gigi dapat menciptakan koneksi saraf yang lebih banyak di dalam otak.</p><ol start="5"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Latihan nafas</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Otak membutuhkan oksigen. Ukuran otak mungkin hanya 2% dari tubuh kita tetapi mengonsumsi 20% nutrisi dan oksigen. Jadi berlatih nafas sangat penting untuk menjaga asupan oksigen ke otak.</p><ol start="6"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Brain tea</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Teh mengandung banyak zat yang baik untuk otak.</p><ol start="7"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Menulis</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Sambil minum teh, akan sangat baik jika kita sambil menulis. Menulis rencana dan ungkapan syukur akan sangat baik untuk otak. Otak akan berkembang pesat saat kita bersyukur. Bersyukur yang paling mudah adalah mensyukuri sesuatu yang tidak dapat kita beli dengan uang.</p><ol start="8"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b><i>Workout</i></b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><i>Workout</i> yang dimaksud di sini adalah <i>high-intensity workout</i> selama 3 sampai 4 menit untuk memacu jantung kita tetap berdetak dan bekerja. Dengan workout, jantung menyediakan lebih banyak oksigen ke otak.</p><ol start="9"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><i><b>Smoothie</b></i></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Smoothie dari berries, alpukat sangat baik untuk tubuh karena mengandung nutrisi.</p><ol start="10"><li aria-level="1" dir="ltr"><p dir="ltr" role="presentation" style="text-align: justify;"><b>Membaca</b></p></li></ol><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Sambil minum smoothie hal yang baik untuk dilakukan adalah membaca selama 20-30 menit. Para pemimpin adalah orang yang suka membaca. Rata-rata orang membaca 1-2 buku setahun, sedangkan para CEO dapat membaca 3-4 buku dalam sebulan.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Bentuklah kebiasaan, dan kebiasaan itu nanti yang akan membentuk Anda. </p><br /><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-28698717143954061082021-10-18T08:42:00.002-06:002021-10-18T08:42:32.888-06:00Teknik Pomodoro<p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHLUm0lqON8ieRsoEGTh8xZKb6m6a0tdj4WqmpWybyXs0DxnE1CuFcQYIjCCxw40UdekAkHfzwT1gsrLzERlKRZTwAkDOCtEHf4249NOZQEUap8uPNEjddJmVOeIfgfYL0i76C1kqua6PKrFYLkXZ9gG10lcOiR7bgbRZqny_iy3so5UBCw3S5O7Oy=s2048" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1365" data-original-width="2048" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHLUm0lqON8ieRsoEGTh8xZKb6m6a0tdj4WqmpWybyXs0DxnE1CuFcQYIjCCxw40UdekAkHfzwT1gsrLzERlKRZTwAkDOCtEHf4249NOZQEUap8uPNEjddJmVOeIfgfYL0i76C1kqua6PKrFYLkXZ9gG10lcOiR7bgbRZqny_iy3so5UBCw3S5O7Oy=s320" width="320" /></a></b></div><b><br />Sejarah singkat</b><p></p><p>Teknik <i>pomodoro</i> ditemukan oleh <i>Francesco Cirillo</i>. Diperkenalkan pada akhir tahun 1980 untuk membantu mengatur fokus saat belajar. Pada waktu itu, Cirillo menggunakan timer berbentuk tomat untuk mengatur waktu, sehingga teknik ini disebut <i>Pomodoro </i>yang artinya tomat. 🍅</p><p><b>Tujuan teknik <i>pomodoro</i></b></p><p>Teknik <i>pomodoro </i>ini memiliki tujuan untuk meningkatkan fokus. Fokus tersebut didapatkan dari mengurangi distraksi/gangguan saat mengerjakan tugas dan menyelesaikan prioritas utama terlebih dahulu. Fokus akan meningkat dengan berkonsentrasi dalam selang waktu tertentu dengan diselingi istirahat untuk menjaga level fokus tersebut.</p><p><b>Langkah-langkah menerapkan teknik <i>pomodoro</i></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Tentukan prioritas dan jauhi gangguan.</li><li>Set timer 25 menit (boleh timer jam tangan atau handphone).</li><li>Selama <b>25 menit tersebut, khusus untuk mengerjakan tugas</b>, tidak boleh melirik handphone atau melakukan hal-hal kurang penting lainnya. 🍅</li><li>Setelah timer berbunyi, <b>istirahat selama 5 menit</b>, walaupun tugas belum selesai, tetap harus berhenti untuk istirahat, tugas bisa dilanjutkan di sesi berikutnya. Aktivitas selama istirahat ini bisa untuk ke kamar kecil, peregangan, atau melihat notifikasi handphone. ☕</li><li><b>Setelah 4 x 25 menit boleh istirahat lebih lama, sekitar 30 menit. 🍅🍅🍅🍅</b></li></ol><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEtiMW5hV-httfjL8m1CyW0krJTICa-_nlArrrSE7WkwhqQb3-Q0w5b4HrQbp7CjwsJr0J9DgAnlXeDRCucJGHshO0fj1ob1Gd_O1VFm7nIfrP4xtE8YkZg6RlqYGYdsJpWXocyN4zJYCGoeuJNcDyg0FN7RiCJb5MCW4wRxkKzEawF8zU6Jj2bJM6=s700" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjEtiMW5hV-httfjL8m1CyW0krJTICa-_nlArrrSE7WkwhqQb3-Q0w5b4HrQbp7CjwsJr0J9DgAnlXeDRCucJGHshO0fj1ob1Gd_O1VFm7nIfrP4xtE8YkZg6RlqYGYdsJpWXocyN4zJYCGoeuJNcDyg0FN7RiCJb5MCW4wRxkKzEawF8zU6Jj2bJM6=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Sumber: www.kemenkeu.go.id</i></td></tr></tbody></table><br /><b><br /></b></div><div><b>Mengapa teknik <i>pomodoro </i>efektif?</b></div><div><ol style="text-align: left;"><li>Rata-rata setiap orang yang seharusnya fokus bekerja, ternyata menghabiskan 15-20% waktu tersebut untuk memikirkan hal-hal lain. (penelitian oleh Jonathan Schooler)</li><li>Istirahat singkat membantu kita menjaga fokus terhadap suatu pekerjaan. (Jurnal yang diterbitkan Cognition)</li><li>Bekerja secara terus-menerus akan membuat otak lelah dan bosan.</li><li>Istirahat dengan menggerakkan tubuh dapat membuat otak lebih sehat dan fokus.</li></ol><div>Semoga teknik ini dapat membantu teman-teman untuk fokus pada pekerjaan yang dihadapi ya, baik itu pekerjaan kantor, bisnis, study, dan lain-lain. Bagi teman-teman yang sudah mencoba teknik ini, yuk share kepada yang lain di kolom komentar. Terima kasih, <i>have a nice day</i>.</div></div><div><br /></div><div><u>Referensi :</u></div><div>Kementerian Keuangan RI (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13344/Pomodoro-Technique-Teknik-Efektif-Untuk-Bekerja-Produktif.html)</div><div>Quipper (https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/pengertian-teknik-pomodoro/)</div><div>Ruang Guru (https://www.ruangguru.com/blog/teknik-pomodoro-teknik-belajar-yang-dapat-bantu-tingkatkan-konsentrasimu)</div><p></p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-27352599980776608052021-10-07T09:00:00.002-06:002021-10-07T09:16:55.125-06:00Risiko Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhv8zDOdcWNdyZZi4Agu-BILA7s3nHNVCKtycjYSCc4p_qM8pHMr_ev0FkXUhKzPJSERMG3x-fTC3fkafg6TV0q8ve9GFaHIXmlWT4QGGGJ4VZ3EAd_e2xgb7lzOz9DRIKXbYDi4uNOMknpmBqBRZAkfX5H8eR8LBMPF1KGcqfRdikTEcjMU8yXn3-a=s457" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sumber gambar: www.kemenkeu.go.id" border="0" data-original-height="407" data-original-width="457" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhv8zDOdcWNdyZZi4Agu-BILA7s3nHNVCKtycjYSCc4p_qM8pHMr_ev0FkXUhKzPJSERMG3x-fTC3fkafg6TV0q8ve9GFaHIXmlWT4QGGGJ4VZ3EAd_e2xgb7lzOz9DRIKXbYDi4uNOMknpmBqBRZAkfX5H8eR8LBMPF1KGcqfRdikTEcjMU8yXn3-a=w320-h285" width="320" /></a></div><br />Stabilitas sistem keuangan bangsa Indonesia dapat terganggu oleh beberapa risiko. Menurut data yang saya ambil dari Bank Indonesia, risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan tersebut yaitu:<p></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><b>Risiko kredit </b>adalah risiko yang timbul saat debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian kredit atau biasa disebut <i><u>GAGAL BAYAR</u></i>. Risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan kredit bank.</li><li style="text-align: justify;"><b>Risiko likuiditas </b>adalah risiko ketika <i><u>bank tidak memiliki uang tunai</u></i> atau aktiva jangka pendek yang dapat diuangkan segera dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan deposan atau debitur. Risiko ini terjadi sebagai akibat kegagalan pengelolaan antara sumber dana dan penanaman dana (<i>mismatch</i>) atau kekurangan likuiditas/dana yang mengakibatkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada waktu yang telah ditetapkan.</li><li style="text-align: justify;"><b>Risiko pasar </b>adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif yang diakibatkan oleh <i><u>perubahan/pergerakan variabel pasar</u></i> misalnya tingkat suku bunga, kurs valuta asing, saham dan komoditi.</li><li style="text-align: justify;"><b>Risiko operasional</b> adalah risiko ketika bank <i><u>tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya</u></i> secara normal karena adanya bencana alam, kebakaran, atau sebab lainnya, misalnya penyusup (<i>hacker</i>) yang berhasil menyusup ke dalam pusat data bank dan mengacaukan data. Risiko ini terjadi dapat disebabkan karena adanya kesalahan dan penyelewengan, ketidakpastian terhadap ketentuan atau kelemahan struktur pengendalian intern, dan prosedur yang tidak memadai, ataupun karena adanya gangguan pada sistem informasi manajemen, komunikasi, dan sistem pembayaran bank.</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Menurut berbagai sumber yang saya dapatkan, solusi agar stabilitas ekonomi tetap terjaga adalah sebagai berikut:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><i><u>Mitigasi risiko</u></i> subsektor perbankan karena subsektor ini masih mendominasi sektor keuangan Indonesia. Dengan mitigasi risiko, diharapkan fungsi intermediasi sektor keuangan tidak terganggu dan risiko pada subsektor ini tidak merambat ke subsektor lain dan menyebabkan ketidakstabilan sektor keuangan. Salah satu cara melakukan mitigasi risiko adalah dengan menggunakan <i>Financial Stress Indicator</i>.</li><li style="text-align: justify;">Pengawasan terhadap perbankan yang efektif dan ketat sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko <i>insolvensi </i>perbankan. Kondisi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan karenanya dapat meningkatkan dana yang disimpan pada perbankan.</li><li style="text-align: justify;">Kebijakan fiskal pemerintah. Melalui <i><u>penerimaan/pendapatan dan pengeluaran/belanja negara</u></i> dapat mempengaruhi bekerjanya mekanisme harga. Pungutan pajak kepada masyarakat di satu titik akan meningkatkan penerimaan negara, namun di lain pihak akan mengurangi daya beli masyarakat sehingga mengurangi permintaan masyarakat. Sebaliknya, belanja pemerintah, yang digunakan untuk membeli barang dan jasa dari masyarakat, akan mendorong ekonomi masyarakat dan kemudian akan menambah daya beli masyarakat. Apabila penerimaan negara melebihi pengeluaran negara, yang berarti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mengalami surplus. Surplus berarti penerimaan negara cukup untuk mendanai belanja pemerintah, namun dilain pihak akan mengurangi daya beli masyarakat (karena beban pajak yang tinggi) dan terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Sebaliknya, apabila pengeluaran lebih besar dari penerimaannya, yang berarti APBN defisit, defisit akan menambah daya beli masyarakat lebih besar. Apabila permintaan masyarakat atas barang dan jasa melebihi penawarannya, harga-harga barang dan jasa akan naik atau terjadi inflasi dan jika penawaran lebih besar dari permintaannya maka harga-harga akan turun atau deflasi. <i><u>APBN dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi inflasi dan deflasi, serta untuk memelihara stabilisasi perekonomian dengan cara melakukan defisit APBN atau surplus APBN.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgFr-WYBV3L9g5MvG0T3WdYy7zVK0IzW6lyZwLV8Cd81q8TdQ9MRjRP0pvS7qrB1kJVc4dXMStlPfdmVGswzdY9qXzxgcMYkJJJeYYe1Y3eG5CefjvScqPIKRnOScdaBzZmbpfXLGeoUe8o1S4B6UkN55zFCqlrAj51gXW2nq-C9SHD_0BBojwa8OYu=s505" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="505" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgFr-WYBV3L9g5MvG0T3WdYy7zVK0IzW6lyZwLV8Cd81q8TdQ9MRjRP0pvS7qrB1kJVc4dXMStlPfdmVGswzdY9qXzxgcMYkJJJeYYe1Y3eG5CefjvScqPIKRnOScdaBzZmbpfXLGeoUe8o1S4B6UkN55zFCqlrAj51gXW2nq-C9SHD_0BBojwa8OYu=s320" width="320" /></a></div><br /></u></i></li><li style="text-align: justify;">Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui penetapan dan pelaksanaan <u><i>kebijakan moneter</i></u> serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.</li><li style="text-align: justify;"><u><i>Mencintai produk dalam negeri</i></u>. Dengan mencintai produk dalam negeri, diharapkan dapat mengurangi impor konsumtif sehingga neraca perdagangan menjadi positif. Neraca perdagangan positif akan meningkatkan devisa Negara.</li><li style="text-align: justify;">Berinvestasi di Obligasi Pemerintah seperti ORI, SUN, SBR, dan lain-lain. Pemerintah saat ini menerapkan defisit APBN sehingga pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, untuk menutup defisit tersebut diperlukan pembiayaan. Sebagai masyarakat kita dapat membantu pemerintah dalam pembiayaan APBN sehingga dengan <u><i>meningkatnya pembiayaan dari dalam negeri akan mengurangi risiko kurs mata uang.</i></u></li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Semoga dapat membantu teman-teman dalam mengenal sedikit lebih jauh mengenai sistem keuangan negara ya. Jika artikel ini bermanfaat silakan share ke teman-teman kalian ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. </p><p style="text-align: justify;"><u>Referensi :</u></p><p style="text-align: justify;">Bank Indonesia. (n.d). Stabilitas keuangan. Diunduh 6 Oktober, 2018, dari https://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/ikhtisar/definisi/Contents/Default.aspx</p><p style="text-align: justify;">Korohama, Maria Yosefina Bengan. Metode Pengukuran Stabilitas Sektor Keuangan Indonesia: Pendekatan Financial Stress Index</p><p style="text-align: justify;">Warjiyo, Perry. </p><p style="text-align: justify;">Tim Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Keuangan. Pengelolaan Keuangan Negara. 2018.</p>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-18983131058397734472020-12-25T02:17:00.002-07:002021-10-18T09:04:09.863-06:00Ringkasan Buku The Intelligent Investor by Benjamin Graham dan Jason Zweig<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS0qz9bUrZyNTyT3AurF0l4q5j6OmjlR_Wm6cb2YFDtFieptowyON1PZjHtj3rHkRaiIt_NX97Z-jOSqAOLfsCvNFZAb-6iLKFjjqQHdvV6jjhbSB8MODhDeaYtIjNxixwt7Mv6eESGhU/s1600/1606101710431351-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS0qz9bUrZyNTyT3AurF0l4q5j6OmjlR_Wm6cb2YFDtFieptowyON1PZjHtj3rHkRaiIt_NX97Z-jOSqAOLfsCvNFZAb-6iLKFjjqQHdvV6jjhbSB8MODhDeaYtIjNxixwt7Mv6eESGhU/s1600/1606101710431351-0.png" width="400">
</a>
</div></div>Ringkasan ini tentang buku <b>The Intelligent Investor</b> karya <b>Benjamin Graham</b> dan Commentary oleh <b>Jason Zweig</b>. Buku yang saya ringkas ini adalah <b>edisi revisi tahun 2003</b>, jika teman-teman memiliki edisi terbaru dan ada poin penting yang belum ada di ringkasan ini, silakan ditambahkan di kolom komentar ya.<div><br></div><div>Ringkasan ini hanya memberi gambaran umum mengenai poin yang dibahas dalam <b>buku The Intelligent Investor</b>. Pemahaman yang mendalam hanya dapat dicapai jika teman-teman membaca buku tersebut. Di buku karya Benjamin Graham tersebut terdapat banyak analisa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Graham dan tim yang tertuang dalam bentuk narasi, tabel, maupun grafik, yang tidak akan dimuat pada ringkasan ini.</div><div><br></div><div>Pada buku <b>The Intelligent Investor</b> edisi 2003 tersebut, terdapat <b>20 bab</b> disertai dengan <b>commentary pada setiap bab</b>, commentary yang dimaksud adalah komentar dari Jason Zweig.</div><div><br></div><div><u><b>Daftar isi </b>buku tersebut adalah sebagai berikut</u>:</div><div><br></div><div>Pengantar oleh Warren Buffet</div><div>Catatan tentang Benjamin Graham oleh Jason Zweig</div><div><div>Introduction: What This Book Expects to Accomplish</div></div><div><div><b>Chapter 1</b> Investment versus Speculation: Results to Be Expected by the Intelligent Investor</div></div><div><div><b>Chapter 2</b> The Investor and Inflation</div></div><div><div><b>Chapter 3</b> A Century of Stock-Market History: The Level of Stock Prices in Early 1972</div></div><div><div><b>Chapter 4</b> General Portfolio Policy: The Defensive Investor</div></div><div><div><b>Chapter 5</b> The Defensive Investor and Common Stocks</div></div><div><div><b>Chapter 6</b> Portfolio Policy for the Enterprising Investor: Negative Approach</div></div><div><div><b>Chapter 7</b> Portfolio Policy for the Enterprising Investor: The Positive Side</div></div><div><div><b>Chapter 8</b> The Investor and Market Fluctuations</div></div><div><div><b>Chapter 9</b> Investing in Investment Funds</div></div><div><div><b>Chapter 10</b> The Investor and His Advisers</div></div><div><div><b>Chapter 11</b> Security Analysis for the Lay Investor: General Approach</div></div><div><div><b>Chapter 12</b> Things to Consider About Per-Share Earnings</div></div><div><div><b>Chapter 13</b> A Comparison of Four Listed Companies</div></div><div><div><b>Chapter 14</b> Stock Selection for the Defensive Investor</div></div><div><div><b>Chapter 15</b> Stock Selection for the Enterprising Investor</div></div><div><div><b>Chapter 16</b> Convertible Issues and Warrants</div></div><div><div><b>Chapter 17</b> Four Extremely Instructive Case Histories</div></div><div><div><b>Chapter 18</b> A Comparison of Eight Pairs of Companies</div></div><div><div><b>Chapter 19</b> Shareholders and Managements: Dividend Policy</div></div><div><div><b>Chapter 20</b> “Margin of Safety” as the Central Concept of Investment</div></div><div><br></div><div><b>Pengantar oleh Warren Buffet</b></div><div><br></div><div><div>Supaya dapat berinvestasi dengan sukses, yang diperlukan adalah <b><i>kerangka kerja</i></b> intelektual yang sehat, dan kemampuan untuk menjaga emosi yang dapat merusak kerangka kerja itu.</div><div><br></div><div>Jika kamu mengikuti tindakan dan prinsip-prinsip bisnis yang dinasehatkan oleh Graham -khususnya jika kamu memperhatikan dengan seksama <b>Bab 8 dan 20 </b>- kamu tidak akan mendapatkan hasil yang buruk dari investasimu.</div></div><div><br></div><div><div><b>Catatan tentang Benjamin Graham dari Jason Zweig</b></div><div><br></div><div>Graham bukan hanya salah satu investor terbaik yang pernah hidup, dia juga seorang pemikir investasi praktis terhebat sepanjang waktu.</div><div><br></div><div>Buku The Intelligent Investor adalah buku pertama yang menjelaskan kepada investor individu tentang <b>kerangka kerja</b> emosional dan alat analisis yang penting untuk sukses secara finansial.</div></div><div><br></div><div><div><b>Prinsip utama</b> Graham dalam berinvestasi adalah:</div><div>- Sebuah saham <b>bukan hanya simbol</b>, tetapi kepentingan kepemilikan terhadap sebuah bisnis aktual, dimana yang mendasari nilainya bukanlah harga pasar saham.</div><div>- Pasar adalah <b>pendulum</b> yang akan selamanya berayun antara <b>optimisme</b> yang tidak berkesinambungan (yang membuat harga saham terlalu mahal) dan <b>pesimisme</b> yang tidak tepat (yang membuat harga saham terlalu murah). <i>The intelligent investor</i> adalah orang yang realistis yang menjual kepada kaum optimis dan membeli dari kaum pesimis.</div><div>- <b>Nilai</b> masa depan suatu investasi tergantung pada nilai sekarang. Semakin tinggi harga beli, semakin sedikit keuntunganmu nanti.</div></div><div><div>- Tidak peduli seberapa hati-hati dirimu, ada satu risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh investor yaitu <b>risiko salah (<i>being wrong</i>)</b>. Hanya dengan bertahan pada <i>"<b>margin of safety</b>"-never overpaying no matter how exciting an investing seems to be-</i> kamu dapat <b>meminimalisir peluang kesalahan</b>.</div><div>- <b>Rahasia kesuksesan finansial</b> <b>ada pada dirimu sendiri.</b> Jadilah pemikir kritis, berinvestasi dengan percaya diri dan jangan biarkan mood orang lain mempengaruhi keputusanmu.</div></div><div><br></div><div><div><b>Introductions</b></div><div><br></div><div><b>Tujuan dari buku ini</b> adalah untuk menyediakan (dalam bentuk yang cocok untuk orang awam) petunjuk pemakaian dan pelaksanaan sebuah kebijakan investasi.</div><div><br></div><div>Untuk <b>berinvestasi dengan bijak</b> pada surat-surat berharga, seseorang haruslah memiliki <b>pengetahuan yang memadai</b> tentang bagaimana bermacam-macam <b>Surat Utang dan Saham</b> berperilaku dalam berbagai kondisi. Tidak ada statement yang lebih benar dan lebih baik untuk diaplikasikan ke Wall Street daripada peringatan terkenal dari Santayana: “<i>Barangsiapa tidak mengingat masa lalu dikutuk untuk mengulanginya lagi</i>”.</div><div><br></div><div>Buku ini <b>hanya ditujukan untuk investor</b>, bukan untuk spekulator. </div></div><div><br></div><div>Pada artikel sebuah majalah wanita, Graham pernah menyarankan pembaca untuk membeli saham seperti membeli bahan makanan, bukan seperti membeli parfum. Kegagalan yang sangat mengerikan beberapa tahun terakhir adalah ketika pembeli saham lupa untuk bertanya <b>“<i>How much?</i>”</b>.<br></div><div><br></div><div><div><b>Commentary on the Introductions</b></div><div><b><br></b></div><div>Buku ini tidak mengajarkan <i>how to beat the market</i>, tetapi akan mengajarkan <b>tiga pelajaran yang sangat powerful</b>: </div><div>- <b>memperkecil peluang kerugian</b> yang tidak dapat dipulihkan (<i>irreversible losses</i>)</div><div>- memaksimalkan kesempatan untuk memperoleh <b>keuntungan yang stabil</b></div><div>- <b>mengontrol tingkah laku</b> yang menghalangi investor mencapai potensi terbaiknya.</div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 1 Investment versus Speculation: Results to be Expected by Intelligent Investor</b></div><div><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjQSkeEMMfNnlF9_Q7BsOCB-Yavw2C5pJ4unUX1SuxFHlmOelCOr38cm3r9HuWFAOtijglAix5GNaCTIY14b76h0i28OstWvMojCn9YzBtNxWZLZ-wFxcOd9n5KIEJcD6zOsrZU3mqo4/s1600/1606101706614029-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjQSkeEMMfNnlF9_Q7BsOCB-Yavw2C5pJ4unUX1SuxFHlmOelCOr38cm3r9HuWFAOtijglAix5GNaCTIY14b76h0i28OstWvMojCn9YzBtNxWZLZ-wFxcOd9n5KIEJcD6zOsrZU3mqo4/s1600/1606101706614029-1.png" width="400">
</a>
</div><br></b></div><div><b>Formula</b> untuk membedakan Investasi dengan Spekulasi yaitu "<i>An investment operation is one which, upon thorough analysis promises safety of principal and an adequate return. Operations not meeting these requirements are speculative</i>."</div></div><div><br></div><div><div>Selain adanya intelligent investor, ada juga intelligent speculator. Namun, spekulasi yang tidak intelligent, atau <i><b>UNINTELLIGENT SPECULATIVE</b></i> yaitu:</div><div>- Berpikir bahwa kamu sedang berinvestasi padahal sedang berspekulasi.</div><div>- Berspekulasi dengan serius daripada hanya untuk hiburan, saat kamu kurang pengetahuan terhadap spekulasi itu. (Jika mau spekulasi, lakukan sebagai selingan/hiburan/iseng, jangan melakukannya dengan serius)</div><div>- Mempertaruhkan uang untuk spekulasi melebihi apa yang bisa kamu tanggung.</div></div><div><br></div><div><i><b>Defensive investor</b></i> adalah orang yang mengutamakan keamanan dan bebas dari gangguan.<br></div><div><br></div><div><i><b>Aggresive investor</b></i> adalah orang yang mengharapkan hasil yang lebih meksimal daripada seorang defensive investor.<br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 1</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Menurut Graham, <b>investasi mencakup tiga elemen</b>, yaitu</div><div>1 <b>Analisa yang mendalam</b> pada sebuah perusahaan dan bisnis yang dikerjakannya sebelum memutuskan untuk membeli sebuah saham.</div><div>2 <b>Melindungi diri dari kerugian</b> yang serius/fatal.</div><div>3 <b>Imbal hasil yang "cukup"</b>, bukan imbal hasil yang luar biasa. Jangan serakah.</div></div><div><br></div><div>Intelligent investor <b>tidak boleh hanya mengharapkan bahwa ia hanya benar sementara</b> waktu saja. Untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, kamu <b>haruslah <u>benar secara konsisten dan andal.</u></b><br></div><div><br></div><div><div>Selama beberapa dekade, ada beberapa <b>formula spekulatif dalam saham</b> yang bertentangan dengan setidaknya salah satu elemen investasi yang dikemukakan oleh Graham (<b>BERTENTANGAN dengan elemen investasi Graham), yaitu</b>:</div><div>1 Cash in on the calendar. The "<i>January effect</i>" adanya tendensi bahwa saham tertentu akan mengalami kenaikan yang besar karena pergantian tahun.</div><div>2 Just do "what works".</div><div>3 Follow "the foolish four"</div><div><br></div><div>Graham juga menyarankan <b>jika ingin melakukan spekulasi, jangan lebih dari 10% kekayaan</b> yang kita miliki.</div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 2 The Investor and Inflation</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsXNuBoWst6FYVC8Ly3khocyT0tUVowdDcBGJ2ovODzsYPIB2EknEICbdaiRG2lbO68othRG2yWKlvKYsqwkwXhgPuJaVbWMCDFaWtQ7oSJe-XN8VvoRLpLVHkmvL_lgwuIArH47GVNZw/s1600/1606101703097386-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsXNuBoWst6FYVC8Ly3khocyT0tUVowdDcBGJ2ovODzsYPIB2EknEICbdaiRG2lbO68othRG2yWKlvKYsqwkwXhgPuJaVbWMCDFaWtQ7oSJe-XN8VvoRLpLVHkmvL_lgwuIArH47GVNZw/s1600/1606101703097386-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><b>Inflasi</b> adalah menurunnya kemampuan uang dalam membeli suatu barang. Dengan demikian seseorang dengan pendapatan tetap (surat utang/obligasi) akan mengalami <b>penurunan kemampuan dalam membeli akibat naiknya harga</b> barang kebutuhan sehari-hari. Di lain pihak, pemegang saham mungkin dapat mengimbangi inflasi dengan adanya dividen dan capital gain.</div><div><br></div><div>Dengan kenyataan tersebut banyak otoritas finansial menyimpulkan bahwa investasi saham lebih baik daripada surat utang/bonds.</div><div><br></div><div>Namun, Graham meminta kita menyadari bahwa saham berkualitas tinggi sekalipun bukanlah pembelian yang lebih baik daripada obligasi. </div><div><br></div><div>Pada bab ini, Graham ingin mengaplikasikan beberapa ukuran terhadap berbagai faktor inflasi supaya mendapatkan kesimpulan sejauh mana investor dengan bijak dipengaruhi oleh harapan mengenai <b>kenaikan harga barang</b>.</div></div><div><br></div><div>Pada bab ini Graham juga menyinggung tentang investasi sebagian besar orang, yaitu pada <b>emas</b>, menurutnya tidak seharusnya orang berinvestasi pada "benda" karena walaupun harganya naik, tetapi investor <b>tidak mendapatkan pendapatan selama menyimpan benda tersebut</b>.<br></div><div><br></div><div><div>Selain emas, Graham juga menyinggung investasi pada berlian, lukisan, buku langka, koin dan benda-benda seni lainnya. Investasi real-estate juga berfluktuasi, tergantung pada lokasi dan hal-hal lainnya.</div><div><br></div><div>Jadi, kesimpulannya adalah <b>investor tidak bisa menginvestasikan seluruh dananya pada satu keranjang</b> hanya karena ketidakpastian masa depan. Entah itu pada keranjang surat utang, walaupun menawarkan bunga yang lebih tinggi dari sebelumnya, maupun pada saham meskipun ada prospek inflasi yang terus berlanjut. <b>Tidak ada kepastian bahwa saham akan membawa imbal hasil yang pasti tetapi saham menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap inflasi</b> daripada surat utang.</div></div><div><br></div><div><div><b><i>Commentary on Chapter 2</i></b></div><div><br></div><div>Investor seringkali mengabaikan inflasi karena sesuatu yang disebut "<i><b>money illusion</b></i>". Jika kamu menerima kenaikan gaji sebesar 2% dan tingkat inflasi sebesar 4% maka akan terasa lebih baik bagimu daripada gajimu turun 2% dengan tingkat inflasi 0%. Padahal sebenarnya gajimu sama-sama turun 2% setelah inflasi. Saat kita mendepositokan uang di bank, kita seringkali hanya memperhatikan bunga yang kita dapat, tetapi <b>secara diam-diam, inflasi menggerogotinya</b>. Itulah mengapa <b>inflasi seringkali diabaikan oleh investor</b> dan hal itu juga mengapa investor perlu mengukur tingkat kesuksesan investasi bukan berdasarkan apa yang telah dihasilakan tetapi berapa yang masih disimpan setelah memperhitungkan inflasi.</div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 3 A Century of Stock Market History: The Level of Stock Prices in Early 1972</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqbwO_Kyur0lSzjpM8LwednBcYmMbEI6o7wLSmCxtreev6uI0PjDQpjGuP3x3jI1NI9NsEgd3kCnT92vg4cf22U4soCyV7kTZ3zY8CP2ndyoMYIB1lNEmoWUpPhbB1Sa6kwNGMewcGBRk/s1600/1606101691766926-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqbwO_Kyur0lSzjpM8LwednBcYmMbEI6o7wLSmCxtreev6uI0PjDQpjGuP3x3jI1NI9NsEgd3kCnT92vg4cf22U4soCyV7kTZ3zY8CP2ndyoMYIB1lNEmoWUpPhbB1Sa6kwNGMewcGBRk/s1600/1606101691766926-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Pada bab ini Graham akan mempresentasikan dua obyek untuk dilihat, yaitu:</div><div>1. Memperlihatkan tingkah laku umum saham dimana mereka menujukkan kemajuan mendasar melalui beberapa siklus dalam seabad yang lalu.</div><div>2. Melihat gambaran kesuksesan seabad yang lalu, tidak hanya harga saham tetapi juga pendapatan dan dividen, untuk melihat hubungan ketiga hal penting tersebut.</div></div><div><br></div><div><div>Graham merangkum sejarah panjang pasar saham dalam dua tabel dan satu chart. Menggunakan dua indeks yaitu S&P500 dan DJIA.</div><div><br></div><div>Pada edisi sebelumnya, Graham sempat mewanti-wanti pembaca akan kondisi pada tahun 1964 ketika Indeks DJIA mencapai titik tertinggi (dibandingkan tahun-tahun sebelumnya) yaitu 892, <b>jika investor mengalami keraguan dalam berinvestasi dengan kondisi seperti tahun 1964, Graham menyarankan sebagai berikut:</b></div><div>1. <b>Jangan berhutang</b> untuk membeli saham atau surat berharga lainnya.</div><div>2. <b>Jangan menaikkan proporsi dana</b> yang dipegang pada saham.</div><div>3. Jika memungkinkan <b>kurangi proporsi saham</b> menjadi 50% dari total portofolio.</div></div><div><br></div><div><div>Investor yang melakukan strategi <i><b>dollar cost averaging</b></i>, jika kondisi pada tahun 1964 terjadi, bisa melanjutkan strateginya atau menunda untuk membeli saham pada kondisi yang lebih baik.</div><div><br></div><div>Pada saat edisi ini ditulis, peringatan yang diberikan Graham dapat dibenarkan. DJIA naik 11% ke 995 lalu turun drastis ke titik terendah 632 pada tahun 1970, dan berakhir pada 839 pada akhir tahun tersebut.</div></div><div><br></div><div><div><b><i>Commentary on Chapter 3</i></b></div><div><br></div><div>Pada bab ini Graham menunjukkan betapa tepatnya prediksinya. Ia dapat melihat dua tahun ke depan, <b>meramalkan malapetaka pasar yang bearish</b> pada tahun 1973-1974, dimana pasar saham US mengalami penurunan sebesar 37%.</div><div><br></div><div>Argumen Graham adalah jangan meramalkan masa depan hanya dengan meramalkan kemungkinan masa lalu. Tetapi, kesalahan itulah yang dilakukan dari satu ahli ke ahli lainnya pada tahun 1990an. </div><div><br></div><div>Pada tahun 1999-2000 omong kosong tentang pasar saham ada dimana-mana.</div><div>Ada kesalahan fatal dalam argumen bahwa saham “selalu” mengalahkan obligasi dalam jangka panjang.</div></div><div><br></div><div>Meskipun semua investor tahu bahwa mereka seharusnya membeli rendah dan menjual tinggi, dalam praktiknya sering terjadi berlawanan/kebalikannya. Peringatan Graham dalam bab ini sederhana: "Dengan aturan yang berlawanan," semakin banyak investor antusias kepada pasar saham dalam jangka panjang, semakin pasti mereka akan terbukti salah dalam jangka pendek.<br></div><div><br></div><div>Satu-satunya hal yang dapat kita yakini saat memperkirakan return/pengembalian saham di masa depan adalah bahwa <b>kita mungkin salah</b>. Satu-satunya kebenaran yang tak terbantahkan yang diajarkan masa lalu kepada kita adalah bahwa masa depan akan selalu memberi kita <b>SURPRISE!</b><br></div><div><br></div><div><b>Chapter 4 General Portfolio Policy: The Defensive Investor</b><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX9C5NI6k6fprb4a0x6VipW2w93X6gxHXBr1KWsYCkcu9Na4TiJqOh70_uVESZU-hcQhXd4NMbJBC6tGor6FjwsQwk6gsXFMDTB3KvaOHTWaCGqZMBzrIvVnBA3aAK5MtxCLeE4cJx5ww/s1600/1606101685468467-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX9C5NI6k6fprb4a0x6VipW2w93X6gxHXBr1KWsYCkcu9Na4TiJqOh70_uVESZU-hcQhXd4NMbJBC6tGor6FjwsQwk6gsXFMDTB3KvaOHTWaCGqZMBzrIvVnBA3aAK5MtxCLeE4cJx5ww/s1600/1606101685468467-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Menurut Graham tingkat pengembalian yang dicari harus tergantung pada jumlah usaha yang rela dan mampu dibawa oleh investor dalam menjalankan tugasnya. Pengembalian minimum berlaku untuk investor pasif, yang menginginkan keamanan dan kebebasan dari kekhawatiran. Pengembalian maksimum akan direalisasikan oleh investor yang waspada dan giat yang terlatih dalam kecerdasan dan keterampilan maksimum.<br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 4</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Perbedaan enterprising dengan defensive investor:</div><div>1. <i>Active or Enterprising Investor</i> adalah investor yang terus meneliti, memilih, dan memantau perpaduan dari saham, obligasi, atau reksadana secara dinamis. Investor tipe ini membutuhkan banyak waktu dan banyak energi.</div><div>2. <i>Defensive Investor</i> adalah investor yang menciptakan portofolio permanen yang berjalan dengan autopilot dan tidak memerlukan upaya lebih lanjut (tetapi menghasilkan sangat sedikit excitement/kegembiraan). Investor tipe ini membutuhkan sedikit energi.</div></div><div><br></div><div>Kedua pendekatan sama-sama cerdas, dan kamu bisa berhasil dengan baik — tetapi hanya jika kamu cukup mengenal dirimu sendiri untuk memilih yang tepat, tetap menggunakannya selama masa investasimu, dan menjaga agar biaya dan emosi tetap terkendali. Perbedaan antara investor aktif dan pasif adalah pengingat bahwa risiko keuangan tidak hanya terletak di tempat kita mencarinya — dalam ekonomi atau dalam investasi kita — tetapi juga dalam diri kita sendiri.<br></div><div><br></div><div><b>Chapter 5 The Defensive Investor and Common Stocks</b><br></div><div><br></div><div>Perlu diingat bahwa investor jangan membeli saham di harga yang terlalu tinggi.<br></div><div><br></div><div><div>Pemilihan saham untuk portofolio investor defensif relatif sederhana. Graham menyarankan empat hal untuk diikuti:</div><div>1. Diversifikasi yang memadai tetapi tidak berlebihan. Katakanlah minimal 10 dan maksimal 30 saham.</div><div>2. Setiap perusahaan yang dipilih harus besar, menonjol, dan dibiayai secara konservatif.</div><div>3. Setiap perusahaan harus rutin membayar dividen.</div><div>4. Investor harus memberlakukan batasan pada harga yang akan dibayar.</div></div><div><br></div><div><div>Menurut Graham, <i>defensive investor</i> juga perlu meninjau ulang investasinya, setidaknya setahun sekali.</div><div><br></div><div>Pada bab ini, Graham juga menceritakan tentang <i><b>dollar cost averaging</b></i>, dimana investor membeli saham (bisa satu atau lebih) dalam jumlah dolar yang sama setiap bulan.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 5</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Mari kita lihat sesuatu yang harus selalu dipertahankan oleh investor defensif: keyakinan bahwa kamu dapat memilih saham tanpa melakukan pekerjaan rumah. </div><div><br></div><div>Pada 1980-an dan awal 1990-an, salah satu slogan investasi paling populer adalah "beli apa yang kamu ketahui." Peter Lynch — yang dari 1977 hingga 1990 mengemudikan Fidelity Magellan adalah orang yang mengajarkan ajaran ini.</div><div><br></div><div>Tetapi aturan Lynch hanya dapat berfungsi jika kamu mengikuti konsekuensi wajarnya: “<i>Menemukan perusahaan yang menjanjikan hanyalah langkah pertama</i>”.</div><div><br></div><div>Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Lynch menegaskan bahwa tidak seorang pun boleh berinvestasi di perusahaan, tidak peduli seberapa hebat produknya atau seberapa ramai parkirnya, tanpa mempelajari laporan keuangannya dan memperkirakan nilai bisnisnya. Sayangnya, sebagian besar pembeli saham mengabaikan bagian ini.</div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 6 Portfolio Policy for Enterprising Investor: Negative Approach</b></div><div><br></div><div>Ada kesulitan dalam membahas topik ini secara sistematis, karena tidak ada pola tunggal atau ideal untuk operasi agresif. Bidang pilihannya luas; pemilihan tidak hanya bergantung pada kompetensi dan peralatan individu tetapi mungkin juga pada minat dan kesukaannya.</div><div><br></div><div>Berdasarkan hal tersebut di atas, pada bab ini Graham menggunakan pendekatan negatif karena secara umum pendekatan ini lebih berguna. Dengan pendekatan negatif ini, anggaplah investor negatif meninggalkan saham preferen bermutu dan obligasi berbunga rendah.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 6</i></b><br></div><div><br></div><div>Untuk investor agresif dan defensif, apa yang "tidak kamu lakukan" sama pentingnya dengan kesuksesan "yang kamu lakukan". Dalam bab ini, Graham membuat list "<i>don't</i>" nya untuk investor yang agresif. Ini daftarnya:<br></div><div><br></div><div>1. Obligasi dengan imbal hasil tinggi — yang oleh Graham disebut “kelas dua” atau “kelas lebih rendah” dan hari ini disebut “obligasi sampah” —mendapat thumbs-down dari Graham.<br></div><div><br></div><div><div>2. Bagi Graham obligasi luar negeri sama buruknya dengan obligasi sampah.</div><div><br></div><div>3. Lebih penting lagi, membeli IPO adalah ide yang buruk karena secara terang-terangan melanggar salah satu aturan paling mendasar Graham: Tidak peduli berapa banyak orang yang ingin membeli saham, kamu harus membeli hanya jika saham itu adalah cara yang "murah" untuk memiliki bisnis yang diinginkan.</div></div><div><br></div><div><b>Chapter 7 Portfolio Policy for The Enterprising Investor: The Positive Side</b><br></div><div><br></div><div><div>Kegiatan yang secara khusus menjadi ciri khas dari Enterprising Investor di bidang saham biasa dapat diklasifikasikan ke dalam empat hal:</div><div><br></div><div>1. Membeli rendah dan menjual tinggi</div><div>2. Membeli “<i>Growth Stock</i>” yang dipilih dengan cermat</div><div>3. Membeli saham IPO dengan harga diskon</div><div>4. Membeli pada "situasi khusus"</div></div><div><br></div><div>Tiga Bidang yang Direkomendasikan untuk “Enterprising Investor”<br></div><div><br></div><div><div><b>1. Perusahaan Besar Yang Relatif Tidak Populer</b></div><div><br></div><div>Pasar seringkali terlalu tinggi dalam menilai saham yang telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Oleh karena itu, wajar jika pasar juga meremehkan perusahaan yang tidak disukai atau sementara waktu memiliki perkembangan yang tidak memuaskan.</div></div><div><br></div><div><div><b>2. Pembelian Dengan Harga Yang Ditawar</b></div><div><br></div><div>Kami mendefinisikan masalah tawar-menawar sebagai sesuatu yang nampaknya jauh lebih berharga daripada harga jualnya. *Atau bisa disebut <b><i>undervalue</i></b>.</div><div><br></div><div>Ada dua tes untuk mendeteksi saham yang <i>undervalue</i>:</div><div><br></div><div><b>Yang pertama</b> adalah dengan metode penilaian. Jika <b>estimasi pendapatan masa depan melampaui harga pasar</b> maka saham tersebut bisa dikatakan undervalue.</div><div><br></div><div><b>Tes kedua</b> adalah <b>nilai bisnis</b> untuk pemilik pribadi. Tes ini identik dengan yang pertama, tetapi perhatian lebih cenderung kepada nilai aset yang dapat direalisasi, dengan penekanan khusus pada aset lancar bersih atau modal kerja.</div></div><div><br></div><div><div><b>3. Situasi spesial atau "<i>workout</i>"</b></div><div><br></div><div>"<i>Situasi khusus</i>" yang khas telah tumbuh dari meningkatnya jumlah akuisisi perusahaan kecil oleh perusahaan besar, karena ajaran diversifikasi produk telah diadopsi oleh banyak manajemen. Seringkali perusahaan lebih memilih untuk mengakuisisi perusahaan yang sudah ada di bidang yang ingin dimasuki daripada memulai usaha baru dari awal.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 7</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Dalam dunia yang ideal, investor yang cerdas akan membeli saham hanya ketika mereka murah dan menjualnya ketika mereka menjadi terlalu mahal, kemudian merunduk ke dalam bunker obligasi dan uang tunai sampai saham lagi menjadi cukup murah untuk dibeli. Dari tahun 1966 hingga akhir 2001, sebuah penelitian mengklaim, $ 1 yang dipegang terus menerus dalam saham akan tumbuh menjadi $ 11,71. Tetapi jika kamu telah menjual saham tepat sebelum lima hari terburuk setiap tahun, $ 1 milikmu akan tumbuh menjadi $ 987,12.1</div><div><br></div><div>Tetapi pertanyaannya, siapakah yang tahu hari mana yang akan menjadi hari terburuk - sebelum mereka tiba?</div></div><div><br></div><div><div>Semakin tinggi harga saham naik, semakin besar kemungkinan untuk terus naik. Tetapi keyakinan instingtif itu kontradiktif dengan hukum dasar fisika finansial: Semakin besar mereka, semakin lambat mereka tumbuh. Perusahaan senilai $ 1 miliar dapat menggandakan penjualannya dengan cukup mudah; tetapi di mana perusahaan $ 50 miliar dapat berubah untuk menemukan $ 50 miliar lainnya dalam bisnis?</div><div><br></div><div><i><b>Growth-stock</b></i> layak dibeli ketika harganya masuk akal, tetapi ketika <b><i>rasio harga / pendapatan (PER) mereka jauh di atas 25 atau 30, peluangnya menjadi buruk.</i></b></div><div><br></div><div>Akan tetapi, intelligent investor tertarik pada saham-saham besar bukan ketika saham-saham itu paling populer — tetapi ketika terjadi kesalahan. </div></div><div><br></div><div><b>Chapter 8 The Investor and Market Fluctuations</b><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzH9GxHuC6gmnOGold1bROW_3YXuhbYcypWIS0eqPs58MOtKwAqHbzVkeY5iHND3h28iPXxaRZkJMWdJVkE8UotE1WO0wMD1rWMmH8lUCWIvg-G28QCRcHUDCxMCwMy_59pcjyhNsAJXw/s1600/1608887702923409-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzH9GxHuC6gmnOGold1bROW_3YXuhbYcypWIS0eqPs58MOtKwAqHbzVkeY5iHND3h28iPXxaRZkJMWdJVkE8UotE1WO0wMD1rWMmH8lUCWIvg-G28QCRcHUDCxMCwMy_59pcjyhNsAJXw/s1600/1608887702923409-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div><b>Harga saham tentunya akan sangat fluktuatif</b> dari tahun ke tahun. Harga obligasi relatif tidak fluktuatif jika dibandingkan dengan saham.</div><div><br></div><div>Investor harus tahu tentang kemungkinan-kemungkinan ini dan harus <b>siap secara finansial maupun psikologis</b>. Investor ingin mengambil keuntungan dari perubahan tingkat pasar — tentu saja melalui peningkatan nilai kepemilikan sahamnya seiring berjalannya waktu, dan mungkin juga dengan melakukan pembelian dan penjualan dengan harga yang menguntungkan.</div><div><br></div><div>Hal tersebut sangat menarik dan tidak dapat dihindari, tetapi melibatkan <b>bahaya yang sangat nyata bahwa hal itu akan menuntun investor ke dalam sikap dan tindakan spekulatif</b>.</div></div><div><br></div><div>Graham mengulangi apa yang Ia katakan di awal: <i>Jika kamu ingin berspekulasi, melakukannya dengan sadar, mengetahui bahwa kamu mungkin akan kehilangan uang pada akhirnya; pastikan untuk membatasi jumlah risiko dan untuk memisahkan sepenuhnya dari program investasimu</i>.<br></div><div><br></div><div><div><u>Fluktuasi Pasar sebagai Panduan untuk Keputusan Investasi</u></div><div><br></div><div>Saham, <b>bahkan yang memiliki kategori saham investasi jangka panjang, dapat mengalami fluktuasi harga yang berulang dan luas</b>, intelligent investor pasti tertarik dengan kemungkinan mendapat untung dari naik-turunnya harga ini.</div><div><br></div><div><b>Ada dua cara yang memungkinkannya melakukan hal ini:</b></div><div><br></div><div>1. <b>Cara penentuan "waktu"</b> adalah upaya untuk <b>mengantisipasi tindakan pasar saham</b> - untuk membeli atau menahan ketika di masa depan dianggap naik, untuk menjual atau menahan diri dari membeli ketika menurun. </div><div><br></div><div>2. <b>Cara penentuan "harga"</b> adalah upaya untuk <b>membeli saham ketika mereka di bawah nilai wajarnya dan menjualnya ketika mereka naik di atas nilai tersebut</b>. Bentuk penentuan harga yang kurang ambisius adalah upaya sederhana untuk memastikan bahwa ketika kamu membeli, kamu tidak membayar terlalu banyak untuk saham Anda.</div></div><div><br></div><div><div>Intelligent investor dapat memperoleh hasil yang memuaskan dari kedua cara tersebut di atas. Namun, <b>jika investor memilih penentuan "waktu", dalam hal perkiraan, ia akan berakhir sebagai spekulan dan dengan hasil keuangan spekulan</b>.</div><div><br></div><div>Di pasar saham <b>banyak rekomendasi yang bertebaran dari berbagai sumber, tidak jarang investor memperhatikan rekomendasi tersebut dan menjadikannya acuan</b>. Mengapa? Karena dia telah diyakinkan bahwa penting baginya untuk membentuk opini mengenai masa depan pasar saham, dan karena dia merasa bahwa perkiraan broker atau layanan setidaknya lebih dapat diandalkan daripada miliknya sendiri.</div></div><div><br></div><div>Ada satu aspek dari filosofi "waktu" yang tampaknya telah luput dari perhatian semua orang. <b>Pengaturan waktu sangat penting secara psikologis bagi spekulan karena dia ingin mendapatkan keuntungan dengan tergesa-gesa. Gagasan untuk menunggu setahun sebelum sahamnya naik membuatnya jijik. Tetapi masa tunggu, tidak ada konsekuensi bagi investo</b>r. Apa untungnya memiliki uang yang tidak diinvestasikan sampai dia menerima beberapa (mungkin) sinyal yang dapat dipercaya bahwa saatnya telah tiba untuk membeli? Dia menikmati keuntungan hanya jika dengan menunggu dia berhasil membeli di kemudian hari dengan harga yang cukup rendah untuk mengimbangi kehilangan pendapatan dividennya. Apa artinya ini adalah bahwa waktu tidak ada nilainya bagi investor kecuali jika itu sesuai dengan penetapan harga — yaitu, kecuali jika memungkinkannya untuk membeli kembali sahamnya secara substansial di bawah harga jual sebelumnya.</div><div><br></div><div>Sama sekali tidak ada kepastian bahwa investor dapat mendasarkan kebijakan dan prosedur keuangannya terutama pada upaya untuk membeli pada tingkat rendah di bear market dan menjual pada tingkat tinggi di bull market.<br></div><div><br></div><div><u>Fluktuasi Pasar Di Portofolio Investo</u>r<br></div><div><br></div><div><div>Setiap investor yang memiliki saham pasti melihat harganya berfluktuasi selama bertahun-tahun.</div><div><br></div><div><b>Investor yang serius tidak akan meyakini bahwa fluktuasi harian atau bahkan bulanan pasar saham membuatnya lebih kaya atau lebih miskin.</b> Tapi bagaimana dengan perubahan jangka panjang dan lebih luas? Di sini, pertanyaan-pertanyaan praktis muncul dengan sendirinya, dan masalah psikologis cenderung bertambah rumit. Peningkatan substansial di pasar, sekaligus merupakan alasan yang sah untuk kepuasan dan alasan untuk kehati-hatian, tetapi juga dapat membawa godaan yang kuat terhadap tindakan yang tidak bijaksana. Saham Anda telah maju, bagus! Anda lebih kaya dari Anda sebelumnya, bagus! Tetapi apakah harga telah naik terlalu tinggi, dan haruskah Anda berpikir untuk menjual? Atau haruskah Anda menendang diri sendiri karena tidak membeli lebih banyak saham ketika levelnya lebih rendah? Atau — pikiran terburuk dari semua — sekarang Anda harus memberi jalan ke atmosfer bull market, menjadi terinfeksi dengan antusiasme, kepercayaan yang berlebihan, dan keserakahan dari masyarakat besar (dimana Anda adalah bagian darinya), dan menjadikannya komitmen yang lebih besar dan berbahaya? <i>tetapi bahkan investor yang cerdas pun mungkin membutuhkan kekuatan tekad yang kuat untuk tidak mengikuti orang banyak</i>.</div></div><div><br></div><div>Karena alasan sifat alamiah manusia tersebut, bahkan melebihi kalkulasi untung atau rugi finansial, oleh karena itu, Graham mendukung beberapa jenis metode mekanis untuk memvariasikan proporsi "obligasi terhadap saham" dalam portofolio investor. Keuntungan utama, mungkin, adalah formula seperti itu akan memberinya "sesuatu untuk dilakukan". Ketika pasar bergerak maju, dari waktu ke waktu dia akan melakukan penjualan dari kepemilikan sahamnya, memasukkan hasilnya ke dalam obligasi; ketika menurun ia akan membalik prosedurnya.<br></div><div><br></div><div><b>Pada dasarnya, fluktuasi harga hanya memiliki satu arti penting bagi investor sejati. Fluktuasi memberinya kesempatan untuk membeli dengan bijak ketika harga turun tajam dan untuk menjual dengan bijak ketika mereka maju pesat.</b> Di lain waktu dia akan melakukan yang lebih baik jika dia lupa tentang pasar saham dan memperhatikan pengembalian dividen dan hasil operasi perusahaannya.<br></div><div><br></div><div><div><b>Kesimpulan</b></div><div><br></div><div>Perbedaan paling realistis antara investor dan spekulan ditemukan dalam sikap mereka terhadap pergerakan pasar saham. Minat utama spekulan terletak pada mengantisipasi dan mengambil untung dari fluktuasi pasar. Minat utama investor terletak pada perolehan dan kepemilikan surat berharga dengan harga yang sesuai. Pergerakan pasar penting baginya dalam arti praktis, karena mereka secara bergantian menciptakan tingkat harga rendah di mana ia akan bijaksana untuk membeli dan tingkat harga tinggi di mana ia tentu harus menahan diri dari membeli dan mungkin akan lebih bijaksana untuk menjual.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 8</i></b><br></div><div><br></div><div>Mr. Market tidak selalu memberi harga saham seperti penilaian seorang <i>appraiser atau private buyer </i>ketika menilai sebuah bisnis. Sebaliknya, ketika saham naik, dia dengan senang hati membayar lebih dari nilai objektifnya; dan, ketika mereka turun, dia nekat membuang mereka dengan harga yang kurang dari nilai sebenarnya.<br></div><div><br></div><div><div>Salah satu wawasan Graham yang paling kuat adalah ini: "Investor yang membiarkan dirinya dicap atau terlalu khawatir dengan penurunan pasar yang tidak adil dalam kepemilikannya, secara salah mengubah keuntungan dasarnya menjadi kerugian mendasar."</div><div><br></div><div>Apa yang dimaksud Graham dengan kata-kata "<b>keuntungan dasar</b>"? Maksudnya, investor individu yang cerdas memiliki <b>kebebasan penuh untuk memilih untuk mengikuti atau tidak mengikuti Mr. Market. </b>Anda memiliki kemewahan untuk bisa berpikir sendiri.</div></div><div><br></div><div>Jika Anda mendengarkan TV keuangan, atau membaca sebagian besar kolumnis pasar, Anda akan berpikir bahwa berinvestasi adalah semacam olahraga, atau perang, atau perjuangan untuk bertahan hidup di hutan belantara yang bermusuhan. <i><b>Tetapi berinvestasi bukan tentang mengalahkan orang lain di permainan mereka. Ini tentang mengendalikan diri sendiri di permainan Anda sendiri.</b> Tantangan bagi investor yang cerdas adalah bukan untuk menemukan saham yang akan naik paling banyak dan turun paling sedikit, tetapi untuk mencegah diri Anda dari menjadi musuh terburuk Anda sendiri</i> — dari membeli tinggi hanya karena Mr. Market mengatakan "Beli!" dan dari penjualan rendah hanya karena Pak Pasar mengatakan "Jual!".<br></div><div><br></div><div>Inti dari berinvestasi bukanlah untuk mendapatkan lebih banyak uang daripada rata-rata, tetapi untuk mendapatkan cukup uang untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri.<br></div><div><br></div><div><div><u>Uangmu dan Otakmu</u></div><div><br></div><div>Lalu, mengapa para investor menganggap Mr. Market begitu menggoda? <b>Ternyata otak kita dirancang untuk membawa kita ke dalam masalah investasi; <i>manusia adalah makhluk yang mencari pola.</i></b></div><div><br></div><div>Penelitian baru yang inovatif dalam ilmu saraf menunjukkan bahwa <b><i>otak kita dirancang untuk memahami tren bahkan ketika mereka mungkin tidak ada</i>.</b></div><div><br></div><div>Dengan mengakui kecenderungan biologis Anda untuk membeli tinggi dan menjual rendah, Anda dapat mengakui perlunya rata-rata dolar, menyeimbangkan kembali, dan menandatangani kontrak investasi. Dengan menempatkan sebagian besar portofolio Anda pada autopilot permanen, Anda dapat melawan kecanduan prediksi, fokus pada tujuan keuangan jangka panjang Anda, dan mengabaikan perubahan suasana Mr. Market.</div></div><div><br></div><div><b>Chapter 9 Investing in Investment Fund</b><br></div><div><br></div><div><div>Bab ini membahas tentang mutual fund untuk investor defensif.</div><div><br></div><div>Dalam bab ini kita akan membahas beberapa pertanyaan besar, yaitu:</div><div><br></div><div> 1. Apakah ada cara dimana investor dapat meyakinkan dirinya lebih baik daripada hasil rata-rata dengan memilih reksadana yang tepat?</div><div> 2. Jika tidak, bagaimana dia bisa menghindari memilih reksadana yang akan memberinya hasil lebih buruk daripada rata-rata?</div><div> 3. Bisakah dia membuat pilihan cerdas antara berbagai jenis reksadana</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on chapter 9</i></b><br></div><div><br></div><div>Sebagian besar investor hanya membeli dana yang telah naik cepat, dengan asumsi bahwa itu akan terus berjalan. Dan kenapa tidak? Psikolog telah menunjukkan bahwa manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk percaya bahwa jangka panjang dapat diprediksi bahkan dari serangkaian hasil yang pendek.<br></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 10 The Investor and His Advisers</b></div><div><br></div><div>Investor yang siap membayar biaya untuk pengelolaan dana mereka dapat dengan bijak memilih perusahaan penasihat investasi yang mapan dan direkomendasikan.</div><div><br></div><div>Pada bab ini Graham membahas beberapa jenis adviser yang ada.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 10</i></b><br></div><div><br></div><div><div>"Jika penasihat adalah garis pertahanan antara Anda dan kecenderungan impulsif terburuk Anda," kata analis perencanaan keuangan Robert Veres, "maka ia harus memiliki sistem yang akan membantu Anda berdua mengendalikannya." Di antara sistem tersebut:</div><div><br></div><div>- rencana keuangan komprehensif yang menguraikan bagaimana Anda akan mendapatkan, menyimpan, membelanjakan, meminjam, dan menginvestasikan uang Anda;</div><div>- pernyataan kebijakan investasi yang merinci pendekatan fundamental Anda untuk berinvestasi;</div><div>- rencana alokasi aset yang merinci berapa banyak uang yang akan Anda simpan dalam berbagai kategori investasi.</div></div><div><br></div><div><b>Chapter 11 Security Analysis for The Lay Investor: General Approach<br></b></div><div><br></div><div>Analisis keamanan untuk investor awam dimulai dengan penafsiran laporan keuangan tahunan perusahaan.<br></div><div><br></div><div>Ada beberapa pertimbangan untuk analisa ini, yaitu:<br></div><div>1. Prospek jangka panjang</div><div>2. Manajemen</div><div>3. Kekuatan keuangan dan struktur modal</div><div>4. Catatan pembayaran dividen</div><div>5. Dividend yield</div><div><br></div><div><b>Pada bab ini ada formula untuk menentukan value, yaitu:</b></div><div><i>Value = Current (Normal) Earnings × (8.5 plus twice the expected annual growth rate)</i><br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on chapter 11</i></b><br></div><div><br></div><div>Bagian ini menjelaskan kelima elemen dari Graham lebih lanjut.</div><div><br></div><div><div><b>Graham merasa bahwa lima elemen sangat menentukan. Dia merangkumnya sebagai:</b></div><div><br></div><div>1. "prospek jangka panjang umum" perusahaan</div><div>2. kualitas manajemennya</div><div>3. kekuatan finansial dan struktur modalnya</div><div>4. catatan dividennya</div><div>5. dan tingkat dividen saat ini.</div></div><div><br></div><div>1. <i>Prospek jangka panjang</i>. Saat ini, investor yang cerdas harus memulai dengan mengunduh setidaknya laporan tahunan dalam jangka waktu lima tahun. Kemudian menyisir laporan keuangan, mengumpulkan bukti untuk membantu Anda menjawab dua pertanyaan utama. Apa yang membuat perusahaan ini tumbuh? Dari mana “where do” (dan dari mana akan “where will”) keuntungannya berasal?<br></div><div><br></div><div>2. <i>Kualitas dan perilaku manajemen</i>. Eksekutif perusahaan harus mengatakan apa yang akan mereka lakukan, kemudian melakukan apa yang mereka katakan. Baca laporan tahunan terakhir untuk melihat ramalan apa yang dibuat manajer dan apakah mereka memenuhinya atau gagal. Manajer harus dengan jujur mengakui kegagalan mereka dan bertanggung jawab atas mereka, daripada menyalahkan kambing hitam serba guna seperti "ekonomi," "ketidakpastian," atau "permintaan yang lemah." Periksa apakah nada dan isi surat ketua tetap konstan, atau berfluktuasi dengan mode terbaru di Wall Street.</div><div><br></div><div>3. <i>Kekuatan keuangan dan struktur modal</i>. Definisi paling mendasar dari bisnis yang baik adalah ini: Ini menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dikonsumsi. Manajer yang baik terus mencari cara untuk memanfaatkan uang tunai itu untuk penggunaan yang produktif. Dalam jangka panjang, perusahaan yang memenuhi definisi ini hampir pasti akan tumbuh nilainya, apa pun yang dilakukan pasar saham.</div><div><br></div><div>Mulailah dengan membaca laporan arus kas dalam laporan tahunan perusahaan. Lihat apakah uang tunai dari operasi telah tumbuh dengan stabil selama 10 tahun terakhir. Maka Anda bisa melangkah lebih jauh.</div><div><br></div><div>Jika pendapatan pemilik per saham (EPS) telah tumbuh rata-rata stabil setidaknya 6% atau 7% selama 10 tahun terakhir, perusahaan adalah penghasil uang tunai yang stabil, dan prospek pertumbuhannya bagus.<br></div><div><br></div><div>Selanjutnya, lihat struktur modal perusahaan. Buka neraca untuk melihat berapa banyak utang (termasuk saham preferen) yang dimiliki perusahaan; secara umum, hutang jangka panjang harus di bawah 50% dari total modal. Dalam catatan kaki pada laporan keuangan, tentukan apakah hutang jangka panjang adalah suku bunga tetap (dengan pembayaran bunga konstan) atau variabel (dengan pembayaran yang berfluktuasi, yang bisa menjadi mahal jika suku bunga naik).<br></div><div><br></div><div><b>Chapter 12 Things To Consider About Per Share Earnings</b><br></div><div><br></div><div><div>Bab ini akan dimulai dengan dua saran untuk investor yang tidak dapat menghindari kontradiksi dalam implikasinya.</div><div><b>Yang pertama adalah: Jangan menganggap penghasilan satu tahun dengan serius. Yang kedua adalah: Jika Anda memperhatikan penghasilan jangka pendek, perhatikan jebakan dalam angka per-saham.</b></div></div><div><br></div><div><div>Semakin serius investor mengambil angka-angka Earning Per Share (EPS), semakin penting bagi mereka untuk waspada terhadap faktor-faktor akuntansi yang dapat merusak komparabilitas sebenarnya dari angka-angka tersebut. </div><div><br></div><div><b>Ada 4 faktor yang dapat merusak komparabilitas EPS, yaitu: </b>penggunaan biaya khusus yang mungkin tidak pernah tercermin dalam EPS, pengurangan dalam pajak penghasilan normal dengan alasan kerugian masa lalu, dan faktor dilusi yang tersirat dalam keberadaan sejumlah besar surat berharga yang dapat dikonversi atau waran.</div><div><br></div><div>Item keempat yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laba yang dilaporkan di masa lalu adalah metode memperlakukan depresiasi — terutama antara metode “garis lurus” dan “dipercepat”.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 12</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Beberapa petunjuk akan membantu Anda menghindari membeli saham yang ternyata menjadi bom waktu akuntansi:</div><div>1. <i>Baca mundur</i>. Saat Anda meneliti laporan keuangan perusahaan, <b>mulailah membaca di halaman terakhir dan perlahan-lahan lanjutkan ke depan</b>. <b>Apa pun yang perusahaan tidak ingin Anda temukan terkubur di belakang</b> — itulah sebabnya Anda harus mencari dulu.</div><div>2. <i>Baca catatan</i>. <b>Jangan pernah membeli saham tanpa membaca catatan kaki laporan keuangan dalam laporan tahunan. Biasanya diberi label "ringkasan kebijakan akuntansi yang penting," </b>satu catatan kunci menggambarkan bagaimana perusahaan mengakui pendapatan, mencatat inventaris, memperlakukan cicilan atau penjualan kontrak, mengeluarkan biaya pemasarannya, dan memperhitungkan aspek-aspek utama lain dari bisnisnya. Dalam catatan kaki lainnya, perhatikan pengungkapan tentang hutang, opsi saham, pinjaman kepada pelanggan, cadangan terhadap kerugian, dan “faktor-faktor risiko” lainnya yang dapat mengambil keuntungan besar dari pendapatan. Di antara hal-hal yang seharusnya membuat antena Anda berkedut adalah istilah teknis seperti "bermodal besar," "ditangguhkan," dan "restrukturisasi" —dan kata-kata sederhana dalam bahasa Inggris yang menandakan bahwa perusahaan telah mengubah praktik akuntingnya, seperti "mulai," "berubah," dan “bagaimanapun.” Tak satu pun dari kata-kata itu berarti Anda tidak boleh membeli saham, tetapi semua berarti bahwa Anda perlu menyelidiki lebih lanjut. Pastikan untuk membandingkan catatan kaki dengan yang ada di laporan keuangan setidaknya satu perusahaan yang merupakan pesaing dekat, untuk melihat seberapa agresif akuntan perusahaan Anda.</div><div>3. Baca lebih banyak. Jika Anda adalah seorang investor giat yang rela mencurahkan banyak waktu dan energi ke dalam portofolio Anda, maka Anda berhutang kepada diri sendiri untuk mempelajari lebih lanjut tentang pelaporan keuangan. Itulah satu-satunya cara untuk meminimalkan peluang Anda disesatkan oleh laporan laba-laba yang tidak jelas.</div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 13 A Comparison of Four Listed Company</b></div><div><br></div></div><div><div>Pada bab ini membahas 4 perusahaan yang dipilih, yaitu EMR, EMC, EXPD, EXDS. Yang terpenting di bab ini menurutku adalah cara menganalisa keempat perusahaan tsb.</div><div><br></div><div>Untuk perawatan yang lebih komprehensif, mari kita tinjau secara singkat elemen-elemen kinerja utama, yaitu:</div><div>1. Profitability</div><div>2. Stability</div><div>3. Growth</div><div>4. Financial Position</div><div>5. Dividens</div><div>6. Price History</div><div><br></div><div>Tujuh persyaratan statistik untuk dimasukkan dalam portofolio investor yang defensif.</div><div>1. Ukuran yang memadai.</div><div>2. Kondisi keuangan yang cukup kuat.</div><div>3. Terus dividen selama paling tidak 20 tahun terakhir.</div><div>4. Tidak ada defisit pendapatan dalam sepuluh tahun terakhir.</div><div>5. Pertumbuhan sepuluh tahun setidaknya sepertiga dalam pendapatan per-saham.</div><div>6. Harga saham tidak lebih dari 1½ kali nilai aset bersih.</div><div>7. Harga tidak lebih dari 15 kali pendapatan rata-rata selama tiga tahun terakhir.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 13</i></b><br></div><div><br></div><div><div><b>EMR</b></div><div>Emerson Electric, berakhir sebagai yang termurah di grup kami yang diperbarui.</div><div><br></div><div>Saham perusahaan berubah menjadi animasi yang ditangguhkan. Pada tahun 1998 dan 1999, saham Emerson tertinggal indeks S&P500 dengan kumulatif 49,7%, kinerja yang menyedihkan.</div><div><br></div><div>Tapi itu adalah saham Emerson. Bagaimana dengan perusahaan Emerson? Pada tahun 1999, Emerson menjual barang dan jasa senilai $14,4miliar, naik hampir $1miliar dari tahun sebelumnya. Atas pendapatan itu, Emerson memperoleh $1,3miliar dalam laba bersih, atau 6,9% lebih tinggi dari pada tahun 1998. Selama lima tahun sebelumnya, laba per saham telah meningkat pada tingkat rata-rata yang kuat sebesar 8,3%. Dividen Emerson memiliki lebih dari dua kali lipat menjadi $1,30 per saham; nilai buku telah berubah dari $6,69 menjadi $14,27 per saham. Menurut Value Line, sepanjang tahun 1990-an, <i>marjin laba bersih</i> Emerson dan <i>pengembalian modal</i> — ukuran utama efisiensi sebagai sebuah bisnis — telah bertahan sangat tinggi, masing-masing sekitar 9% dan 18%. Terlebih lagi, Emerson telah meningkatkan penghasilannya selama 42 tahun berturut-turut dan telah meningkatkan dividennya selama 43 tahun berturut-turut — salah satu dari pertumbuhan terpanjang yang stabil dalam bisnis Amerika.</div><div><br></div><div><b>EMC</b></div><div>Pada harga 31 Desember mereka sebesar $54,625, saham EMC diperdagangkan pada 103 kali pendapatan perusahaan akan melaporkan selama setahun penuh — hampir enam kali lipat tingkat penilaian saham Emerson.</div><div><br></div><div>Tetapi dari 1995 hingga 1999, menurut Value Line, <i>margin laba bersih</i> EMC turun dari 19,0% menjadi 17,4%, sementara <i>pengembalian modal</i> turun dari 26,8% menjadi 21%. Meski masih sangat menguntungkan, EMC sudah tergelincir.</div><div><br></div><div><b>Expeditors International</b></div><div>Tidak seperti EMC, Expeditor International belum belajar melayang. Meskipun saham perusahaan telah naik 30% setiap tahun pada 1990-an, banyak dari keuntungan besar itu datang pada akhir, karena saham melaju ke pengembalian 109,1% pada tahun 1999. Tahun sebelumnya, saham Expeditor naik hanya 9,5%, mengikuti indeks S&P 500 lebih dari 19 poin persentase.</div><div><br></div><div>Bagaimana dengan bisnisnya? Memang, para ekspeditor tumbuh dengan cepat: Sejak 1995, pendapatannya telah meningkat pada tingkat tahunan rata-rata 19,8%, hampir tiga kali lipat selama periode tersebut hingga selesai tahun 1999 pada $1,4miliar. Dan laba per saham telah tumbuh 25,8% per tahun, sementara dividen meningkat pada klip tahunan 27%. Expeditor tidak memiliki hutang jangka panjang, dan modal kerjanya hampir dua kali lipat sejak 1995. Menurut Value Line, nilai buku Expeditor per saham meningkat 129% dan pengembalian modal meningkat lebih dari sepertiga hingga 21%.</div><div><br></div><div><b>Exodus Communication</b></div><div>Exodus Communications tampaknya telah membawa pemegang sahamnya langsung ke negeri susu dan madu. Saham itu melonjak 1.005,8% pada 1999 — cukup untuk mengubah investasi $10.000 pada 1 Januari menjadi lebih dari $110.000 pada 31 Desember. Analis saham Internet terkemuka Wall Street, termasuk Henry Blodget dari Merrill Lynch yang sangat berpengaruh, memperkirakan bahwa saham akan naik 25% hingga 125% di tahun mendatang.</div><div><br></div><div>Dan yang terbaik dari semuanya, di mata para pedagang daring yang menikmati keuntungan Exodus, adalah fakta bahwa saham itu telah membagi 2-untuk-1 tiga kali selama tahun 1999. Dalam pemecahan saham 2-untuk-1, sebuah perusahaan menggandakan jumlah sahamnya dan separuh harganya — jadi pemegang saham akhirnya memiliki dua kali lebih banyak saham, masing-masing dihargai setengah dari tingkat sebelumnya.</div><div><br></div><div>Bagaimana dengan bisnis Keluaran? Graham tidak akan menyentuhnya dengan tiang 10 kaki dan jas haz-mat. Pendapatan Exodus meledak — tumbuh dari $52,7juta pada 1998 menjadi $242,1juta pada 1999 — tetapi kehilangan $130,3juta dari pendapatan itu pada 1999, hampir dua kali lipat kerugiannya tahun sebelumnya. Exodus memiliki $2,6miliar total utang — dan begitu kelaparan untuk uang tunai sehingga meminjam $971juta di bulan Desember saja.</div><div><br></div><div>Menurut laporan tahunan Exodus, bahwa pinjaman baru akan menambah lebih dari $50juta untuk pembayaran bunga di tahun mendatang. Perusahaan memulai tahun 1999 dengan $156juta dalam bentuk tunai dan, bahkan setelah mengumpulkan $1,3miliar dalam pembiayaan baru, menyelesaikan tahun itu dengan saldo tunai $1miliar — yang berarti bahwa bisnisnya telah melahap lebih dari $400juta dalam bentuk tunai selama tahun 1999. Bagaimana mungkin perusahaan pernah membayar utangnya?</div><div><br></div><div><i style="font-weight: bold;"><u>Akhir dari perusahaan-perusahaan tsb.</u></i></div><div><br></div><div>Bagaimana kinerja empat saham ini setelah 1999?</div><div><br></div><div>Emerson Electric mendapatkan 40,7% pada tahun 2000. Meskipun saham kehilangan uang pada tahun 2001 dan 2002, mereka berakhir pada tahun 2002 kurang dari 4% di bawah harga akhir tahun 1999.</div><div><br></div><div>EMC juga naik pada 2000, naik 21,7%. Tetapi kemudian saham kehilangan 79,4% pada tahun 2001 dan 54,3% pada tahun 2002. Itu membuat mereka 88% di bawah level mereka pada akhir tahun 1999. Bagaimana dengan perkiraan pendapatan $ 10 miliar pada tahun 2001? EMC selesai tahun itu dengan pendapatan hanya $ 7,1 miliar (dan rugi bersih $ 508 juta).</div><div><br></div><div>Sementara itu, seolah-olah pasar beruang bahkan tidak ada, saham Expeditors International naik menjadi 22,9% pada tahun 2000, 6,5% pada tahun 2001, dan 15,1% pada tahun 2002 — menyelesaikan tahun itu hampir 51% lebih tinggi dari harga pada akhir 1999.</div><div><br></div><div>Saham Exodus kehilangan 55% pada 2000 dan 99,8% pada 2001. Pada 26 September 2001, Exodus mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11. Sebagian besar aset perusahaan dibeli oleh Cable & Wireless, raksasa telekomunikasi Inggris. Alih-alih menyerahkan pemegang sahamnya ke tanah yang dijanjikan, Keluaran meninggalkan mereka di pengasingan di hutan belantara. Pada awal 2003, perdagangan terakhir dalam saham Exodus adalah satu sen per saham.<br></div></div><div><br></div><div><b>Chapter 14 Stock Selection</b><br></div><div><br></div><div><div>Dalam menyusun daftar yang terdiversifikasi ini, ada dua pilihan pendekatan, jenis portofolio DJIA dan portofolio yang teruji secara kuantitatif. Pada bagian pertama ia memperoleh sampel dari isu-isu utama, yang akan mencakup beberapa perusahaan yang favorit yang sahamnya dijual sangat tinggi, dan juga perusahaan kurang populer dan lebih murah.</div><div><br></div><div>Pilihan kedua adalah menerapkan seperangkat standar untuk setiap pembelian, untuk memastikan bahwa ia memperoleh (1) minimum <i>kualitas</i> dalam kinerja masa lalu dan posisi keuangan perusahaan saat ini, dan juga (2) minimum <i>kuantitas</i> dalam hal pendapatan dan aset per dolar harga.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 14</i></b><br></div><div><br></div><div>Tidak peduli seberapa defensifnya kamu, ada beberapa langkah yang tidak bisa kamu lewati:<br></div><div><br></div><div><div>Kerjakan pekerjaan rumah Anda. Melalui basis data EDGAR di www.sec.gov, Anda mendapatkan akses instan ke laporan tahunan dan triwulanan perusahaan, bersama dengan pernyataan proksi yang mengungkapkan kompensasi manajer, kepemilikan, dan potensi konflik kepentingan. Baca setidaknya senilai lima tahun.</div><div><br></div><div>Lihatlah lingkungan sekitar. Situs web seperti http: //quicktake.morningstar.com, http://finance.yahoo.com, dan www.quicken.com dapat dengan mudah memberi tahu Anda berapa persen saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi. Lebih dari 60% menunjukkan bahwa suatu saham hampir tidak ditemukan dan mungkin "dimiliki secara berlebihan." (Ketika institusi besar menjual, mereka cenderung bergerak berbaris, dengan hasil bencana untuk saham. Bayangkan semua Radio City Rockettes jatuh dari tepi depan panggung sekaligus dan Anda mendapatkan ide.) Situs web itu juga akan memberi tahu Anda siapa pemilik saham terbesar. Jika mereka adalah perusahaan pengelola uang yang berinvestasi dengan gaya yang mirip dengan milik Anda, itu pertanda baik.</div></div><div><br></div><div><b>Chapter 15 Stock Selection for the Enterprising Investor</b><br></div><div><br></div><div>Secara keseluruhan, reksa dana saham gagal selama rentang waktu yang lama untuk mendapatkan pengembalian yang sama baiknya dengan yang ditunjukkan pada rata-rata 500 saham Standard & Poor's atau pasar secara keseluruhan. Kesimpulan ini telah dibuktikan oleh beberapa studi komprehensif.<br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 15</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Pada bagian ini, membahas cara untuk memulai berinvestasi saham dari awal, yaitu berlatih menggunakan uang virtual selama satu tahun. Jika simulasi membuahkan hasil positif maka mulailah investasi saham dengan maksimal 10% dari portofolio.</div><div><br></div><div>Laba bersih dan pendapatan per saham (EPS) telah terdistorsi dalam beberapa tahun terakhir oleh faktor-faktor seperti hibah opsi saham dan keuntungan dan biaya akuntansi. Untuk melihat seberapa besar penghasilan perusahaan atas modal yang digunakannya dalam bisnisnya, lihat di luar EPS menjadi ROIC, atau Return On Invested Capital. Christopher Davis dari Davis Fund mendefinisikannya dengan rumus ini:</div><div><br></div><div>ROIC = <i><u>Owner Earnings</u></i> <b>Invested Capital</b>,</div><div><br></div><div><i><u>Owner Earnings</u></i> = Operating Profit + depresiasi + amortisasi goodwill – pajak – cost of stock option – capital expenditure - any income generated by unsustainable rates of return on pension funds</div></div><div><br></div><div><b>Invested Capital</b> = total aset - cash + past accounting charges that reduced invested capital.<br></div><div><br></div><div>ROIC memiliki kebajikan untuk menunjukkan, setelah semua pengeluaran yang sah, apa yang dihasilkan perusahaan dari bisnisnya yang beroperasi — dan seberapa efisien ia menggunakan uang pemegang saham untuk menghasilkan pengembalian itu. <b>ROIC minimal 10% menarik; bahkan 6% atau 7% dapat menggoda jika perusahaan memiliki nama merek yang bagus, manajemen yang terfokus, atau berada di bawah awan sementara.</b><br></div><div><br></div><div><div>Pepatah klasik Buffett: “<i>Ketika sebuah manajemen dengan reputasi cemerlang menangani bisnis dengan reputasi pada saat ekonomi yang buruk, itu adalah reputasi bisnis yang tetap utuh</i>."</div><div><br></div><div>Tidak peduli teknik apa yang mereka gunakan dalam memilih saham, <b><i>profesional investasi yang sukses memiliki dua kesamaan: Pertama, mereka disiplin dan konsisten, menolak untuk mengubah pendekatan mereka bahkan ketika itu tidak modis. Kedua, mereka berpikir banyak tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana melakukannya, tetapi mereka hanya sedikit memperhatikan apa yang dilakukan pasar.</i></b></div></div><div><br></div><div><div><b>Chapter 16 Convertible Issues and Warrants</b></div><div><br></div><div><i>Bab ini saya skip karena saya tidak memiliki convertible issue dan warrants. Jadi, saya kurang tertarik.</i></div><div><br></div><div><b>Chapter 17 Four Extremely Instructive Case Histories</b></div><div><br></div><div>Keempat perusahaan yang akan ditinjau, dan berbagai ekstrem yang mereka ilustrasikan adalah:</div></div><div><br></div><div><div><i>Penn Central (Railroad) Co</i>.</div><div><br></div><div>Sebuah contoh ekstrem dari <i>pengabaian sinyal peringatan paling mendasar dari kelemahan finansial</i>, oleh semua pihak yang memiliki ikatan atau saham sistem ini di bawah pengawasan mereka. Harga pasar yang gila-gilaan tinggi untuk saham raksasa yang terhuyung-huyung.</div><div><br></div><div>Perusahaan jalur kereta api terbesar di Amerika dari segi aset dan pendapatan kotor. Kebangkrutannya pada tahun 1970 mengejutkan dunia keuangan. Harga saham anjlok dari level tinggi 86½ di 1968 menjadi 5½ di 1970.</div><div><br></div><div>Dalam kasus Penn Central, ia tidak membayar pajak penghasilan selama 11 tahun terakhir!</div><div><br></div><div>Fakta bahwa perusahaan tidak membayar pajak pendapatan selama periode yang lama seharusnya menimbulkan pertanyaan serius tentang validitas laba yang dilaporkan.</div><div><br></div><div>Penn Central melaporkan laba $3,80 per saham pada tahun 1968; harga tertinggi 86½ pada tahun itu adalah 24 kali lipat dari pendapatan tersebut.</div><div><br></div><div>Wahai negeri dongeng yang menakjubkan di Wall Street tempat sebuah perusahaan dapat mengumumkan "keuntungan" $6,80 per saham di satu tempat dan "biaya dan kerugian" khusus $12 di tempat lain, dan para pemegang saham dan spekulator menggosok tangan mereka dengan gembira!</div><div><br></div><div>Seorang analis kereta api pasti sudah lama mengetahui bahwa gambaran operasi Penn Central sangat buruk dibandingkan dengan perusahaan yang lebih menguntungkan.</div><div><br></div><div>Sepanjang jalan ada beberapa transaksi aneh dengan hasil akuntansi yang aneh.</div><div><br></div><div><i>Ling-Temco-Vought Inc</i>. </div><div><br></div><div>Sebuah contoh ekstrem tentang "pembangunan kekaisaran" yang cepat dan tidak sehat, dengan kehancuran paling praktis dijamin; tetapi dibantu oleh <i>pinjaman bank tanpa pandang bulu</i>.</div><div><br></div><div>Ini adalah kisah ekspansi <i>head-over-heels</i> dan utang <i>head-overheels</i>, yang berakhir dengan kerugian luar biasa dan sejumlah masalah keuangan.</div><div><br></div><div>Naik dan turunnya Ling-Temco-Vought dapat diringkas dengan mengedepankan akun pendapatan terkondensasi dan item neraca selama lima tahun antara tahun 1958 dan 1970.</div><div><br></div><div>Hal ini dilakukan pada Tabel 17-1 (di buku Benjamin Graham). Kolom pertama menunjukkan awal yang sederhana dari perusahaan pada tahun 1958, ketika penjualannya hanya $7juta. Selanjutnya memberikan angka untuk tahun 1960; perusahaan itu tumbuh dua kali lipat hanya dalam dua tahun, tetapi masih relatif kecil. Kemudian datang tahun-tahun kejayaan ke 1967 dan 1968, di mana penjualan kembali tumbuh dua kali lipat menjadi $2,8miliar dengan angka utang meningkat dari $44juta menjadi $1.653juta. Pada tahun 1969 datang akuisisi baru, peningkatan besar hutang lebih jauh (total $1.865 juta!), Dan awal dari masalah serius.</div><div><br></div><div>Kerugian pada tahun 1969 dan 1970 jauh melebihi total laba sejak pembentukan perusahaan.</div><div><br></div><div><i>NVF Corp</i>. </div><div><br></div><div>Contoh ekstrem dari satu <i>akuisisi perusahaan</i>, di mana sebuah perusahaan kecil menyerap tujuh kali lipatnya, menimbulkan hutang besar dan menggunakan beberapa perangkat akuntansi yang mengejutkan.</div><div><br></div><div>NVF mengakuisisi 88% saham Sharon di bawah penawaran itu, sehingga menerbitkan $102juta dari obligasi 5% dan waran untuk 2.197.000 sahamnya. Seandainya tawaran itu 100% operatif, perusahaan yang dikonsolidasikan, untuk tahun 1968, akan memiliki utang $163juta, hanya $2,2juta dalam modal saham berwujud, $250juta penjualan. Pertanyaan laba-bersih mungkin sedikit rumit, tetapi perusahaan kemudian menyatakannya sebagai rugi bersih 50 sen per saham NVF, sebelum kredit luar biasa, dan laba bersih 3 sen per saham setelah kredit tersebut.</div><div><br></div><div><i>AAA Enterprises</i>.</div><div><br></div><div>Contoh ekstrem pembiayaan publik <i>saham perusahaan kecil</i>; nilainya berdasarkan pada kata ajaib "waralaba," dan sedikit lainnya, yang disponsori oleh rumah bursa efek. Kebangkrutan terjadi dalam waktu dua tahun setelah penjualan saham dan penggandaan harga awal yang meningkat di pasar saham yang lalai.</div></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 17</i></b><br></div><div><br></div><div><div>Graham menyoroti empat ekstrem:</div><div><br></div><div>1. "raksasa terhuyung-huyung" yang mahal</div><div>2. pemberian pinjaman tanpa pandang bulu</div><div>3. konglomerat pembangun kekaisaran merger di mana perusahaan kecil mengambil alih yang besar</div><div>4. penawaran umum perdana saham di perusahaan yang pada dasarnya tidak berharga</div><div><br></div><div>Beberapa tahun terakhir telah menyediakan cukup banyak kasus baru ekstrem Graham untuk mengisi ensiklopedia.</div></div><div><br></div><div><b>Chapter 18 A Comparison of Eight Pairs of Companies<br></b></div><div><br></div><div>Dalam bab ini Graham memilih delapan pasang perusahaan yang muncul bersebelahan, atau hampir seperti itu, Graham berharap dapat membawa pulang secara konkret dan jelas beberapa varietas karakter, struktur keuangan, kebijakan, kinerja, dan perubahan-perubahan dari perusahaan perusahaan, dan dari investasi dan sikap spekulatif yang ditemukan di panggung keuangan dalam beberapa tahun terakhir.<br></div><div><br></div><div><b>Chapter 19 Shareholders and Management: Dividend Policy</b><br></div><div><br></div><div>Di masa lalu, kebijakan dividen adalah hal yang cukup sering diperdebatkan antara publik, atau "minoritas," pemegang saham dan manajemen. Secara umum para pemegang saham ini menginginkan dividen yang lebih liberal, sementara para manajemen lebih suka mempertahankan pendapatan dalam bisnis "untuk memperkuat perusahaan."<br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on Chapter 19</i></b><br></div><div><br></div><div>Graham ingin Anda menyadari sesuatu yang mendasar tetapi sangat mendalam: Ketika Anda membeli saham, Anda menjadi pemilik perusahaan. Para manajernya, sampai ke CEO, bekerja untuk Anda. Dewan direksi harus menjawab kepada Anda. Uang tunai itu milik Anda. Bisnisnya adalah milik Anda. Jika Anda tidak suka bagaimana perusahaan Anda dikelola, Anda memiliki hak untuk meminta manajer dipecat, direksi diubah, atau properti dijual. “Pemegang Saham,” kata Graham, “harus bangun.<br></div><div><br></div><div>Anda harus menilai efisiensi manajemen dengan membandingkan keuntungan, ukuran, dan daya saing masing-masing perusahaan terhadap perusahaan serupa di industrinya.<br></div><div><br></div><div><b>Chapter 20 “Margin of Safety” as The Central Concept of Investment</b><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDADegCWMuAi77dfl7QKiCe562w2ZK93cQlADlV1baJk_yI31lHk4lVP-BzSND32IQieImuJK_HdZN7k4Ud1hGI9P4Bver1MauaXljqYFsWwis0ABWIcj7cu2Jh5rv2CMe5uPsk9J0xk/s1600/1608887694460758-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDADegCWMuAi77dfl7QKiCe562w2ZK93cQlADlV1baJk_yI31lHk4lVP-BzSND32IQieImuJK_HdZN7k4Ud1hGI9P4Bver1MauaXljqYFsWwis0ABWIcj7cu2Jh5rv2CMe5uPsk9J0xk/s1600/1608887694460758-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Dalam legenda lama, orang-orang bijak meringkas urusan fana menjadi satu kalimat, "<i>Ini juga akan berlalu</i>". Dihadapkan dengan tantangan serupa untuk menyaring rahasia investasi yang sehat menjadi tiga kata, kami menjelajah moto, <b><i>MARGIN OF SAFETY</i></b>.<br></div><div><br></div><div><b><i>Margin of safety</i></b> untuk obligasi dapat dihitung, sebagai alternatif, dengan membandingkan nilai total perusahaan dengan jumlah utang. Jika bisnis berhutang $10juta dan nilai perusahaan $30juta, ada ruang untuk penyusutan nilai dua pertiga — setidaknya secara teoritis — sebelum pemegang obligasi akan menderita kerugian.<br></div><div><br></div><div>Konsep <b><i>margin-of-safety</i></b> banyak diterapkan pada “investasi bernilai tetap.” Bisakah itu dibawa ke bidang saham? Ya, tetapi dengan beberapa modifikasi yang diperlukan.<br></div><div><br></div><div>Ada beberapa kasus di mana saham biasa dapat dianggap sehat karena memiliki <b><i>margin of safety</i></b> yang sama besarnya dengan obligasi yang baik. Ini akan terjadi, misalnya, ketika sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa yang beredar kurang dari jumlah obligasi yang dapat dikeluarkan dengan aman terhadap properti dan daya penghasilannya.<br></div><div><br></div><div><div>Dalam saham biasa, <b><i>margin of safety</i></b> terletak pada daya penghasilan yang diharapkan jauh di atas tingkat bunga obligasi. Dijelaskan sebagai berikut:</div><div>Asumsikan dalam kasus khusus bahwa daya penghasilan adalah 9% pada harga dan bahwa tingkat obligasi adalah 4%; maka pembeli saham akan memiliki margin tahunan rata-rata 5% yang diperolehnya. Beberapa kelebihan dibayarkan kepadanya dalam tingkat dividen; meskipun dihabiskan olehnya, itu masuk ke dalam keseluruhan hasil investasinya.</div></div><div><br></div><div>Jika pembelian saham dilakukan, harga yang dibayarkan harus disertai jaminan <b><i>margin of safety</i></b> yang memadai. Bahaya bagi investor terletak pada pembelian mereka di tingkat atas harga pasar, atau dalam pembelian saham yang tidak representatif yang membawa risiko berkurangnya daya penghasilan.<br></div><div><br></div><div>Gagasan <b><i>margin-of-safety</i></b> menjadi lebih jelas ketika kita menerapkannya pada bidang sekuritas undervalued.<br></div><div><br></div><div><div><u><i>Teori Diversifikasi</i></u></div><div><br></div><div>Ada hubungan logis yang erat antara konsep <b><i>margin-of-safety</i></b> dan prinsip diversifikasi. </div><div><br></div><div>Diversifikasi adalah prinsip investasi konservatif yang mapan. Dengan menerimanya secara universal, investor benar-benar menunjukkan penerimaan mereka terhadap prinsip <b><i>margin-of-safety</i></b>, di mana diversifikasi adalah pendamping.<br></div><div><br></div><div><i><u>Extension of the Concept of Investment</u></i><br></div><div><br></div><div>Untuk menyelesaikan diskusi kita tentang prinsip <b><i>margin-of-safety</i></b> kita sekarang harus membuat perbedaan lebih lanjut antara investasi konvensional dan tidak konvensional.</div><div><br></div><div>Investasi konvensional sesuai untuk portofolio tipikal. Investasi ini selalu tentang obligasi pemerintah, dan saham biasa yang bermutu tinggi dan membayar dividen.<br></div><div><br></div></div><div>Investasi yang tidak konvensional adalah investasi yang hanya cocok untuk enterprise investor. Investasi ini mencakup banyak hal. Kategori terluas adalah saham biasa yang <i>undervalued</i> dari perusahaan sekunder, yang kami rekomendasikan untuk dibeli ketika mereka dapat dibeli dengan harga <i>dua pertiga</i> atau kurang dari nilai yang ditunjukkan.<br></div><div><br></div><div><b><i>Commentary on chapter 20</i></b><br></div><div><br></div><div>Kehilangan uang adalah bagian dari investasi yang tak terhindarkan, dan tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya. Tetapi, untuk menjadi investor yang cerdas, <b>Anda harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Anda tidak pernah kehilangan sebagian besar atau seluruh uang Anda</b>. <i>Dewi kekayaan Hindu, Lakshmi, sering digambarkan berdiri berjinjit, siap melesat dalam sekejap mata</i>. Untuk mempertahankannya secara simbolis, beberapa pemuja Lakshmi akan memakukan kakinya ke lantai. Untuk investor yang cerdas, "<i><b>margin of safety</b></i>" Graham melakukan fungsi yang sama: Dengan <b>menolak membayar terlalu banyak</b> <b>untuk investasi, Anda meminimalkan kemungkinan bahwa kekayaan Anda akan hilang atau tiba-tiba dihancurkan.</b><br></div><div><br></div><div><div><i><u>The Risk is Not in Our Stocks, But in Ourselves</u></i></div><div><br></div><div>Risiko ada di dimensi lain: di dalam diri Anda. Jika Anda melebih-lebihkan seberapa baik Anda benar-benar memahami investasi, atau melebih-lebihkan kemampuan Anda untuk keluar dari kejatuhan harga sementara, tidak masalah apa yang Anda miliki atau bagaimana pasar lakukan. <b>Pada akhirnya, risiko finansial tidak terletak pada jenis investasi apa yang Anda miliki, tetapi pada jenis investor apa Anda.</b> <i>Jika Anda ingin tahu apa risiko sebenarnya, pergi ke kamar mandi terdekat dan naik ke cermin. Itulah risiko, balas menatapmu dari kaca.</i></div></div><div><br></div><div><b>PENUTUP</b></div><div><br></div><div>Sekian ringkasan buku The Intelligent Investor dari saya, semoga bermanfaat dan untuk mendapatkan pemahaman yang baik, saya sarankan untuk dapat membeli atau membaca bukunya di toko atau perpustakaan terdekat. Jika ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar.</div><div><br></div><div>Terima kasih, sampai jumpa.</div><div><br></div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-45444027576604582222020-09-02T07:40:00.004-06:002021-10-16T07:10:01.612-06:00Pengalaman Investasi Reksadana di Indopremier<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg6eGrF2uLilRb6Pk-luGo5_LRgsHK0iNtrJ3Lkqiaij2QgRUzgPUpV5xm78O1Y7CJyzoL8GKzcE1yD9fq_O09FFQ_RomkdKr1AH0Xuxl1knt-Ada_pRsbBjjU_wTeQrlCNyXEUnLNLBQgI44kvrGv_mMYrzGWpwU8NefURJvKBEUX7SVSC-b03QJiR=s1000" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg6eGrF2uLilRb6Pk-luGo5_LRgsHK0iNtrJ3Lkqiaij2QgRUzgPUpV5xm78O1Y7CJyzoL8GKzcE1yD9fq_O09FFQ_RomkdKr1AH0Xuxl1knt-Ada_pRsbBjjU_wTeQrlCNyXEUnLNLBQgI44kvrGv_mMYrzGWpwU8NefURJvKBEUX7SVSC-b03QJiR=s320" width="320" /></a></div><br /></div></div>Pada postingan sebelumnya, saya bercerita mengenai pengalaman investasi reksadana di <a href="https://www.cendhela.com/2020/07/reksadana-bareksa.html?m=1" target="_blank">BAREKSA</a> dan <a href="https://www.cendhela.com/2020/07/reksadana-bibit.html?m=1" target="_blank">BIBIT</a>. Nah, kali ini saya mau share tentang investasi reksadana di Indopremier.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengalaman investasi reksadana di Indopremier ini, sebelumnya pernah saya singgung saat membahas <a href="https://www.cendhela.com/2019/08/pengalaman-buka-akun-investasi-saham-di.html?m=1" target="_blank">investasi saham di Indopremier</a>, karena di Indopremier ini kita bisa investasi saham sekaligus reksadana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada bulan September 2020, saat artikel ini saya tulis, aplikasi IPOT yang baru belum bisa untuk beli reksadana ya, jadi kalau mau beli reksadana di Indopremier bisa lewat website atau Ipot GO. Kalau saya sendiri, lebih banyak memakai Ipot GO, maka yang saya bahas di artikel ini berdasarkan aplikasi Ipot GO ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menu di Ipot GO ini mirip dengan tampilan websitenya sehingga masih lebih lengkap dibandingkan aplikasi IPOT terbaru, semoga ke depan aplikasi IPOT yang baru lebih lengkap dan disempurnakan ya fiturnya supaya nasabah lebih nyaman bertransaksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baik, untuk poin yang akan saya bahas di sini yaitu:</div><div style="text-align: justify;">1. Apa itu Indopremier?</div><div style="text-align: justify;">2. Mengapa beli reksadana di Indopremier?</div><div style="text-align: justify;">3. Cara transaksi reksadana Indopremier</div><div style="text-align: justify;">Tentu, di sini berdasarkan pengalaman saya ya, untuk informasi lebih lengkap silakan berkunjung ke website Indopremier.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apa itu Indopremier</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">PT Indo Premier Sekuritas (“IndoPremier”) adalah perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di bidang pasar modal yang melayani klien individu maupun korporasi.<br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">IndoPremier bergerak di bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajemen investasi.<br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Mengapa Indopremier</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awal investasi reksadana di Indopremier karena memaksimalkan dana <i>idle</i> yang akan digunakan untuk beli saham. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mencoba membeli reksadana untuk tujuan lain seperti dana darurat dan dana pendidikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagi saya, adanya aplikasi yang terintegrasi antara saham dan reksadana sangat membantu dalam mengelola keuangan. Contohnya jika ada dana <i>idle</i> bisa ditempatkan otomatis ke reksadana pasar uang dan ketika akan membeli saham bisa dicairkan reksadananya segera.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara Transaksi Reksadana Indopremier</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tidak seperti proses pembelian reksadana di Bareksa, Bibit, atau Tanamduit yang meminta kita mentransfer ke rekening masing-masing reksadana yang kita pilih, di Indopremier kita tidak perlu melakukan transfer tersebut melainkan cukup menyediakan dananya di RDI. Pencairan dana hasil penjualan pun bisa langsung ke RDI atau ke rekening tabungan kita, nanti ada pilihan saat penjualan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Fitur yang paling saya sukai di aplikasi Indopremier ini adalah fitur Penempatan Dana Otomatis, artinya jika kita memiliki dana untuk trading saham yang sedang tidak terpakai atau idle maka dana tersebut otomatis dialokasikan ke reksadana. Sebaliknya, jika kita membutuhkan dana untuk beli saham, sementara dana kita ada di reksadana, maka dana kita di reksadana akan otomatis dicairkan untuk membeli saham tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian review aplikasi IPOT untuk transaksi reksadana ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-25269163252627209052020-07-22T00:22:00.001-06:002021-10-18T08:46:29.534-06:00Pengalaman Investasi Reksadana di Bibit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIpR1H54Gse-yNtnwArMHNFft9h_-lByyId9oyisuMFLQTXKNUymemlVXo1zdMDB8ww-IdD5Jy3EQ3vVqDO4Q7YMRVt3_LYqwDLt8mc3PW3kOy5kd_ExQnMcdN0kilyqSSvFjXKxGaObRv/s768/Review+aplikasi+bibit.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="768" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIpR1H54Gse-yNtnwArMHNFft9h_-lByyId9oyisuMFLQTXKNUymemlVXo1zdMDB8ww-IdD5Jy3EQ3vVqDO4Q7YMRVt3_LYqwDLt8mc3PW3kOy5kd_ExQnMcdN0kilyqSSvFjXKxGaObRv/s320/Review+aplikasi+bibit.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Halo teman-teman semua,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika di postingan sebelumnya aku sempat berbagi mengenai <a href="https://www.cendhela.com/2020/07/reksadana-bareksa.html" target="_blank">pengalaman berinvestasi di Bareksa</a>, kali ini aku masih ingin cerita tentang reksadana tetapi pada platform Bibit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apa itu Bibit?</b><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bibit merupakan aplikasi yang membantu investor untuk investasi di reksadana. Di aplikasi Bibit, ada beberapa pilihan produk reksadana, mulai dari reksadana pasar uang hingga reksadana saham.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bibit terdaftar dan diawasi OJK. <span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Bibit terdaftar sebagai APERD (Agen Penjual Reksa Dana). Dengan artian, dana yang kamu investasikan <span class="csh-markdown csh-markdown-bold csh-font-sans-bold">tidak disimpan dan dikelola oleh BIBIT</span>,
melainkan akan langsung ditransfer ke rekening penampungan dana
investor dari Manajer Investasi masing-masing reksa dana, dikelola oleh
Manajer Investasi berlisensi OJK, dan asset investasi akan disimpan di
Bank Kustodian. Dana kamu juga hanya dapat dicairkan ke <i>rekening atas
nama kamu</i>.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><b>Mengenal Bibit</b><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Awal mula aku kenal aplikasi Bibit ini karena aku memakai Stockbit, nah dari situ ada iklan mengenai aplikasi Bibit ini. Sebenarnya setelah tahu, aku tidak langsung buka akun di Bibit. Toh, di aplikasi Bibit ini hanya murni untuk investasi reksadana jadi aku kurang tertarik, tidak seperti <a href="https://www.cendhela.com/2020/07/reksadana-bareksa.html" target="_blank">Bareksa yang bisa untuk investasi di SBN</a> dan <a href="https://www.cendhela.com/2020/07/menabung-di-tabungan-emas-online.html" target="_blank">Nabung Emas</a>.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Suatu hari, di postinganku <a href="https://www.cendhela.com/2019/08/pengalaman-buka-akun-trading-saham-di.html" target="_blank">Pengalaman Trading di Aplikasi Stockbit</a>, ada komentar yang menanyakan review investasi reksadana di aplikasi Bibit. Dari situ saya ingin mencoba menggunakan aplikasi Bibit ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Kesan pertama saat melihat tampilan aplikasi Bibit, sekilas mirip banget dengan Stockbit, hanya saja Bibit khusus untuk reksadana sedangkan <a href="https://www.cendhela.com/2019/08/pengalaman-buka-akun-trading-saham-di.html" target="_blank">Stockbit untuk saham</a>. Penggunaan aplikasinya pun nyaman, seperti saat menggunakan Stockbit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><b>Mengapa Bibit?</b><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEWod37c99un1NGszxmjCuj02XFmwvzSjqgcWpX6nC3bX7WtiRkxb7bUaW1iJ7bhqshzULg0fo0Z9AtCd2r3mcijWywbRGtnV_gzGWiu7JEB_G5uAFU7c8KlvOAe4gYe23NAM3fledFTHv/s1240/Bibit+Cendhela.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1240" data-original-width="648" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEWod37c99un1NGszxmjCuj02XFmwvzSjqgcWpX6nC3bX7WtiRkxb7bUaW1iJ7bhqshzULg0fo0Z9AtCd2r3mcijWywbRGtnV_gzGWiu7JEB_G5uAFU7c8KlvOAe4gYe23NAM3fledFTHv/s320/Bibit+Cendhela.jpg" /></a></div><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Yang menarik ketika investasi di aplikasi Bibit adalah, mereka memberikan <u><i>rekomendasi reksadana</i> yang sesuai dengan profil risiko kita</u>. Sehingga di aplikasi ini, ada beberapa reksadana yang direkomendasikan, seperti gambar di bawah ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEholeC7JTonnJc2MjeFFn_fL_QJeQhk0CHpFN6WEH04rM5BTTlCxSkUyGHC_jVrooJIWkuqsEaJFBrP_XFnx66_X1rqXF5UDlDLJVvdRSe7BburC2OQ8XWrktvF7wua3SZJwSwAfnytE4-D/s1238/Rekomendadi+reksadana+bibit.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1238" data-original-width="648" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEholeC7JTonnJc2MjeFFn_fL_QJeQhk0CHpFN6WEH04rM5BTTlCxSkUyGHC_jVrooJIWkuqsEaJFBrP_XFnx66_X1rqXF5UDlDLJVvdRSe7BburC2OQ8XWrktvF7wua3SZJwSwAfnytE4-D/s320/Rekomendadi+reksadana+bibit.jpg" /></a></div><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Bagi investor pemula, sepertinya fitur ini cukup menarik ya, karena sambil mereka belajar investasi, mereka bisa investasi reksadana terlebih dahulu. Bahkan, di aplikasi ini disediakan persentase portofolio untuk tujuan dana pensiun, tentunya menyesuaikan dengan profil risiko kita ya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Rekomendasi tersebut di atas bisa kita pakai, bisa tidak. Keputusan tetap ada di tangan kita, Bibit hanya memberikan saran saja. Aku sendiri memilih untuk hanya investasi di reksadana pasar uang ya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Secara umum, aplikasi Bibit ini bagus untuk investasi reksadana. Selain rekomendasi yang menyesuaikan profil risiko kita, aplikasi ini juga mudah digunakan. Untuk transfer uang saat pembelian reksadana, mirip seperti di Bareksa, kita langsung transfer ke rekening reksadana yang kita beli.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Minimum Investasi Rp10ribu</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Jika pada postingan sebelumnya mengenai Bareksa, investasi minimal adalah Rp50ribu, di Bibit dengan uang Rp10ribu saja sudah bisa investasi Reksadana! Murah banget kan? Nilai ini tentunya memudahkan investor untuk melakukan investasi ya. Namun tidak semua reksadana bisa dibeli mulai dari Rp10ribu ya, untuk daftarnya bisa klik <a href="https://faq.bibit.id/id/article/reksa-dana-dengan-minimum-pembelian-rp-10000-10-ribu-1rod97w/" target="_blank">DI SINI</a>.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Gift Card</span></b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGINnxKT232LkhRGS01fjDpKdH7beSnTJa4yhRCM1p3IIvFWHt5ToP2TVmzHGuBkvpzlAt9XjwzbWaPvFJlptddKPjACN37PdxAMp9IQ5hcBKoGO7H75NoszHZAucmROlj3tEbjQdxqbu/s748/Gift+card+Bibit+x+Cendhela.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="748" data-original-width="648" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGINnxKT232LkhRGS01fjDpKdH7beSnTJa4yhRCM1p3IIvFWHt5ToP2TVmzHGuBkvpzlAt9XjwzbWaPvFJlptddKPjACN37PdxAMp9IQ5hcBKoGO7H75NoszHZAucmROlj3tEbjQdxqbu/s320/Gift+card+Bibit+x+Cendhela.jpg" /></a></div><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Bagi kalian yang ingin memberikan hadiah yang unik untuk orang terkasih, di Bibit ada menu untuk memberi <i>gift card</i> reksadana lho. <i>Gift Card</i> ini memiliki beberapa desain yang bisa kita pilih. Menarik ya, kita bisa memberi <i>gift card</i> berupa reksadana sebagai hadiah ulang tahun, kelulusan, ucapan terima kasih, pernikahan, atau ucapan selamat. Jika bingung memberi kado apa, mending kasih hadiah ini ya, hitung-hitung mengajarkan investasi kepada orang yang kita sayangi.<br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><b>Kode Referral Bibit</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Bagi kalian yang ingin mencoba aplikasi Bibit, kalian bisa mendapat <i>cashback </i>reksadana dengan memakai kode referralku ya, masukkan kode referral ini saat pendaftaran: <b>supomohanasti</b><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Untuk mengunduh aplikasi Bibit bisa diunduh di Play Store atau App Store ya teman-teman.<br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="csh-markdown csh-markdown-emphasis csh-font-sans-semibold" data-type="||">Nah demikian cerita mengenai investasi reksadana di aplikasi Bibit ya. Semoga bisa menjadi referensi bagi kalian yang sedang mencari aplikasi yang cocok untuk investasi reksadana. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya karena aku masih akan membahas pengalaman investasi reksadana di platform lain ya.<br /></span></div>Supomo Hanastihttp://www.blogger.com/profile/11873058562739844388noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-20098532467778841852020-07-13T00:10:00.011-06:002021-10-16T07:26:11.783-06:00Cara Menabung Masa Kini di Tabungan Emas Online<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhmdWltmcMuK7QrttnsILF0ohGTQ0mJAbQ8XVlTRUjrcFDzhivkhgCA22AolH1hgMCkud1wyXFeSau64I3dReVVbxiNfBcSPDti7t7mMzzY-XwtRNGPQJ74dHgfYJfOAZlz3gZzUY-TZiONvuqIZjtzYT7Wu1QuV9r5kX6KLyxSmURjLGeedoV-QbQl=s601" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="601" data-original-width="513" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhmdWltmcMuK7QrttnsILF0ohGTQ0mJAbQ8XVlTRUjrcFDzhivkhgCA22AolH1hgMCkud1wyXFeSau64I3dReVVbxiNfBcSPDti7t7mMzzY-XwtRNGPQJ74dHgfYJfOAZlz3gZzUY-TZiONvuqIZjtzYT7Wu1QuV9r5kX6KLyxSmURjLGeedoV-QbQl=w273-h320" width="273" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi menabung emas</td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;"><div>Menabung emas <i>online</i> adalah salah satu cara “kekinian” dalam berinvestasi demi masa depanmu. Untuk sekian lama emas terkesan sebagai investasi yang “angker” karena harga per gramnya mahal sehingga sulit dijangkau. Ini membuat para pengecer yang bermodal rendah keburu ngeri dan minder. Padahal, tabungan emas amat menjanjikan mengingat tren harga emas yang stabil dan bahkan mengalami kenaikan dalam jangka panjang.</div><div><br /></div><div>Untungnya, seiring kemajuan teknologi keuangan digital, sekarang orang sudah bisa membeli dan menabung emas dengan modal kecil. Membeli dan menabung emas sudah bisa seperti judul lagu Oasis “Little by little,” sedikit demi sedikit. Dan sedikit yang saya maksud bukan lagi dalam ukuran 1 atau setengah gram, tetapi 0,01 gram—atau sekitar Rp 5000. Beli emas sudah seperti beli cemilan.</div><div><br /></div><div>Tetapi, apa sesungguhnya menabung emas online itu? Apa saja keuntungannya? Dan bagaimana cara melakukannya?</div><div><br /></div><div><b>Apa itu tabungan emas online?</b></div><div><br /></div><div>Tabungan emas <i>online</i> adalah layanan penitipan saldo emas secara digital melalui jaringan internet. Bila membeli secara <i>offline</i> kamu akan memperoleh emas fisik, secara <i>online</i> kamu akan memiliki emas dalam bentuk saldo yang jumlahnya bisa kamu lihat secara <i>real time</i>. Nantinya, ketika saldo emasmu sudah mencapai jumlah tertentu (biasanya minimal 1 gram), kamu bisa memilih untuk mencetaknya secara fisik.</div><div><br /></div><div>Karena yang diperjualbelikan bukan emas dalam bentuk fisik, kamu bisa membeli emas dalam jumlah yang amat kecil. Kamu bisa membeli emas mulai dari Rp 5000.</div><div><br /></div><div>Dengan menabung emas secara <i>online</i>, kamu tidak saja bisa membeli emas, melainkan juga bisa menjualnya kapanpun dan di manapun. Bayangkan ketika harga emas naik dan kamu menekan tombol “jual” saat itu juga. Kamu cuan. Gak perlu repot ke toko emas untuk menjualnya.</div><div><br /></div><div>Ringkasnya, dengan tabungan emas <i>online</i> kamu bisa membeli emas secara eceran, sedikit demi sedikit, hingga jadi “bukit.” Emas kamu beli melalui penyedia layanan melalui aplikasi atau <i>marketplace</i> tertentu. Pembayaran bisa dilakukan dengan transfer bank atau dompet digital.</div><div><br /></div><div><b>Manfaat tabungan emas online</b></div><div><br /></div><div>Semua penjelasan tadi terdengar menjanjikan, ya? Tapi, apa sesungguhnya keuntungan menabung emas <i>online</i>? Dikutip dari <a href="https://duwitmu.com" style="opacity: 1;" target="_blank">Duwitmu.com</a>, berikut 5 keuntungan menabung emas <i>online</i>.</div><div><br /></div><div><b>1. Harga emas relatif stabil</b></div><div><br /></div><div>Harga emas relatif stabil dan bahkan cenderung meningkat (perhatikan grafik harga emas di atas). Kenapa? Emas umumnya dipandang sebagai komoditas yang kebal terhadap inflasi. Nilai emas lebih ajek bila dibandingkan dengan nilai mata uang atau komoditas lain. Karena itu emas kerap digunakan sebagai penjamin mata uang tertentu.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjhLoOGZ31cFkdrVee1rTb6yqYjoRUfx10rkAMre8xUcpJVTomIsmaSzPcTPUTSe3ppbS0T96_HUI46JDtvjFMAVZOzDUkxGgdR8hJ9LAu-B6GjcwaYQaxZmKkaCyGdIDhzw6n0ibi0kG4QFxdp0RPRGtxEaX9nguzCCWNcLhDKs8ODIPovZ4RjF8gQ=s1127" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="596" data-original-width="1127" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjhLoOGZ31cFkdrVee1rTb6yqYjoRUfx10rkAMre8xUcpJVTomIsmaSzPcTPUTSe3ppbS0T96_HUI46JDtvjFMAVZOzDUkxGgdR8hJ9LAu-B6GjcwaYQaxZmKkaCyGdIDhzw6n0ibi0kG4QFxdp0RPRGtxEaX9nguzCCWNcLhDKs8ODIPovZ4RjF8gQ=w400-h211" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Grafik harga emas.<br />Sumber: <i>www.pegadaian.co.id</i></td></tr></tbody></table></div><div><br /></div><div>Stabilitas harga dan keajekan nilai menjadikan emas salah satu pilihan investasi teraman. Kamu bisa membeli emas dengan harga murah saat ini dan menjualnya berkali lipat di masa depan. <i>Hold</i> atau tahan, kata orang-orang. Simpan selama mungkin karena harganya cenderung naik.</div><div><br /></div><div><b>2. Mudah dicairkan</b></div><div><br /></div><div>Mencairkan tabungan emas <i>online</i> tidak sulit. Ada dua cara. Pertama, kamu bisa mencairkan tabungan dengan menjual saldo emas tabunganmu secara langsung lewat aplikasi. Kedua, bila saldonya sudah mencapai jumlah tertentu (biasanya minimal 1 gram), kamu bisa mencetak tabungan emas secara fisik dengan tambahan biaya cetak. Di beberapa layanan, kamu bahkan bisa mencetak tabungan emas menjadi perhiasan.</div><div><br /></div><div><b>3. Aman</b></div><div><br /></div><div>Ini bagian yang amat penting. Kamu harus menentukan penyedia layanan tabungan emas <i>online</i> yang bisa dipercaya. Ada banyak penyedia layanan di luar sana. Mencobanya satu-satu tentu bukan hal yang masuk akal. Kamu perlu memilih penyedia layanan yang sudah punya <i>track record</i> seperti Pegadaian. Lembaga Pegadaian merupakan BUMN yang terdaftar sebagai lembaga hukum dan berpengalaman selama puluhan tahun.</div><div><br /></div><div><b>4. Terjangkau</b></div><div><br /></div><div>Lewat Pegadaian, kamu bisa membeli emas dalam satuan kecil mulai dari 0.01 gram. Dengan demikian kamu bisa menabung dengan lebih fleksibel. Ada uang Rp 5.000 saja? Kamu bisa beli emas. Ada sisa kembalian jajan <i>Chatime</i> Rp 15.000? Bisa kamu pakai beli emas. Dan ketika saldo emasmu sudah cukup, kamu bisa mencetaknya jadi emas fisik. </div><div><br /></div><div><b>5. Praktis dan Mudah</b></div><div><br /></div><div>Ingat lirik lagu ini: “Buat apa susah, susah itu tak ada gunanya”? Hari-hari ini, saat kemajuan teknologi dapat membantu segala urusan, termasuk membuka tabungan emas secara online, susah itu makin gak ada gunanya. Berkat kecanggihan ponsel <i>(smartphone)</i> kamu bisa membuka tabungan emas secara <i>online</i>, di manapun dan kapanpun.</div><div><br /></div><div>Atau, bila kamu masih agak gagap dengan perkembangan teknologi ini, kamu bisa mengunjungi <i>outlet</i> pegadaian untuk menimba informasi atau minta diajari. Buka tabungan emas dengan bantuan agen Pegadaian, lalu <i>top up</i> saldo awal sesuai kemampuan dan keinginan kamu. Selamat, kamu punya tabungan emas.</div><div><br /></div><div><b>Cara membuka tabungan emas online</b></div><div><br /></div><div>Sebagai contoh, kita akan menggunakan layanan tabungan emas <i>online</i> dari Pegadaian. Seperti saya tulis di atas, Pegadaian adalah BUMN yang sudah punya pengalaman panjang dalam bisnis jual-beli emas. Selain itu, cara membuka tabungan emas di Pegadaian juga terbilang mudah. Jadi amat pas menggambarkan betapa gampangnya membuka tabungan emas secara <i>online</i>. Berikut cara praktis bagi kamu yang ingin membuka tabungan emas.</div><div><br /></div><div><ol><li>Unduh Aplikasi Pegadaian Digital melalui Google Play Store pada <i>smartphone</i> kamu.</li><li>Tunggu hingga proses instalasi selesai, lalu buka aplikasi tersebut.</li><li>Isi data identitas pribadi pada kolom-kolom yang tersedia sesuai perintah.</li><li>Isilah unit pegadaian sesuai dengan wilayah kantor atau agen cabang di dekat tempat tinggal kamu. </li><li>Lakukan pembayaran untuk biaya pembukaan tabungan.</li><li>Lakukan konfirmasi pembayaran untuk mengaktifkan tabungan emas, bisa dengan mendatangi kantor terdekat atau menghubungi contact person. Waktu tunggu pengaktifan adalah selama 7 hari kerja.</li><li>Ambil buku tabungan dari unit kantor cabang yang kamu pilih saat pengaktifan berjalan lancar.</li></ol></div><div><br /></div><div><b>Epilog</b></div><div><br /></div><div>Emas bukan lagi hal yang terlalu jauh untuk dimiliki. Dengan menyisihkan Rp 5000 saja, kamu sudah bisa membeli emas. Enak, bukan?</div><div><br /></div><div>Sekian tulisannya. Semoga bermanfaat. Sekarang, saya mau beli emas dulu. Ada sisa uang kembalian setelah beli Batagor Mas Andi. Batagornya enak banget. Emasnya juga.</div><div><br /></div></div><br />Supomo Hanastihttp://www.blogger.com/profile/11873058562739844388noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-41807027020474576862020-07-12T02:30:00.007-06:002021-10-18T08:47:27.804-06:00Pengalaman Investasi Reksadana di Bareksa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAkVu1yqqufePjfco4GIPYrPDVfve8GoG3Qg0KSExVGEynLmwXLX2OupRj41xH7vJSUYD9W39wvGH7mY_bjU81iB_CT__3DkAFHOkIWwEqvj5xHhJZGJdSJQw2jI2ELOW_Qv7y1zTQHhZJ/s722/Bareksa+x+Cendhela.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="722" data-original-width="719" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAkVu1yqqufePjfco4GIPYrPDVfve8GoG3Qg0KSExVGEynLmwXLX2OupRj41xH7vJSUYD9W39wvGH7mY_bjU81iB_CT__3DkAFHOkIWwEqvj5xHhJZGJdSJQw2jI2ELOW_Qv7y1zTQHhZJ/w204-h205/Bareksa+x+Cendhela.png" width="204" /></a> </div></div><div style="text-align: justify;">Halo teman-teman, kali ini aku mau bercerita mengenai pengalamanku berinvestasi reksadana di Bareksa. Bareksa adalah salah satu mitra yang bisa kita pilih jika ingin membeli reksadana. Bareksa memiliki website dan juga aplikasi. Aku lebih sering mengakses Bareksa melalui aplikasi Bareksa di handphone.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku mengenal reksadana pada tahun 2013 dari salah seorang teman kantor. Saat ini, di tahun 2020 aku menggunakan beberapa mitra untuk membeli reksadana dengan tujuan lebih memudahkan membagi dana yang digunakan untuk berbagai tujuan, sederhananya supaya dana tidak tercampur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurutku reksadana merupakan salah satu pilihan investasi yang dapat dipertimbangkan untuk berbagai tujuan investasi kita. Aku sendiri memilih reksadana untuk tujuan investasi jangka pendek, sehingga portofolio reksadanaku hanya reksadana pasar uang. Hal ini aku sesuaikan dengan <i><a href="https://www.cendhela.com/2019/05/ringkasan-buku-jouska-principles-of.html?m=1#Triangle" target="_blank">The Basic Triangle (Goals, Risk Profile, dan Current Financial Statement)</a></i> yang pernah dibahas sebelumnya.</div><div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pada kesempatan ini aku mau berbagi mengenai hal-hal berikut:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li style="text-align: left;">Apa itu Bareksa;</li><li style="text-align: left;">Mengapa Bareksa;</li><li style="text-align: left;">Cara membeli reksadana di Bareksa;</li><li style="text-align: left;">Cara penarikan dana di Bareksa;</li><li style="text-align: left;">Tampilan dan pengalaman memakai aplikasi Bareksa.</li></ol></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Apa itu Bareksa?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bareksa.com adalah marketplace reksa dana online terintegrasi yang bernaung di bawah PT Bareksa Portal Investasi yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013. Selain reksadana, Bareksa juga menawarkan instrumen layanan lain yaitu memberikan layanan data, informasi, dan alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lainnya, untuk memudahkan masyarakat berinvestasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Mengapa Bareksa?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awalnya, aku berinvestasi di Bareksa bukan untuk investasi reksadana, melainkan investasi Surat Berharga Negara (SBN). Aku investasi di sini mungkin bisa dibilang kebetulan, karena saat aku ingin investasi SBN di salah satu Mitra Distribusi terdapat kendala yang mengharuskan aku datang ke kantor cabang terdekat, karena aku ada kesibukan dan tidak sempat jika harus mengurus ke kantor cabang Mitra Distribusi yang pertama tadi, aku mencoba Mitra Distribusi yang bisa serba online sehingga aku memilih Bareksa menjadi mitra pembelian SBN.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuxcGZA1dAQURSlLB0uDEhYc8C6cu48Y7ygj6xRl0QNfLuPor1TrT_d9IeNZR2DdNBxlKTXcTm0lRsvhPswz9PjuDVXq4MRr8GFXrUFcAELxSQfrHbhcryR9vv0Ow3dn3W_yZ56g_ClEc/s432/Bareksa+sbn.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="353" data-original-width="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJuxcGZA1dAQURSlLB0uDEhYc8C6cu48Y7ygj6xRl0QNfLuPor1TrT_d9IeNZR2DdNBxlKTXcTm0lRsvhPswz9PjuDVXq4MRr8GFXrUFcAELxSQfrHbhcryR9vv0Ow3dn3W_yZ56g_ClEc/s320/Bareksa+sbn.jpg" style="opacity: 1;" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Portofolio SBN di Aplikasi Bareksa<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bareksa memang serba online, saat pembukaan rekening saja aku lakukan dari rumah, cukup modal handphone saja, siapkan data yang diperlukan lalu foto. Kemudian, kita tinggal menunggu berkas diverifikasi, jika sudah lengkap dan prosesnya selesai, kita sudah bisa melakukan pembelian SBN dan reksadana. Proses pembukaan akunku di Bareksa waktu itu sekitar satu hari.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah membeli SBN, aku melihat-lihat koleksi reksadana yang ditawarkan Bareksa, pilihannya lengkap jika dibandingkan platform lain yang aku gunakan (aku memakai beberapa platform untuk investasi reksadana). Selain itu informasi mengenai reksadana yang akan kita beli juga lengkap, kita bisa melihat prospektus dan fund fact sheet dengan mudah. Maka, aku memutuskan beli reksadana di Bareksa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengenai keamanan, Bareksa sudah terdaftar dan diawasi OJK.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara Membeli Reksadana di Bareksa</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembelian reksadana sudah dapat dilakukan ketika rekening reksadana online kita sudah disetujui Bareksa. Untuk prosesnya, nanti kita akan mendapatkan email jika kita sudah bisa melakukan transaksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan uang Rp50.000 saja kita sudah bisa membeli reksadana, tetapi tidak semua reksadana bisa dibeli dengan Rp50.000 melainkan Rp100.000.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembelian melalui aplikasi, cukup klik Reksadana, maka akan muncul pilihan apakah menampulkan reksadana yang direkomendasikan Bareksa saja atau semua produk reksadana. Kita juga bisa memfilter dan menyortir reksadana sesuai keinginan kita. Misalnya kita hanya ingin memilih reksadana pasar uang saja kemudian mengurutkannya berdasarkan imbal hasil tertinggi atau berdasar abjad, dan lain-lain. Semua bisa kita lihat prospektus dan fund fact sheetnya jika kita ingin mempelajari lebih detail mengenai reksadana tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfkfP0glrpfaom3dC5S71-j2VXgrT_hI_WEyF43ykJfsh1F0wmTFQ5XGsa6bXUdadmDfzpjUU0h4GRJQgVxlWcsNJxcIArRyOntHXcAt-_Xz_JrJSOuXA0nLQn3HFCr0QCre03_r6GMpe/s956/Filter+bareksa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="956" data-original-width="648" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwfkfP0glrpfaom3dC5S71-j2VXgrT_hI_WEyF43ykJfsh1F0wmTFQ5XGsa6bXUdadmDfzpjUU0h4GRJQgVxlWcsNJxcIArRyOntHXcAt-_Xz_JrJSOuXA0nLQn3HFCr0QCre03_r6GMpe/s320/Filter+bareksa.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Filter Reksadana di Aplikasi Bareksa<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika kita sudah menemukan reksadana yang cocok dengan keinginan kita, tinggal klik saja lalu beli dan transfer sesuai petunjuk dari Bareksa. Prosesnya mudah dan sederhana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara Penarikan Dana di Bareksa</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat kita sudah memiliki portofolio reksadana dan suatu saat ingin mencairkan reksadana tersebut, maka kita tinggal melakukan penjualan reksadana dana hasilnya akan langsung ditransfer ke rekening kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tampilan dan Pengalaman Memakai Aplikasi</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM5eJVyi0Iv0q_vXVh5caRVUhKBb02vvXMxJo7XHhPTywEHXWJxcMGBq-Xy7BjlGfeQqf_RBZYjD3-dstFy7Kx0_YU8pAm3XNNWxWbZfbSZRKIsK2ZLc2fCEXp8xmNWyXiXEKjDu4UboRo/s2048/Pengalaman+investasi+reksadana+bareksa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1076" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM5eJVyi0Iv0q_vXVh5caRVUhKBb02vvXMxJo7XHhPTywEHXWJxcMGBq-Xy7BjlGfeQqf_RBZYjD3-dstFy7Kx0_YU8pAm3XNNWxWbZfbSZRKIsK2ZLc2fCEXp8xmNWyXiXEKjDu4UboRo/s320/Pengalaman+investasi+reksadana+bareksa.jpg" /></a></div>Tampilan aplikasi Bareksa sederhana dan mudah dipahami. Kita dapat melihat melihat portofolio kita dengan mudah, baik itu reksadana maupun SBN akan terlihat</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Portofolio SBN terlihat di Menu Home, yang jika kita klik akan menampilkan detail SBN yang kita miliki. Sedangkan portofolio reksadana ada di Menu Portofolio, yang akan menampilkan reksadana yang kita beli. Imbal hasil dihitung harian sejak pembelian reksadana, baik dalam rupiah maupun persentase.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1RT7ILwu0O0cPyNd7S8BUtCNQsBO3qYhpNdIDD2I2g7N4e3364EsV1EBp67hSd2AiEzaF3OGKSo9tUhPooeXo4yVijfCB80fFxOxKDOpK9ZbbSEm9uxYXnoO8-R0_YVL5sESTQJlopzs/s432/Portofolio+bareksa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="193" data-original-width="432" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1RT7ILwu0O0cPyNd7S8BUtCNQsBO3qYhpNdIDD2I2g7N4e3364EsV1EBp67hSd2AiEzaF3OGKSo9tUhPooeXo4yVijfCB80fFxOxKDOpK9ZbbSEm9uxYXnoO8-R0_YVL5sESTQJlopzs/s320/Portofolio+bareksa.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Portofolio Reksadana<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita bisa melihat semua produk reksadana di Menu Produk dan melihat history transaksi di Menu Transaksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga6AlF9-iy0QT5IQXTMWXVTnFOq5pbTAvU843S_fS3azIGQzG80GpiAZ_G8y6udahYy26M3uQWflRVXJMC0EAZ9-7zdXCsURosau7U1VZ3GCBEaiC9Ut-nulLyZv8EplPKbraF9Ko6Zvo3/s749/Transaksi+bareksa+history.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="749" data-original-width="432" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga6AlF9-iy0QT5IQXTMWXVTnFOq5pbTAvU843S_fS3azIGQzG80GpiAZ_G8y6udahYy26M3uQWflRVXJMC0EAZ9-7zdXCsURosau7U1VZ3GCBEaiC9Ut-nulLyZv8EplPKbraF9Ko6Zvo3/s320/Transaksi+bareksa+history.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">History transaksi pembelian dan penjualan reksadana di Aplikasi Bareksa<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejauh ini, aku merasa nyaman menggunakan aplikasi Bareksa dan tidak ada kendala apapun saat membeli SBN maupun reksadana. Aplikasi selalu disempurnakan dengan adanya update aplikasi sehingga aplikasi nyaman digunakan. Tampilan aplikasi sederhana sehingga mudah mengoperasikannya. Kelebihan yang paling saya sukai adalah variasi reksadana yang banyak, lebih banyak pilihan jika dibandingkan aplikasi lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di aplikasi Bareksa juga ada menu untuk melihat berita mengenai reksadana serta kalkulator perhitungan investasi kita. Selain itu, ada Bareksa <i>academy</i> yang bisa menambah wawasan kita mengenai investasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiczOVoo16xXqpE7WsXhUlGducCurIqFlASTcsSJlWeBjV0EFN8hNmWZfaRCQZ0Vly85MxO9EeD2tlWdsTdTokKi279OhMLl7aTCeHOiL8zBhd-r5FqfrArZ3zRzQU-viVDMhQ_o2tgglDQ/s824/Berita+bareksa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="824" data-original-width="432" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiczOVoo16xXqpE7WsXhUlGducCurIqFlASTcsSJlWeBjV0EFN8hNmWZfaRCQZ0Vly85MxO9EeD2tlWdsTdTokKi279OhMLl7aTCeHOiL8zBhd-r5FqfrArZ3zRzQU-viVDMhQ_o2tgglDQ/s320/Berita+bareksa.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian <i>sharing</i> pengalaman saya berinvestasi reksadana di Bareksa. Semoga yang belum berinvestasi bisa segera menentukan pilihan ya mau berinvestasi dimana dan Bareksa merupakan salah satu platform yang <i>considerable</i> banget ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sampai jumpa pada pada postingan selanjutnya.</div>Supomo Hanastihttp://www.blogger.com/profile/11873058562739844388noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-26274096120928317352020-06-12T01:11:00.002-06:002021-10-18T08:48:06.976-06:00Cara Transfer Antar Bank GratisHalo teman- teman, kali ini aku mau berbagi pengalaman transfer antar bank secara gratis. Jadi kalau biasanya transfer antar bank, misalnya dari BNI ke BCA dikenakan biaya Rp6.500, maka dengan menggunakan cara ini, transfer antar bank menjadi gratis.<div><br /></div><div>Cara transfer antar bank gratis ini dengan menggunakan <a href="https://flip.id/s/rqsuh5840" target="_blank">aplikasi FLIP</a>. Aplikasi ini tersedia di Play Store dan App Store. Saat tulisan ini ditulis, aplikasi Flip di versi 1.12.0 dengan rating di PlayStore 4,7 dari 28ribuan reviewer.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr-YLfuP8qxCS3DoT74y1rRlLc14U460MeX7w_oBK4OA6w3Qbfvh6eo4bsn2xhD39Q2nLjusJtxMWPFqI7KUrtNPMMefawScM6YG9cx9l_pf2HJN4TjpQfd2EwESbAU0NtYITqXUU0DV55/s1080/20200612_134125.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="953" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr-YLfuP8qxCS3DoT74y1rRlLc14U460MeX7w_oBK4OA6w3Qbfvh6eo4bsn2xhD39Q2nLjusJtxMWPFqI7KUrtNPMMefawScM6YG9cx9l_pf2HJN4TjpQfd2EwESbAU0NtYITqXUU0DV55/s320/20200612_134125.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Pada tulisan ini aku ingin berbagi pengalaman menggunakan aplikasi Flip ini. Selain itu aku juga akan memberikan alasan mengapa aku menggunakan aplikasi ini dan beberapa fakta menarik mengenai aplikasi Flip.</div><div><br /></div><div>Aku mulai menggunakan aplikasi Flip pada bulan Oktober 2019. Aku mengetahui aplikasi ini dari teman saya yang mengatakan bahwa dia bisa mentransfer antar bank tanpa biaya apapun. Dia juga sudah sering melakukan transfer menggunakan aplikasi ini dan dia merekomendasikan aplikasi ini karena terpercaya. Tertarik dengan apa yang direkomendasikan temanku, aku mulai mencoba aplikasi Flip ini.</div><div><br /></div><div>Pada saat akan memakai aplikasi ini, aku mencari tahu apakah Flip terpercaya dan menemukan informasi bahwa Flip sudah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68 tanggal 4 Oktober 2016. Flip tidak memiliki ijin OJK karena OJK bertugas untuk mengawasi industri keuangan seperti bank, asuransi, pasar modal, dan institusi keuangan lainnya. Sedangkan Flip sebagai perusahaan transfer dana berada di bawah pengawasan Bank Indonesia.</div><div><br /></div><div>Hingga bulan Juni 2020 ini aku bisa menghemat Rp242.000. Setiap bulan aku pasti transfer antar bank karena aku memiliki lebih dari satu rekening yang tujuan penggunaannya berbeda.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje6zsIIHvFibEkXG_gUtkzEKdXB5gz8Pwg4B9uujM9i8hsoTaj4kItdd8EbMQFkTagXh5jqYE_QNcsixwCYw5_IhVgstP96qCVDonoLLNT-MmnVi49vxNG1TnTB9wBwg-R9lQ54XdkTLZ3/s1080/20200612_134203.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje6zsIIHvFibEkXG_gUtkzEKdXB5gz8Pwg4B9uujM9i8hsoTaj4kItdd8EbMQFkTagXh5jqYE_QNcsixwCYw5_IhVgstP96qCVDonoLLNT-MmnVi49vxNG1TnTB9wBwg-R9lQ54XdkTLZ3/s320/20200612_134203.jpg" width="320" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Selama menggunakan aplikasi ini, proses transfernya cepat dan mereka selalu memberikan pemberitahuan mengenai transfer dana melalui email sehingga aku bisa mengetahui proses transfer sudah berhasil tanpa harus cek saldo di rekening tujuan. Tidak pernah ada kendala berarti selama menggunakan aplikasi ini, tapi pernah saya lupa klik sudah transfer dan baru sadar setelah beberapa saat kemudian.</div><div><br /></div><div><b>Cara Kerja FLIP</b></div><div><br /></div><div>Flip bisa memfasilitasi transfer antar bank gratis karena kita melakukan transfer ke sesama bank, yaitu bank dengan rekening milik Flip, selanjutnya Flip akan transfer ke rekening tujuan kita. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat gambar di bawah ini :</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBffXNLn7JJiIJ9PiG6Ow50ru5N9QkPZY3nphtwbyl4PpSeWmbT3wpZbuhNPM6ffvXtmKyP_igl9kY4L3Lg5VtCSWivSbV1t5H-bT4HFBhUhPPHRDCIr3R-qpv9Ks-M-QXYOZT3XhJfLKR/s1953/Screenshot_20200612-133710_Flip.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1953" data-original-width="810" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBffXNLn7JJiIJ9PiG6Ow50ru5N9QkPZY3nphtwbyl4PpSeWmbT3wpZbuhNPM6ffvXtmKyP_igl9kY4L3Lg5VtCSWivSbV1t5H-bT4HFBhUhPPHRDCIr3R-qpv9Ks-M-QXYOZT3XhJfLKR/w166-h400/Screenshot_20200612-133710_Flip.jpg" width="166" /></a></div><div><br /></div><div><b>Cara Transfer Uang via Flip</b></div><div><br /></div><div>Untuk melakukan transfer via Flip, kita memasukkan nomor rekening bank tujuan transfer kita (misal: BCA), kemudian Flip akan memberikan pilihan, dari bank apakah kita akan melakukan transfer (misal: BNI). Selanjutnya, Flip akan memberikan nomor rekening, nominal dengan kode unik, dan ID transaksi sesuai dengan bank yang akan kita gunakan. Kemudian, kita melakukan transfer dan jangan lupa klik tombol "Saya Sudah Transfer" supaya Flip segera proses transaksi kita.</div><div><br /></div><div>Ingat, jangan lupa klik tombol "Saya Sudah Transfer" ya setelah melakukan transfer ke Flip.</div><div><br /></div><div>Sepertinya ini saja ya informasi mengenai cara transfer antar bank gratis menggunakan aplikasi Flip. Untuk informasi lebih lengkapnya kalian bisa lihat di aplikasi atau website Flip ya. </div><div><br /></div><div>Kalian juga bisa langsung daftar Flip <a href="https://flip.id/s/rqsuh5840" target="_blank">DI SINI.</a> Link tersebut berisi link referral saya ya, jadi pada bulan Juni 2020 ini, flip ada bonus jika kita mengajak teman. Jadi silakan klik link tersebut jika ingin memakai kode referral saya ya.</div>Supomo Hanastihttp://www.blogger.com/profile/11873058562739844388noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-29574083575621278592020-04-04T23:46:00.001-06:002021-10-16T08:04:32.121-06:00Self-Reward Menggunakan Cashback?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgq3kUmTs5qGEtMA_2c4yiHsxcbog2H6I9g3Fs40Rqm1edRA9j0qJahtPk1WlZjCaxDKtkGOTEpAFu6meq94PTMvWWQXoGboK-NEwycWu41GyFvOamX3z-sSSOuCi6fDAET9joNi5b-OwPeu7ZvDcnw4JcVzr3xjNt0dgWb_u-oc3UZnD8_rm3MFE4V=s1440" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="1440" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgq3kUmTs5qGEtMA_2c4yiHsxcbog2H6I9g3Fs40Rqm1edRA9j0qJahtPk1WlZjCaxDKtkGOTEpAFu6meq94PTMvWWQXoGboK-NEwycWu41GyFvOamX3z-sSSOuCi6fDAET9joNi5b-OwPeu7ZvDcnw4JcVzr3xjNt0dgWb_u-oc3UZnD8_rm3MFE4V=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Shopback</i></td></tr></tbody></table>Hai teman-teman,<br />
<br />Kali ini aku mau berbagi mengenai cara <i>self-reward</i> yang kugunakan. Self-reward di sini maksudnya adalah penghargaan buat diri sendiri karena telah berhasil menghemat dan hasil penghematannya dipakai untuk membeli sesuatu yang kita inginkan. <i>Cashback </i>yang saya maksud di sini adalah <i>cashback </i>berupa Koin Shopee, Tokopoin Tokopedia, Shopback, hasil mengisi survey, hasil mendapat koin dari bermain game, hasil menang voucher pada saat ikut kuis Instagram, dan lain-lain.<div><br />
Aku memang suka banget kalau saat belanja online mendapatkan <i>cashback</i>, tapi <i>cashback</i>nya itu kebanyakan hanya bisa dipakai untuk belanja lagi (tidak bisa di-uang-kan). Baiklah karena bisanya buat belanja lagi, aku kepikiran, bagaimana kalau <i>cashback </i>yang aku pakai belanja, uang hasil berhemat itu aku kumpulkan? Hasilnya lumayan loh, dalam setahun bisa loh dapat Rp500.000 lebih.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj8Z1LyCLRUnAI4FLl-ymJPTfMoY20Dquc4MrJirFUDmUwmUr4vdMQkyop4euFG4JBjFQX5TACt7M1TiCxME5RZeafwrhpEgpZxzSb7mNtdH05Gcu2aw6y-OkkVPKQA76F2e7adqHwUoWBIMTQX_rPBrx-Q_WPvqiPdEptpTGz2Dh22WuIsKQJto7BO=s1440" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1440" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj8Z1LyCLRUnAI4FLl-ymJPTfMoY20Dquc4MrJirFUDmUwmUr4vdMQkyop4euFG4JBjFQX5TACt7M1TiCxME5RZeafwrhpEgpZxzSb7mNtdH05Gcu2aw6y-OkkVPKQA76F2e7adqHwUoWBIMTQX_rPBrx-Q_WPvqiPdEptpTGz2Dh22WuIsKQJto7BO=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Total cashback yang terkumpul.</i></td></tr></tbody></table><div>Contohnya aku ilustrasikan di Shopee ya. Pada saat belanja di Shopee, kita bisa memilih voucher yang kita gunakan yaitu voucher gratis ongkir dan voucher cashback (biasanya 2 voucher sekaligus). Saat belanja pertama senilai 200.000 mendapat cashback 3% senilai 6.000 berupa Koin Shopee. Nah, Koin Shopee itu kan bisa kita kumpulkan dan dipakai untuk mengurangi belanja berikutnya. jadi, belanja berikutnya senilai 100.000 bisa kita kurangi dengan Koin Shopee 6.000 sehingga kita cukup membayar 94.000. Nah, uang kita yang 6.000 kita kumpulkan (atau kita tabung) senyamannya kita apakah membuat catatan di aplikasi atau kita masukkan ke celengan.<br />
<br />
Selain Koin Shopee, ada juga cashback lain seperti Tokopoin, Shopback, dan lain-lain. Kalau saya sih seringnya ngumpulin di Shopee karena sering pakai aplikasi ini buat belanja pulsa, listrik, dll. Kalau menang voucher OVO atau GoPay, biasanya juga aku tabung uangnya (maksudnya voucher tadi aku pakai untuk beli pulsa, dan uang untuk beli pulsa ditabung).<br />
<br />
Hasilnya kita kumpulkan dan dipakai untuk <i>self-reward</i> kecil-kecilan saja misalnya kita pengen beli jaket atau sepatu kece, kan lumayan ya.<br />
<br />
Oke jika sekiranya cocok silakan dicoba, kalau tidak cocok ya tidak apa-apa, mungkin bisa <i>share </i>di kolom komentar, siapa tahu teman-teman punya cara yang lebih baik.<br />
<br />
Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan cashback saat mendaftar di Shopback, bisa klik gambar di bawah ya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://app.shopback.com/8urxolv3okb" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1512" data-original-width="1440" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh4CVwqYGS5TNEFlQZm-UU1RdjKWhfND6yUIok8V-Vi8IYpIqjcqHmgRcrR4pa7fypUUw4zkfyUXfNHiPbTetk7tnsZWnt21Ohsbn0F2NZ6zKhr0d-Zg4gturFcEgqgEwPwpm20JIw57DiI--vRkQo1OFXHs2AfER9p8bbwTO4CgS1yN-NaJcKKxn-0=s320" width="305" /></a></div><br /><br /><br /></div>Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-35254464809502302542020-02-13T06:49:00.001-07:002021-10-18T08:48:41.684-06:00Review Aplikasi Stockbit - versi DesktopMelanjutkan postingan sebelumnya mengenai <i>review </i>aplikasi Stockbit. Jika sebelumnya saya membahas <i>review </i>aplikasi Stockbit versi <i>mobile</i>, maka pada kesempatan ini saya akan memberikan <i>review </i>versi <i>desktop</i>.<br />
<br />
Saya me<i>review</i> Stockbit versi <i>desktop </i>karena untuk versi <i>desktop </i>ada banyak fitur yang hanya dibuka untuk pengguna dengan kategori <b>PRO</b>, sehingga bagi teman-teman yang masih memakai versi <i>free </i>bisa melihat dahulu tampilan fitur-fitur <i>pro </i>melalui <i>review </i>ini.<br />
<br />
Review pada versi <i>desktop </i>ini tentu <b>tidak </b>membahas semua fitur karena fitur pada versi <i>desktop </i>ini jauh lebih banyak daripada versi <i>mobile</i>-nya.<br />
<br />
Untuk mendapatkan kategori <i>pro </i>bagaimana? saya sarankan untuk menghubungi pihak Stockbit secara langsung karena syarat dan ketentuan dapat berubah sewaktu-waktu sehingga ada kemungkinan perbedaan persyaratan untuk mendapatkan versi <i>pro </i>ini.<br />
<br />
Fitur-fitur yang saya bahas di <i>review </i>Stockbit versi <i>desktop </i>kali ini, antara lain:<br />
<ol>
<li><i>Stream</i></li>
<i>
</i>
<li><i>Seasonality</i></li>
<i>
</i>
<li><i>Chartbit</i></li>
<i>
</i>
<li><i>Financials </i></li>
<i>
</i>
<li><i>Screener</i></li>
<li><i>Ebook </i></li>
<i>
</i>
</ol>
<i><b>1 Stream</b></i><br />
<br />
Fitur ini bisa diakses baik oleh user <i>pro </i>maupun <i>free, </i>sama seperti pada versi mobile, fitur ini fungsinya sebagai media sosial antar sesama trader. Banyak hal positif tapi hal negatif juga tidak kalah banyak, jadi bijaklah bermedia sosial.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUvXh00OWJtDNJMXXFfECK8wZfTVhpctiv0mlGEMBevIZUcuQ3Ke75_7raQs-lzDvR9L1x8kvNORo89k8wf7HhA3-dgWcJ1o2BODUOeejrsO5mYc1nUwecRCXJXu4McI5rAq2fhRFrX5s/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+stream.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="743" data-original-width="1366" height="174" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUvXh00OWJtDNJMXXFfECK8wZfTVhpctiv0mlGEMBevIZUcuQ3Ke75_7raQs-lzDvR9L1x8kvNORo89k8wf7HhA3-dgWcJ1o2BODUOeejrsO5mYc1nUwecRCXJXu4McI5rAq2fhRFrX5s/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+stream.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i><b>2 Seasonality</b></i><br />
<br />
Dengan menggunakan fitur <i>seasonality</i>, kita bisa tahu kecenderungan pergerakan saham pada bulan-bulan tertentu. Misalnya kita ingin tahu apakah suatu saham di bulan Februari pada tahun-tahun sebelumnya naik atau turun. Di bawah ini saya mengambil gambar <i>seasonality </i>IHSG 5 tahun ke belakang.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVdEBUE2hej3N-fxnOavrN64BqRuwXh29W_Z34kYyXXQity61HMv9ya99Wi5ezmGkfgdAaPeY_NcUDC-M0I5HSJAY_sEqVecFE5WmQJV9QIlm9q4Vj9pMr92BVavqUSQp3JpynXG4QUBg/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+seasonality.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="511" data-original-width="990" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVdEBUE2hej3N-fxnOavrN64BqRuwXh29W_Z34kYyXXQity61HMv9ya99Wi5ezmGkfgdAaPeY_NcUDC-M0I5HSJAY_sEqVecFE5WmQJV9QIlm9q4Vj9pMr92BVavqUSQp3JpynXG4QUBg/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+seasonality.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i><br /></i>
<i><b>3 Chartbit</b></i><br />
<br />
Fitur Chart ini merupakan fitur yang disediakan oleh Stockbit untuk user dengan kategori <i>pro</i>. Chart dari Stockbit ini menurut saya sangat lengkap, banyak <i>tools </i>yang bisa gunakan untuk melakukan analisa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaIrw7_A47RS37hxTKCMegpPA8ztpJ8Sgmg1mUcOTmBzfLwWRM2t4knajnzucO9Dou3NnZvaOazmovBXbAGG61DtnVlcCH4bfKQ7Z5eNQvMbx74Tbcy7fLU80sCAZL8FY69STFZmZXwvs/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+Chartbit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="727" data-original-width="1366" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaIrw7_A47RS37hxTKCMegpPA8ztpJ8Sgmg1mUcOTmBzfLwWRM2t4knajnzucO9Dou3NnZvaOazmovBXbAGG61DtnVlcCH4bfKQ7Z5eNQvMbx74Tbcy7fLU80sCAZL8FY69STFZmZXwvs/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+Chartbit.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<i><b>4 Financials</b></i><br />
<br />
Fitur financials ini berisi informasi mengenai fundamental perusahaan<i><b>, </b></i>fitur ini sangat berguna untuk melihat laporan keuangan perusahaan secara sekilas dalam beberapa tahun terakhir.<i><b><br /></b></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihO2jq28qpO7DiiVccvdgTRiinZmZ54oWJt-pfAMqjP1JRBmxdJYDk3kxQcXJd8YM3XZJD6ZvEXWQPlcuwO396Sf3-HIaDsBy9d25gRL2BuyrrbK3UroJ7xAoM06CqmBPhEuXcYRLDqK4/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+financials.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="1002" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihO2jq28qpO7DiiVccvdgTRiinZmZ54oWJt-pfAMqjP1JRBmxdJYDk3kxQcXJd8YM3XZJD6ZvEXWQPlcuwO396Sf3-HIaDsBy9d25gRL2BuyrrbK3UroJ7xAoM06CqmBPhEuXcYRLDqK4/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+financials.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<i><b>5 Screener</b></i><br />
<br />
Fitur screener ini sangat menarik karena dari Stockbit sendiri ada beberapa preset screener yang dapat kita pilih seperti <i>buffetology screener</i>. Kita juga dapat mengatur screener ini sesuai keinginan kita.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjT1gVaWA493TGCX1V0a8yox9kJCKKakap67VIAjBsnOMlLgiLBwhcy_qmueyuT17w2m7N90AJsizA1HvK_fpvAKym9B6gRJNEjrLdS-nM4fHbYe-2Nt7X1n8GqqfIOY9NhoWJm9EEO0w/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+screener.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="1250" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjT1gVaWA493TGCX1V0a8yox9kJCKKakap67VIAjBsnOMlLgiLBwhcy_qmueyuT17w2m7N90AJsizA1HvK_fpvAKym9B6gRJNEjrLdS-nM4fHbYe-2Nt7X1n8GqqfIOY9NhoWJm9EEO0w/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+screener.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i><b>6 Ebook</b></i><br />
<br />
Pada saat saya menulis artikel ini, Ebook pada aplikasi Stockbit ini ada 24 buku. Kita dapat men-<i>download </i>dan membacanya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0JTV9GkVahrEJAbhimXLwWttanXZD_Bvo7jTzOo_ASO5jqngNmswFJ9FPoCh6MTbaCUfIoV1np_oFY00Q88sxCYBpjT4dYhDUEHLx2z5xHji0Tb0s1g8Ru2sAb5THrIKdMGU7wdz974/s1600/Review+Stockbit+versi+desktop+-+Ebook.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="530" data-original-width="1000" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw0JTV9GkVahrEJAbhimXLwWttanXZD_Bvo7jTzOo_ASO5jqngNmswFJ9FPoCh6MTbaCUfIoV1np_oFY00Q88sxCYBpjT4dYhDUEHLx2z5xHji0Tb0s1g8Ru2sAb5THrIKdMGU7wdz974/s320/Review+Stockbit+versi+desktop+-+Ebook.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Demikian review Stockbit versi desktop kali ini, semoga bermanfaat ya.<br />
<ol>
</ol>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-62623728595503749742020-01-28T01:33:00.001-07:002021-10-18T08:49:32.247-06:00Pengalaman Menggunakan Shopback : Belanja Dapat Cashback Dobel<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="1440" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdZ74wb1i-PDljsqiigd4wutw7Tq6ejD6z3EFn7p_vioo2KlxAxk6mAMp__0nZqvM3WFster77765tCyccBWMQn7_Nh4uYoMrDErGxjjMw0eGZF0aQileFihsrwp1p9MORliLABoUhlhc/s320/Belanja+hemat+Shopback.jpeg" width="320" /></a></div>
Hai, kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang belanja, lebih tepatnya <b>belanja online</b>. Lebih khusus lagi belanja online melalui <i>Shopback</i> sehingga mendapatkan <i>cashback double</i>.<br />
<br />
Menurut saya, beberapa barang harganya <b>lebih murah</b> ketika dibeli <i>online</i> (belanja online) daripada beli di toko (atau <i>mart-mart </i>yang ada di dekat perumahan kita). Jadi belanja <i>online</i> membuat kita <b>lebih hemat.</b><br />
<br />
"Bukannya belanja <i>online</i> terkena <b>biaya pengiriman?</b>" Ada beberapa marketplace yang menawarkan gratis pengiriman kok, atau istilah kekiniannya <i>GRATIS ONGKIR</i>.<br />
<br />
Selain lebih murah, kita juga bisa mendapatkan <i><b>cashback</b></i>. <i>Cashback</i> yang didapat memang kecil tetapi <b>bisa dobel <i>cashback</i></b> karena saya menggunakan dua aplikasi sebelum belanja.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1132" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaurX4RQI3HEg3-7tWbzgYrzlCyOFrIpJf02Z_CqRTh-jZ_MxLufSAABo_7ewnt3Xb7AApREmVS7zKZZont_DXdobjRTXJLXikHZ6b1fSw-nWZzCzcLwefxKK5rYBxeAIEN_7qIix4Jx8/s320/Belanja+hemat+Shopback+Merchant.jpeg" width="226" /></a></div>
<b>Aplikasi pertama yang digunakan adalah aplikasi Shopback</b>. Sebelum ke aplikasi online yang lain, pastikan ke aplikasi ini dulu supaya dapat <i>cashback</i>. <b>Aplikasi kedua yang sering saya pakai adalah Shopee</b> yang dipakai untuk berbelanja, di Shopee sering ada <i>cashback</i> berupa koin shopee, jadi dobel kan <i>cashbacknya</i>. Aplikasi selain Shopee mungkin juga ada ya, jadi silakan dipilih saja aplikasi yang ada.<br />
<br />
<i>Cashback</i> yang didapatkan berbeda-beda, tergantung aplikasi tempat kita berbelanja. Ada yang berupa persentase, ada yang berupa nominal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8" target="_blank"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1440" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRFLlYUOcSLsf3xzn9k1zqV8s6xJMAqDlj8kkMrmznWa_0h8uSMwmHB3agtNjP3PxERr6j2eUTrf6Ma2_IU3pBPOWVO0QkJW7wfYfcGaKXzDznKgo55gHfRpQ83_amt2M8i9W_u13JiX4/s320/PicsArt_01-28-12.03.12.jpg" width="320" /></a></div>
Nilai <i>cashbacknya</i> memang relatif kecil tetapi kalau kita tipe orang yang sering belanja online maka <b>lama-lama nilainya lumayan</b> loh. Saya sendiri sudah 3 tahunan memakai Shopback, dan hasilnya seperti di atas, di atas itu kebanyakan dari belanja karena <i>referal</i> saya yang berhasil sejauh ini hanya 3 orang.<br />
<br />
Kita bisa mengalihkan beberapa belanja seperti beli pulsa seluler atau token listrik bulanan, belanja kebutuhan bulanan juga dapat dialihkan di situ, kan lumayan nilainya.<br />
<br />
Dulu, pernah <i>cashback</i> beli pulsa sampai 10%, beli pulsa 100ribu dapat <i>cashback</i> 10ribu. Tetapi sekarang sudah tidak ada yang sebesar itu.<br />
<br />
Minimal penarikan cashback adalah 50ribu rupiah. Jadi sabar ya kalau mau narik.<br />
<br />
Selain belanja, kita juga bisa dapat <b>bonus jika mereferensikan teman</b> untuk menggunakan aplikasi ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8" target="_blank"><img border="0" data-original-height="1512" data-original-width="1440" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB1xPTkDtBAao-SCSHNy89YtSZFkRzrGphEJRTfI5cqUL0qGBQ_yv1oXFspGo4LOwd5QTZ4ux4in4eJHxt8IN3p214WgnLdunONjWb8KAitt7j4wGoyWGKjVmVtf3Z1gD7aXsVXxJXqBQ/s320/Belanja+Hemat+Shopback+Referal.jpeg" width="304" /></a></div>
<br />
Jika teman kita menggunakan kode referensi saat mendaftar aplikasi Shopback dan kemudian berbelanja maka kita akan mendapat bonus senilai 25ribu. Tetapi <b>teman yang kita referensikan langsung mendapatkan 25ribu ketika mendaftar.</b><br />
<br />
Bagi yang mau mendaftar menggunakan <b>kode referal Shopback saya</b>, silakan klik link berikut ini <a href="https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8">https://app.shopback.com/idn?raf=vNgLT8</a><br />
<br />
<b>Nanti teman-teman akan langsung mendapatkan <i>cashback</i> 25ribu rupiah jika mendaftar memakai <i>link</i> di atas</b>. Jika ada momen-momen tertentu seperti Tahun Baru, Imlek, Lebaran, Natal, dll biasanya juga ada bonus <i>cashback referal</i> yang menarik.<br />
<br />
Selamat mencoba ya, semoga dapat berhemat berupa <i>cashback</i> ya, tetapi jangan belanja karena ingin dapat <i>cashback</i>, belanja kalau butuh saja ya.<br />
<br />
Sampai jumpa, dan jangan lupa <i>share</i> jika artikel ini bermanfaat, mungkin teman-teman yang lain ada yang membutuhkan. Terima kasihSupomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-2774936907387708592020-01-02T05:07:00.003-07:002021-10-18T09:05:07.525-06:00Review Aplikasi Stockbit - versi Mobile<div style="text-align: justify;">
Pada artikel sebelumnya saya menceritakan <a href="https://www.cendhela.com/2019/08/pengalaman-buka-akun-trading-saham-di.html" target="_blank">pengalaman membuka akun <i>trading</i> saham di Stockbit</a>. Kali ini saya mereview aplikasi Stockbit versi <i>mobile </i>di <i>OS Android</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Review </i>Stockbit ini mengulas fitur-fitur pada versi <i>mobile </i>yang sering saya gunakan saja, yaitu : <i>stream, screener, chart, watchlist, alerts</i>, dan <i>GTC</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>1 Stream</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Stockbit istimewa karena memiliki perbedaan dengan aplikasi saham lain yang pernah saya pakai (ipot, investing, RTI, poems, dan simas mobile) yaitu <b>Stockbit memiliki fitur posting dan komentar layaknya media sosial</b>. Jadi, di Stockbit kita dapat berinteraksi dengan pengguna lain seperti berbagi analisa saham, bertanya, berbagi berita, menyebar rumor, "pom-pom" saham, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fitur <i>stream </i>ini memiliki manfaat untuk belajar karena beberapa akun sering berbagi pengetahuan tentang analisa fundamental maupun teknikal. Namun, layaknya media sosial, ada hal yang positif, ada juga yang membagikan konten-konten negatif seperti "pom-pom", menyebar rumor, membuat pesimis tanpa analisa yang jelas, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pada fitur ini, sebaiknya hanya mengikuti akun yang benar-benar berbagi ilmu, atau lebih baik tidak mengikuti siapapun daripada membaca <i>stream </i>secara acak dan mengakibatkan kebingungan dalam <i>trading </i>kita.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtIUqUyv-7jzT4w_1gXF_dpcUjXXw6s55n23BIMHKVGwMYSpArIUlIw8Ph4ddR3-Lygs5iG7qH16t4d_hYHIvsRICBaFQJIWlc8n55dbeADADxxXSMozm6dCrRZ3XidNhluUnNMT65x8/s1600/Review+Stockbit+mobile+-+stream.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1002" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtIUqUyv-7jzT4w_1gXF_dpcUjXXw6s55n23BIMHKVGwMYSpArIUlIw8Ph4ddR3-Lygs5iG7qH16t4d_hYHIvsRICBaFQJIWlc8n55dbeADADxxXSMozm6dCrRZ3XidNhluUnNMT65x8/s320/Review+Stockbit+mobile+-+stream.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>2 Screener</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Screener</i> merupakan salah satu alat untuk menyaring saham-saham pilihan sesuai dengan kriteria kita. Misalnya kita mau menyaring saham yang memiliki kapitalisasi besar saja atau memiliki ROE besar saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada aplikasi Stockbit, <b><i>screener </i>ini memiliki banyak pilihan <i>preset </i>yang bisa kita gunakan</b>. Uniknya, ada <i>preset</i> dengan menggunakan kategori: Guru, yang di dalamnya ada <i>preset </i>mengikuti kriteria Warren Buffet, Peter Lynch, Greenblatt, dll., mungkin tim Stockbit memiliki tim khusus yang dapat merumuskan formula yang digunakan oleh para <i>Legend </i>dunia itu ya. Selain itu, ada pula <i>preset </i>lain seperti <i>Size, Valuation, Volume</i>, <i>Bandarmologi</i>, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita juga dapat menyimpan beberapa preset yang kita sukai ke dalam <i>saved screener.</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgczwyZg0pyuaT_EosP8aBkzyKw-cijOcrfdM_myg0iW_b26QUwuo76FLejw4_9yBNLVucvn-K2pKipdwFMduiit5VNviviHr7HL21CnsO0LbkudZFC_EpoX4sxqgb-Jesd4NDDlf6rfPI/s1600/Review+Stockbit+-+Screener.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1004" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgczwyZg0pyuaT_EosP8aBkzyKw-cijOcrfdM_myg0iW_b26QUwuo76FLejw4_9yBNLVucvn-K2pKipdwFMduiit5VNviviHr7HL21CnsO0LbkudZFC_EpoX4sxqgb-Jesd4NDDlf6rfPI/s320/Review+Stockbit+-+Screener.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>3 Chart</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Chart </i>pada Stockbit versi mobile ini mirip seperti versi desktop namun memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu adalah susahnya menarik garis. Namun, fitur <i>chart </i>versi <i>mobile </i>ini bagus karena memiliki <b>banyak pilihan indikator dan cukup oke untuk membuat garis sederhana</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Chart </i>versi mobile ini menurut saya cocok untuk orang yang tidak bisa membuka komputer atau laptop pada jam kerja (jika bukan<i> full-time trader</i>) namun ingin melakukan analisa teknikal sederhana.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC5lD9j2PbmIjPFZsGxnR2MCQOoy_MmBOCICXF9QI7TEg8R_sqqeINa7SXW0MTuMYzFairOsrZSz3KgYPj35L4C5WuNdM384UxjVYffI_e_8RRHlNvb_SQvMnBnyxlgLzh_4dZ874oJ5E/s1600/Review+Stockbit+Mobile+-+Chart.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1003" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC5lD9j2PbmIjPFZsGxnR2MCQOoy_MmBOCICXF9QI7TEg8R_sqqeINa7SXW0MTuMYzFairOsrZSz3KgYPj35L4C5WuNdM384UxjVYffI_e_8RRHlNvb_SQvMnBnyxlgLzh_4dZ874oJ5E/s320/Review+Stockbit+Mobile+-+Chart.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4 Watchlist</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memantau saham tentunya tidak mungkin memantau semua saham yang <i>listing </i>di bursa. Namun, setelah kita melakukan analisa, pasti ada saham tertentu yang ingin kita pantau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Watchlist </i>di Stockbit ini sangat membantu memantau saham-saham pilihan kita</b>. <i>Watchlist </i>di Stockbit ini pun dapat dibuat berbagai kelompok. Misalnya ingin membuat watchlist saham-saham bank buku 4 atau pertambangan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuus25aUnTfkcpwPxv22sKEBKfxHpt0Zn3YC9N9ouclfNTe7H5ZpJdJK4BkJgecnRKWm13Ci1THQ0ja3xq6RoiqCCuc4tOIXJYWxjsj0nzKI7M7oiNlEfbeET27gSJpfdFM5WJLBiYYss/s1600/Review+Stockbit+Mobile+-+Watchlist.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1001" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuus25aUnTfkcpwPxv22sKEBKfxHpt0Zn3YC9N9ouclfNTe7H5ZpJdJK4BkJgecnRKWm13Ci1THQ0ja3xq6RoiqCCuc4tOIXJYWxjsj0nzKI7M7oiNlEfbeET27gSJpfdFM5WJLBiYYss/s320/Review+Stockbit+Mobile+-+Watchlist.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>5 Alerts</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menu alerts ini <b>memberikan peringatan kepada kita jika saham mencapai harga tertentu</b>. Fitur ini sangat berguna jika kita ingin membeli atau menjual saham namun kita sedang sibuk bekerja atau lainnya. Kita tidak perlu memantau saham setiap jam bursa, jika harga sudah mencapai titik yang ditentukan, kita akan mendapat <b>notifikasi dari aplikasi Stockbit</b>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6JTAry8mLrlInULVHo9WEucd8G1ZgD0f3IFEeRM0TYL_R9BuYy5iiWC6aTAKglHxn9xuhlVfCyJWqRGFm61jbcY6Ck9qBs3mHJ1QDSxoaw6npfx6BF8JskkGe_Ysyn5T2WDWmf4hD_VY/s1600/Review+Stockbit+Mobile+-+Alerts.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="964" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6JTAry8mLrlInULVHo9WEucd8G1ZgD0f3IFEeRM0TYL_R9BuYy5iiWC6aTAKglHxn9xuhlVfCyJWqRGFm61jbcY6Ck9qBs3mHJ1QDSxoaw6npfx6BF8JskkGe_Ysyn5T2WDWmf4hD_VY/s320/Review+Stockbit+Mobile+-+Alerts.png" width="192" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>6 Good Till Cancelled (GTC)</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fitur jual-beli saham dan GTC sebenarnya hampir sama ya untuk semua sekuritas pasti ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Stockbit ini fitur jual-beli mudah serta memiliki pilihan apakah <i>order buy/sell</i> hanya pada hari itu atau <i>good till cancelled (GTC)</i>. <b>Dengan GTC, jika harga saham belum menyentuh harga yang kita inginkan, order itu akan berlanjut keesokan hari</b>, dan seterusnya. Jangka waktu GTC 180 hari dari tanggal order.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhObJZ49Uupz5HqvbrzY4AtyE3hdcOZrfrk1EPNvcdZKcxl82M8ITvBp04uqkAvJC83zs-h7p5YEm9R-P3Mw1Sk2alCs-oeCWauETpzYyQPELLMl1AfAiNiT52Wo9yQD1TWje2hOsmJ6Qw/s1600/Review+Stockbit+Mobile+-+GTC.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1036" data-original-width="1440" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhObJZ49Uupz5HqvbrzY4AtyE3hdcOZrfrk1EPNvcdZKcxl82M8ITvBp04uqkAvJC83zs-h7p5YEm9R-P3Mw1Sk2alCs-oeCWauETpzYyQPELLMl1AfAiNiT52Wo9yQD1TWje2hOsmJ6Qw/s320/Review+Stockbit+Mobile+-+GTC.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian <i>review </i>aplikasi Stockbit versi mobile pada OS Android. Silakan tulis di kolom komentar, jika mungkin teman-teman mempunyai pengalaman fitur lain yang penting tetapi belum saya masukkan di review ini. Silakan share, siapa tau ada teman kalian yang butuh review mengenai aplikasi ini. Terima kasih dan sampai jumpa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat tahun baru 2020!</div>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-25638557824619792142019-12-31T09:25:00.001-07:002021-10-18T08:55:50.580-06:00Ringkasan Buku The Magic of Thinking Big<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8KGNT6B4JskflUJ9lsqd0-rIqdhqY4GxIp59skcDNCpYZyFijfKrF8hH-nNkSe-s0T5Ym0lVWuNumTdWpK_xVw9Fe0Lzjws-YNCj7kwqoZEFwR6-OcAlQciV0S8mb6ulzoFe2pjfIAWU/s1600/Ringkasan+buku+The+Magic+of+Thinking+Big.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="316" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8KGNT6B4JskflUJ9lsqd0-rIqdhqY4GxIp59skcDNCpYZyFijfKrF8hH-nNkSe-s0T5Ym0lVWuNumTdWpK_xVw9Fe0Lzjws-YNCj7kwqoZEFwR6-OcAlQciV0S8mb6ulzoFe2pjfIAWU/s320/Ringkasan+buku+The+Magic+of+Thinking+Big.jpg" width="212" /></a></div>
<b><i>The Magic of Thinking Big</i></b> merupakan buku oleh David J. Schwartz, PhD. Buku ini mengajak pembaca untuk berpikir "Besar" sehingga dapat mencapai kesuksesan. Kesuksesan tidak ditentukan oleh ukuran otak melainkan ukuran pikiran seseorang. Melalui buku ini, David J. Schwartz memberikan contoh-contoh kasus yang membuktikan bahwa ukuran akun bank, kebahagiaan, dan kepuasan seseorang ditentukan oleh ukuran pikirannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh-contoh kasus pada buku ini diambil dari pengalaman Beliau, namun Saya tidak dapat menuliskannya pada artikel ini karena jika ditulis akan sangat panjang. Pada artikel ini Saya hanya akan menulis poin-poin yang menurut saya penting ya, jika teman-teman penasaran -<i>semoga demikian</i>- silakan membaca bukunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku ini memiliki 13 Bab, silakan klik untuk langsung menuju bagian yang diinginkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Konten</b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><a href="#1">Believe You Can Succeed and You Will</a></li>
<li><a href="#2">Cure Yourself of Excusitis, The Failure Disease</a></li>
<li><a href="#3">Build Confidence and Destroy Fear</a></li>
<li><a href="#4">How to Think Big</a></li>
<li><a href="#5">How to Think and Dream Creatively</a></li>
<li><a href="#6">You Are What You Think You Are</a></li>
<li><a href="#7">Manage Your Environtment: Go First Class</a></li>
<li><a href="#8">Make Your Attitudes Your Allies</a></li>
<li><a href="#9">Think Right Toward People</a></li>
<li><a href="#10">Get the Action Habit</a></li>
<li><a href="#11">How to Turn Defeat into Victory</a></li>
<li><a href="#12">Use Goals to Help You Grow</a></li>
<li><a href="#13">How To Think Like A Leader</a></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><br /></b></i>
<i><b><span id="1">1 Believe You Can Succeed and You Will</span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bab pertama <b><i>The Magic of Thinking Big </i></b>dimulai dari definisi kesuksesan<b><i>. </i></b>Sukses memiliki banyak arti positif seperti kelimpahan harta, penghormatan, kebebasan, menghargai diri sendiri, dan kemenangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Percayalah kamu dapat memindahkan gunung dan kamu dapat melakukannya</i>". Orang sering bingung membedakan "angan-angan" dengan "percaya". Seseorang berangan-angan memindahkan gunung dengan berkata, "gunung, pindahlah", angan-angan tersebut tidak akan terjadi. Namun, kamu dapat memindahkan gunung dengan percaya, kamu dapat mencapai kesuksesan dengan percaya bahwa kamu bisa sukses.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Percaya bekerja dengan cara membangun perilaku positif, menghasilkan kekuatan, kemampuan, dan energi yang diperlukan untuk melakukan tindakan. Saat kamu percaya "<i>Saya dapat melakukannya</i>", maka kamu akan menemukan bagaimana cara melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
David memberikan contoh seorang penjual <i>mobile-homes</i> dan perusahaan kecil yang mendapatkan proyek besar karena percaya dapat melakukannya. Ia juga memberikan contoh dalam penjelajahan luar angkasa. Penjelajahan luar angkasa sekarang ini dapat dicapai karena ilmuwan percaya bahwa luar angkasa dapat ditaklukkan. Tanpa adanya kepercayaan bahwa luar angkasa dapat ditaklukkan, ilmuwan tidak akan memiliki keberanian, ketertarikan dan antusiasme untuk melanjutkan penelitiannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak percaya adalah kekuatan negatif, saat pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran akan menarik "alasan" untuk mendukung ketidakpercayaan tersebut. Jika kamu ragu dan tidak percaya, maka pikiran bawah sadar akan tidak menginginkan kesuksesan sehingga kamu akan mengalami kegagalan. <i>Think doubt and fail, think victory and succeed</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Percayalah bahwa kamu akan sukses dan hal-hal baik akan mulai terjadi. Berikanlah afirmasi positif dengan berkata positif supaya hal-hal positiflah yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiga hal untuk mendapatkan dan menguatkan kekuatan percaya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Berpikir sukses, jangan berpikir gagal. Saat menghadapi situasi sulit berpikirlah, "<i>Saya akan menang</i>" bukan "<i>Saya mungkin akan kalah</i>", "<i>Saya dapat melakukannya</i>" bukan "<i>Saya tidak bisa</i>".</li>
<li>Ingatkanlah dirimu secara rutin bahwa dirimu lebih baik daripada yang kamu pikirkan. Orang sukses adalah orang biasa yang mengembangkan kepercayaan pada dirinya dan apa yang mereka kerjakan. <b><i>Never sell yourself short</i></b>.</li>
<li><i>Believe Big</i>. Ukuran kesuksesanmu ditentukan oleh ukuran percayamu. Pikirkanlah <i>goals </i>yang besar dan capailah kesuksesan.</li>
</ol>
<b><br /></b>
<b><i><span id="2">2 Cure Yourself of Excusitis, The Failure Disease</span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bab kedua <b><i>The Magic of Thinking Big </i></b>memberitahukan kepada kita bahwa orang yang <u>tidak-sukses</u> menderita penyakit yang mematikan pikiran yang disebut <i>excusitis </i>(membuat banyak alasan). Jika kamu mempelajari lebih dalam, maka kamu akan menemukan bahwa semakin sukses seseorang semakin kecil kecenderungan untuk membuat alasan. Tetapi seseorang yang stagnan dan tidak kemana-mana dalam hidupnya selalu memiliki segudang alasan (alasan mengapa mereka tidak memiliki, tidak melakukan, tidak bisa, dll).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti penyakit pada umumnya, jika tidak ditangani dengan serius, <i>excusitis </i>akan semakin parah. Orang yang membuat alasan demi alasan, maka hal akan tertanam di alam bawah sadarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Empat bentuk umum excusitis yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><i>Health excusitis</i>. Kondisi kesehatan sering dijadikan alasan, pada bagian ini David memberikan contoh dua orang yang dapat dibandingkan dari cara berpikirnya mengenai kesehatan dan hasil yang didapatkan berbeda jauh.</li>
<li><i>Intelligence excusitis</i>. Dua kesalahan dasar manusia dalam menghargai otak kita yaitu merendahkan kemampuan diri sendiri dan melebih-lebihkan kemampuan orang lain. Selain itu, gunakanlah otak untuk berpikir daripada hanya digunakan sebagai gudang informasi (pelajaran dari Einstein dan Henry Ford).</li>
<li><i>Too old or too young excusitis</i></li>
<li><i>Bad Luck excusitis</i></li>
</ol>
Penyembuh <i>excusitis </i>yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><i>Cure for health excusitis : </i>jangan membicarakan bad-health karena biasanya akan semakin buruk dan orang akan bosan mendengarnya<i>, </i>jangan mengkhawatirkan kesehatanmu, bersyukur akan kesehatanmu, dan nikmatilah hidup.</li>
<li><i>Cure for i</i><i><i>ntelligence excusitis : </i></i>jangan merendahkan kepintaranmu sendiri dan melebih-lebihkan orang lain, ingatlah bahwa <i>attitude-terhadap-intelligence</i> lebih penting daripada <i>intelligence</i>, ingatlah bahwa kemampuan berpikir lebih penting daripada kemampuan mengingat fakta (gunakan pikiranmu untuk menciptakan dan mengembangkan ide baru yang mempermudah suatu pekerjaan)</li>
<li><i>Cure for too old or too young excusitis : </i>melihat umur secara positif, hitunglah waktu produktif yang masih tersisa, lakukanlah hal-hal yang ingin kamu lakukan di masa depan.</li>
<li><i>Cure for bad Luck excusitis : </i>terimalah hukum sebab-akibat, <i>don't be a wishful thinker.</i></li>
</ol>
<i><b><br /></b></i>
<i><b><span id="3">3 Build Confidence and Destroy Fear</span></b></i><br />
<i><b><br /></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Fear </i>(ketakutan) adalah hal yang nyata. Kita harus menyadarinya sebelum menaklukkannya. Ketakutan adalah bentuk infeksi psikologis, kita dapat menyembuhkannya seperti menyembuhkan infeksi tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, pahamilah kenyataan bahwa semua kepercayaan diri diperoleh dan dikembangkan. Aksi menyembuhkan ketakutan. Saat kita menghadapi masalah, kita terkungkung dalam lumpur ketakutan sampai kita melakukan <i>action. Hope is start, but hopes need action to win victories</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua langkah untuk menyembuhkan ketakutan dan memenangkan kepercayaan diri:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Isolasi ketakutanmu, temukanlah apa yang sesungguhnya kamu takutkan.</li>
<li>Beraksilah, perlu suatu tindakan untuk mengatasi ketakutan.</li>
</ol>
Dua hal untuk membangun kepercayaan diri yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Simpanlah hanya memory positif ke dalam otak. Sebelum tidur <b>simpanlah pikiran-pikiran positif ke dalam <i>memory bank</i> (otak)</b>, bersyukurlah atas suami/istri, anak, teman, kesehatan, kemenangan, dan capaianmu.</li>
<li>Ambilah hanya pikiran positif dari <i>memory bank</i>-mu. Hancurkanlah pikiran negatif sebelum menjadi mental monster.</li>
</ol>
Ketakutan terhadap orang lain adalah ketakutan yang besar. <b>Tetapi kamu dapat menaklukkannya</b> jika kamu belajar menempatkan mereka ke dalam perspektif yang sesuai. Ada dua cara untuk melakukannya yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Dapatkan sudut pandang yang seimbang tentang orang lain. Pertama, <b>orang lain penting. Tetapi ingat bahwa dirimu juga penting.</b></li>
<li>Kembangkan attitude untuk memahami orang lain.</li>
</ol>
Melakukan hal yang benar (<i>doing what is right</i>) untuk meningkatkan kepercayaan diri. Saat kita melakukan hal-hal yang sudah kita tahu itu salah, dua hal negatif akan terjadi, pertama kita merasa bersalah dan perasaan bersalah itu menggerogoti kepercayaan diri, kedua, cepat atau lambat orang lain akan melihat turunnya kepercayaan diri kita. <br />
<br />
Aksi akan mengubah emosi, bahkan seorang yang pemalu akan dapat menjadi percaya diri dengan melakukan tindakan ini: melakukan jabat tangan yang bersahabat, melihat orang lain secara langsung, dan berkata senang bertemu denganmu.<br />
<br />
Latihan untuk membangun kepercayaan diri:<br />
<br />
<ol>
<li>Duduk di bangku depan</li>
<li>Latihan kontak mata</li>
<li>Berjalan 25% lebih cepat</li>
<li>Latihan 'speak up'</li>
<li>Smile big</li>
</ol>
<div>
<b><br /></b>
<i><b><span id="4">4 How To Think Big</span></b></i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada saat SUKSES menjadi perhatian kita, yang menjadi ukuran bukanlah inch, pound, gelar akademik, atau latar belakang keluarga. Tetapi diukur dengan ukuran pemikiran. Seberapa besar kita berpikir menentukan ukuran capaian-capaian kita.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada bab ini David menjelaskan tentang kata-kata bijak '<i>know thy self</i>', tetapi yang sering terjadi pada kebanyakan orang adalah '<i>know only thy negative self</i>', hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, pemahaman yang kurang utuh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perkataan yang diucapkan oleh seseorang akan 'tergambar' pada pikiran orang lain. Setiap kata-kata ditangkap oleh orang lain dan menjadi gambar di pikiran mereka, dan gambar itulah yang mereka pahami. Gambar yang dibuat itulah yang menentukan reaksi seseorang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Big thinkers, memiliki spesialisasi dalam membuat 'gambar' yang positif, <i>forward-looking</i>, dan optimistis pada pikiran mereka dan orang lain. Untuk berpikir besar, kita harus menggunakan kata-kata yang menghasilkan gambar yang positif.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Empat cara mengembangkan kosakata '<i>big thinkers</i>' :</div>
<div>
<ol>
<li>Gunakan kata-kata positif, dan bersemangat untuk mendeskripsikan perasaanmu.</li>
<li>Gunakan kata-kata yang cerah, bersemangat, untuk mendeskripsikan orang lain.</li>
<li>Gunakan kata-kata yang positif untuk menyemangati orang lain.</li>
<li>Gunakan kata-kata positif saat menjelaskan rencana ke orang lain.</li>
</ol>
<div>
<b><i><span id="5">5 How to Think And Dream Creatively</span></i></b></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada buku <i>The Magic of Thinking Big</i> ini, berpikir kreatif adalah menemukan cara baru dan berkembang dalam melakukan sesuatu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Cara untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan berpikir kreatif :</div>
<div>
<ol>
<li>Percaya suatu hal dapat diselesaikan. </li>
<li>Jangan biarkan pikiran yang kolot melumpuhkan pikiranmu. Cara supaya tidak terjebak dalam pikiran yang kolot (kaku, tidak berkembang, dan menghalangi pemikiran kreatif), yaitu mau menerima ide-ide baru, <i>be experimental person</i>, menjadi orang yang progresif bukan regresif.</li>
<li>Bertanya setiap hari pada diri sendiri, bagaimana cara melakukan lebih baik?</li>
<li>Bagaimana saya dapat melakukan lebih banyak?</li>
<li>Latihan bertanya dan mendengarkan</li>
<li>Perlebar pemikiran dengan berbaur dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan dan hobi yang berbeda.</li>
</ol>
<div>
<b><i><span id="6">6 You Are What You Think You Are</span></i></b></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Orang lain melihat kita, sama seperti kita melihat diri sendiri. Orang yang merasa dirinya inferior, akan dilihat orang lain sebagai orang inferior. Hal tersebut akan tercermin dari tingkah laku, dan tidak dapat disembunyikan. Demikian juga orang yang melihat dirinya penting, orang lain juga melihatnya sebagai orang penting.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Logikanya seperti ini: bagaimana cara kamu berpikir menentukan tingkah lakumu, tingkah laku menentukan bagaimana orang bereaksi terhadapmu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semakin kamu menghargai dirimu, maka orang lain juga semakin menghargaimu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekarang mari kita fokus kepada cara meningkatkan penghargaan kepada diri sendiri (<i>self respect</i>):</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<u>A. Penampilan -terlihat penting- akan membantu berpikir penting.</u></div>
<div>
Penampilan itu 'berbicara'. Pastikan penampilanmu 'berkata' positif tentang dirimu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berpakaianlah dengan benar karena akan mempengaruhi pikiranmu. Gunakanlah pakaian untuk meningkatkan percaya diri. Seorang profesor pernah berkata, saat akan menghadapi ujian, belilah dasi baru, setrika pakaian, dan sepatu yang mengkilap.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Penampilanmu tidak hanya 'berbicara' kepadamu tetapi juga kepada orang lain. Penampilanmu adalah kesan pertama bagi orang lain. Kesan pertama akan membekas lama dalam pikiran orang lain.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pertanyaannya, pakaian seperti apa yang seharusnya saya pakai? Karena fokusnya adalah penampilan maka kualitas lebih penting daripada kuantitas. Mengapa demikian?</div>
<ol>
<li>Bahan yang digunakan akan lebih awet dan terlihat berkualitas.</li>
<li>Apa yang kamu beli akan '<i>stay in style</i>' lebih lama.</li>
<li>Kamu akan mendapat saran yang lebih baik. Pelayan yang menjual pakaian seharga $200 akan lebih niat menolongmu menemukan pakaian yang cocok daripada pelayan yang menjual pakaian seharga $100.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
<u>B. Berpikirlah bahwa pekerjaan yang kamu lakukan penting.</u></div>
<div>
Orang yang berpikir bahwa pekerjaannya penting akan melakukan pekerjaannya secara lebih baik, orang yang melakukan pekerjaan lebih baik akan mendapatkan promosi, dan gaji yang lebih baik.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<u>C. Menjual dirimu kepada dirimu sendiri.</u></div>
<div>
Artinya temukanlah hal terbaik dari dirimu yang dapat kamu lakukan, berbicaralah di depan cermin tentang hal tersebut, lakukan setiap hari.</div>
<div>
<u><br /></u></div>
<div>
<u>D. Tanyakanlah dalam setiap situasi 'apa yang dilakukan orang penting dalam situasi seperti ini?'</u></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span id="7">7 Manage Your Environtment: Go First Class</span></i></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Makanan bagi otak adalah lingkunganmu - segala hal yang tak terhingga yang mempengaruhi pikiran sadar dan bawah sadarmu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lingkungan membentuk diri kita, mulai dari sikap dan kebiasaan. Dan yang lebih penting, bahwa lingkungan membentuk ukuran pemikiran, goals, tingkah laku, dan kepribadian.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kebanyakan orang dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok :</div>
<ol>
<li>Orang yang sepenuhnya menyerah</li>
<li>Orang yang menyerah sebagian</li>
<li>Orang yang tidak pernah menyerah</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
Ingatlah, orang yang sering mengatakan padamu bahwa sesuatu hal mustahil biasanya adalah orang yang tidak sukses, opini dari orang semacam ini bisa menjadi racun.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pemikiran kita banyak dipengaruhi oleh grup dimana kita bergabung. Hati-hatilah dalam menerima nasihat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Temukanlah teman-teman baru, lingkungan pertemanan yang baru, dan pilihlah lingkungan yang positif. Hindarilah percakapan gosip dan membicakan orang lain. Tetap fokuslah pada hal-hal yang positif.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span id="8">8 Make Your Attitudes Your Allies</span></i></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Cara kita berpikir tercermin dalam tindakan dan tingkah laku kita. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kita membaca tingkah laku seseorang dari bahasa tubuh, ekspresi, dan nada bicara.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tumbuhkanlah tiga tingkah laku berikut :</div>
<ol>
<li>Tumbuhkanlah tingkah laku 'saya aktif, antusias'. Seorang profesor yang mengajar dengan nada datar dan tidak bersemangat akan membuat siswanya bosan. Jadi untuk membuat orang lain antusias, kamu harus menjadi antusias. Antusias itu simpelnya: 'Ada sesuatu yang hebat loh, ini caranya'.</li>
<li>Tumbuhkanlah tingkah laku 'saya penting'. Buatlah orang lain merasa penting maka dirimu juga akan merasa lebih penting. Pujilah orang lain dengan tulus. Panggilah nama seseorang dengan benar.</li>
<li>Tumbuhkanlah tingkah laku melayani. Layanilah orang lain melebihi ekspektasi.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
<i><b><span id="9">9 Think Right Toward People</span></b></i><br />
<br />
Sukses ditentukan oleh dukungan-dukungan dari orang lain. Seorang direktur memerlukan pegawai yang dapat menjalankan perintahnya, seorang salesman bergantung pada orang yang membeli produknya, seorang mahasiswa membutuhkan profesor untuk mengajar, dan politikus membutuhkan suara pendukungnya.<br />
<br />
Sepuluh formula yang dilakukan oleh Lyndon Johnson, jauh sebelum Ia menjadi Presiden :<br />
<ol>
<li>belajar mengingat nama</li>
<li>menjadi orang yang nyaman sehingga tidak ada ketegangan saat bersamamu</li>
<li>menjadi orang santai yang easy going</li>
<li>jangan egois</li>
<li>menjadi orang yang menarik dengan memberikan nilai tambah saat orangblain berinteraksi denganmu</li>
<li>belajar mendapat 'scratchy' elemen dari personalitasmu</li>
<li>berusaha meluruskan kesalahpahaman yang kamu miliki dengan tulus</li>
<li>berlatih menyukai orang lain dengan natural</li>
<li>jangan melewatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat atas kesuksesan orang lain atau ucapan belasungkawa kepada orang yang berduka</li>
<li>berikan kekuatan spiritual kepada orang lain</li>
</ol>
<br />
Jangan pernah membeli pertemanan. Memberikan hadiah haruslah dilakukan atas dasar ketulusan, selain itu pemberian hanya sebagai balas budi atau formalitas belaka.<br />
<br />
Berinisiatiflah untuk membangun pertemanan. Saat kamu berada pada sebuah perkumpulan, cobalah perhatikan bahwa kehadiran orang yang paling penting adalah orang yang memperkenalkan diri ke orang lain.<br />
<br />
<i><b><span id="10">10 Get The Action Habit</span></b></i><br />
<br />
Cara mengembangkan kebiasaan ini adalah:<br />
<ol>
<li>Jadilah orang yang aktif, jadilah <i>Doer </i>bukan <i>Don't-er.</i></li>
<li>Jangan menunggu segala sesuatunya sempurna. Lebih baik memulai mengerjakan maka permasalahan akan mulai teratasi.</li>
<li>Ingatlah bahwa ide saja tidak cukup, tetapi perlu tindakan.</li>
<li>Mulailah '<i>action</i>' maka ketakutan akan hilang.</li>
<li>Jangan menunggu untuk semangat untuk memulai sesuatu. Mulailah mengerjakan maka akan timbul semangat.</li>
<li>Mulailah sekarang.</li>
<li>Jangan menunggu untuk memulai, tetapi mulailah maka kamu siap.</li>
<li>Berinisiatif.</li>
</ol>
<br />
<b><i><span id="11">11 How To Turn Defeat Into Victory</span></i></b><br />
<br />
Cara untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan adalah:<br />
<ol>
<li>Jika kamu mengalami kekalahan, belajarlah dari kekalahan tersebut.</li>
<li>Kritiklah diri sendiri dengan kritik yang membangun.</li>
<li>Jangan menyalahkan keberuntungan</li>
<li>Bereksperimen, membuka peluang untuk hal-hal baru</li>
<li>Mencoba melihat sisi baik dari setiap situasi.</li>
</ol>
<br />
<i><b><span id="12">12 Use Goals To Help You Grow</span></b></i><br />
<br />
Prinsip untuk bertumbuh adalah:<br />
<ol>
<li>Visualisasikan secara jelas dirimu 10 tahun dari sekarang.</li>
<li>Tuliskanlah rencana 10 tahun.</li>
<li>Tetapkan tujuan yang lebih dari sekedar keinginan.</li>
<li>Tujuan utamamu akan secara otomatis menentukan tindakan yang kamu lakukan.</li>
<li>Capailah tujuanmu selangkah demi selangkah.</li>
<li>Buatlah tujuan 30 hari.</li>
<li>Temukan jalan lain untuk mencapai tujuan.</li>
<li>Investasi pada diri sendiri.</li>
</ol>
<br />
<b><i><span id="13">13 How To Think Like A Leader</span></i></b><br />
<br />
Ada 4 prinsip kepemimpinan, yaitu:<br />
<ol>
<li>Bertukar pikiran dengan orang yang ingin kamu pengaruhi. Melihat melalui sudut pandang orang lain, misalnya penjual baju seharusnya melihat dari kacamata konsumen mengenai selera mereka, bukan melakukan stok baju sesuai keinginan diri sendiri karena seringkali selera pemilik toko bukanlah selera pelanggan. Atau seorang penjual sepatu anak yang harus melihat bagaimana sepatu yang diinginkan anak-anak saat ini.</li>
<li>Memperlakukan orang lain secara manusiawi.</li>
<li>Berpikir progres, percaya progres dan mendorong progres.</li>
<li>Berunding dengan diri sendiri.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>In the words of Publilius Syrus:</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i>
<i>A wise man will be master of his mind,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>A fool will be its slave.</i></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
</ol>
</div>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-7452049859353265782019-11-02T02:44:00.001-06:002021-10-18T09:00:47.250-06:00Cara Bank Indonesia Mengontrol Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPYZaN9O3yuzzCx0KwLgo3KPcuCuXdB6XOzD_cftAB7RouP4kxs9_GYZzyjwbmWygjwEAG2MAVhoKGbmv1-nlGMwt5v_i_YFrELTHUbRLaeskQ0T07aIWT4jW4_XvFcaIYJGzO4-tsK9s/s1600/Bank+Indonesia+Inflasi+Nilai+Tukar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><i><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="960" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPYZaN9O3yuzzCx0KwLgo3KPcuCuXdB6XOzD_cftAB7RouP4kxs9_GYZzyjwbmWygjwEAG2MAVhoKGbmv1-nlGMwt5v_i_YFrELTHUbRLaeskQ0T07aIWT4jW4_XvFcaIYJGzO4-tsK9s/s320/Bank+Indonesia+Inflasi+Nilai+Tukar.jpg" width="320" /></i></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Sumber gambar: Laman Facebook Bank Indonesia</i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Setiap negara memiliki bank sentral. Di Inggris disebut Bank of England, di Amerika Serikat disebut Federal Reserve, di Australia disebut The Reserve Bank, sedangkan di Indonesia disebut Bank Indonesia (BI). Untuk lebih memahami apa itu bank sentral, teman-teman bisa melihat ringkasan buku Yanis Varoufakis tentang perekonomian di <a href="https://www.cendhela.com/2019/09/talking-to-my-daughter-about-the-economy.html" target="_blank">sini</a>.<br />
<br />
Bank Indonesia mengontrol tingkat inflasi melalui kebijakan moneter. Instrumen kebijakan moneter meliputi :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Operasi pasar terbuka (<i>open market operation</i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
BI menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar uang. Untuk menekan inflasi BI mengeluarkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk menghimpun dana dari masyarakat sehingga uang yang beredar berkurang.<br />
<br />
2. Fasilitas diskonto (<i>discount facility</i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
BI menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga diskonto. Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI 7DRR sebagai instrumen kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian. Namun jalur atau transmisi dari keputusan BI 7DRR sampai dengan pencapaian sasaran inflasi tersebut sangat kompleks dan memerlukan waktu (<i>time lag</i>). <br />
<br />
Mekanisme bekerjanya perubahan BI 7DRR sampai mempengaruhi inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter. Mekanisme ini menggambarkan tindakan Bank Indonesia melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya mempengaruhi berbagai variable ekonomi dan keuangan sebelum akhirnya berpengaruh ke tujuan akhir yaitu tingkat inflasi.<br />
<br />
3. Cadangan wajib (<i>reserve requirement</i>)<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cadangan wajib pada dasarnya merupakan cadangan minimum yang harus dimiliki bank komersial untuk menjaga likuiditasnya. Bila cadangan wajib dinaikkan maka jumlah uang beredar akan turun dan menekan inflasi.<br />
<br />
Giro Wajib Minimum (GWM) Rata-Rata merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter BI yang ditujukan untuk meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan, mendorong fungsi intermediasi perbankan, dan mendukung upaya pendalaman pasar keuangan. Berbagai sasaran ini pada gilirannya akan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian.<br />
<br />
Pada saat ini, dari total GWM Rupiah bank umum konvensional sebesar 6,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK), porsi GWM Rata-rata Rupiah untuk bank umum konvensional adalah 2% dari DPK (berlaku sejak 16 Juli 2018). Sementara, dari total GWM Valas bank umum konvensional sebesar 8% dari DPK, porsi GWM Rata-rata valas mulai diberlakukan sebesar 2% dari DPK (berlaku sejak 1 Oktober 2018). Untuk bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), dari total GWM Rupiah sebesar 5% dari DPK, porsi GWM Rata-rata Rupiah mulai diberlakukan sebesar 2% dari DPK (berlaku sejak 1 Oktober 2018).<br />
<br />
4. Himbauan moral<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
BI menghimbau para pelaku bank komersial agar melakukan sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh bank sentral.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Peran BI terkait nilai tukar rupiah yang terus merosot terhadap dollar pada tahun 2018</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Inflasi, BI juga berperan dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Di sini, saya akan mencoba membahas merosotnya nilai tukar rupiah pada tahun 2018 yang lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004, dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009, disebutkan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Atas dasar tujuan tersebut, maka misi Bank Indonesia saat ini adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dam pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Menurut saya, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar merupakan dampak dari berbagai kondisi, diantaranya kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika, suku bunga Fed yang pada awal 2018 sebesar 1,5% mengalami kenaikan secara bertahap menjadi 2,25% pada 26 September 2018. Krisis di beberapa negara berkembang <i>(emerging market)</i> seperti Turki dan Argentina sehingga mengakibatkan kepanikan investor yang berdampak ke negara berkembang lain seperti Indonesia, selain itu juga perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Krisis dan perang dagang membuat para investor menarik dana dari negara berkembang. Neraca perdagangan juga mengalami defisit 2,03 miliar dollar AS sehingga devisa berkurang dan mata uang melemah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bank Indonesia pada tahun 2018 aktif melakukan kebijakan moneternya yaitu menaikkan suku bunga BI 7-Day (Reverse) Repo Rate secara bertahap sebanyak 5 kali dari 4,25% pada Januari 2018 hingga menjadi 5,75% pada September 2018. Selain itu BI juga menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia untuk menarik investor supaya permintaan terhadap rupiah mengalami kenaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Referensi:</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Bank Indonesia. (n.d.). Transmisi Kebijakan Moneter. Diunduh 16 Oktober 2018 dari <a href="https://www.bi.go.id/id/moneter/transmisi-kebijakan/Contents/Default.aspx">https://www.bi.go.id/id/moneter/transmisi-kebijakan/Contents/Default.aspx</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bank Indonesia. (n.d.). BI 7-day (Reverse) Repo Rate. Diunduh 16 Oktober 2018 dari <a href="https://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-RR/data/Contents/Default.aspx">https://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-RR/data/Contents/Default.aspx</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bank Indonesia. (n.d.). Giro Wajib Minimum (GWM). Diunduh 16 Oktober 2018 dari <a href="https://www.bi.go.id/id/moneter/gwm/Contents/default.aspx">https://www.bi.go.id/id/moneter/gwm/Contents/default.aspx</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Fauzia, Mutia. (2018). Juli 2018, Neraca Perdagangan RI Defisit 2,03 Miliar Dollar AS. Diunduh 16 Oktober 2018 dari <a href="https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/15/120553826/juli-2018-neraca-perdagangan-ri-defisit-203-miliar-dollar-as">https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/15/120553826/juli-2018-neraca-perdagangan-ri-defisit-203-miliar-dollar-as</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Investing.com. (n.d.). Perangkat Monitor Suku Bunga Fed. Diunduh 16 Oktober 2016 dari <a href="https://id.investing.com/central-banks/fed-rate-monitor">https://id.investing.com/central-banks/fed-rate-monitor</a></div>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-35207982992167309322019-10-23T08:57:00.003-06:002021-10-18T09:01:27.809-06:00Bagaimana peran OJK dalam kasus “First travel”?<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="377">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link Error"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLkKnOu5uy8d4WP6XsKRXDil-rt91uBp2pS5yzDND2luSjdMPpHk0lXre_tsjWjGC4KmxQ9mta3N4cXIBAXDpcmXgS_ethvGtzS9jEuHxpsuj6X06aaGFB5BzZi5nog1bwXRwZvjR7U9Y/s1600/bagaimana+peran+OJK+dalam+kasus+first+travel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="515" data-original-width="596" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLkKnOu5uy8d4WP6XsKRXDil-rt91uBp2pS5yzDND2luSjdMPpHk0lXre_tsjWjGC4KmxQ9mta3N4cXIBAXDpcmXgS_ethvGtzS9jEuHxpsuj6X06aaGFB5BzZi5nog1bwXRwZvjR7U9Y/s320/bagaimana+peran+OJK+dalam+kasus+first+travel.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masih ingatkah dengan First Travel? Pada tahun 2017, First Travel sempat heboh karena mengelola uang jemaah lebih dari Rp905miliar tetapi jemaah tidak dapat berangkat umrah.<br />
<br />
OJK meminta First Travel menghentikan penjualan paket promo perjalanan karena ada indikasi investasi illegal dan perhimpunan dana masyarakat tanpa ijin.<br />
<br />
Pada tahun 2018, Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan hukuman kepada para pengurus First Travel, dikuatkan dengan keputusan Pengadilan Tinggi Bandung. Pada tahun 2019, MA menolak kasasi yang diajukan. Kasus itu, termasuk dalam kasus pencucian uang.<br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US"><b>Peran OJK</b></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Sebelum melihat
peran OJK dalam masalah First Travel, perlu diketahui terlebih dahulu posisi
masing-masing lembaga tersebut. First Travel merupakan biro perjalanan Umroh
sehingga tidak termasuk ke dalam kategori lembaga keuangan. Lembaga keuangan
memiliki peran menjadi lembaga perantara (<i>financial intermediary</i>) dari pihak
yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan First Travel
berperan mengumpulkan dana masyarakat untuk perjalanan Umroh, bukan untuk
intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana. OJK memiliki tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan
jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Industri
Keuangan Non-Bank (IKNB).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Dengan melihat
posisi kedua lembaga tersebut maka OJK tidak memiliki kewenangan mengatur dan
mengawasi biro perjalanan Umroh seperti First Travel. OJK hanya berwenang
mengatur dan mengawasi lembaga keuangan sedangkan First Travel tidak masuk
dalam kategori tersebut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">OJK menindak
First Travel dengan cara membekukan paket perjalanan Umroh murah yang
dijalankan First Travel karena saat itu OJK<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berperan sebagai satgas waspada bersama Bareskrim Mabes Polri,
Kementerian Agama, Kemenkominfo, dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Apakah dana yang dihimpun pemilik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“First Travel” yang digunakan untuk
investasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa dikategorikan sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Financial Innovation</i> (Dengan Asumsi
tidak ada permasalahan hukum)?</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Menurut saya
ruang lingkup Inovasi Keuangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Financial
Innovation)</i> hanya terbatas pada industri keuangan saja. Sedangkan First
Travel merupakan biro perjalanan sehingga tidak masuk dalam kategori industri
keuangan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Selain itu,
inovasi keuangan merupakan kondisi apabila muncul ide-ide baru, dalam hal
solusi dan instrument keuangan baru, yang diimplementasikan dalam mengembangkan
entitas bisnis dan memperbaiki iklim usaha. First travel menghimpun dana
masyarakat dengan iming-iming perjalanan Umroh murah yaitu sebesar Rp14,3juta
padahal dari Kementerian Agama biaya Umroh mencapai Rp21juta hingga Rp22juta,
promo perjalanan murah itu ternyata dapat dilakukan First Travel karena mereka
menerapkan sistem skema piramida yang sebenarnya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">bukan</b> skema baru melainkan skema yang sudah ada sejak lama dan
merugikan masyarakat karena hanya menguntungkan bagi mereka yang ada di bagian
atas piramida. Melalui skema piramida ini masyarakat yang membayar terlebih
dahulu diberangkatkan dengan uang dari masyarakat yang mendaftar belakangan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Dengan demikian,
dana yang dihimpun First Travel tidak bisa dikategorikan sebagai inovasi
keuangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">financial innovation) </i>karena
First Travel tidak masuk dalam kategori industri keuangan dan menerapkan skema
yang sudah ada sejak lama yaitu skema piramida yang merugikan masyarakat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Tulisan di atas merupakan pendapat pribadi saya dalam hubungannya dengan lembaga keuangan di Indonesia. Semoga kita semakin bijak dalam berinvestasi, tentunya pada instrumen investasi yang aman dan terpercaya.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Terima kasih</span></span></div>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-1267185155435271952019-10-20T04:27:00.001-06:002021-10-18T09:02:06.738-06:00Risiko Stabilitas Sistem Keuangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEZD41l9YF7T7E1YOXXkCxcixHSOj_Lzr6L40kqglosZmQm9lzZTsBPIO11mq3bRMnQpYcqCVTqBMUx0K9Cx18fEhep1uqqgWbVG0XM1aYARfcE86P9CkIJyO3dMEfRM_1MkSc4K6EdQE/s1600/risiko+stabilitas+sistem+keuangan+cendhela_com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="371" data-original-width="640" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEZD41l9YF7T7E1YOXXkCxcixHSOj_Lzr6L40kqglosZmQm9lzZTsBPIO11mq3bRMnQpYcqCVTqBMUx0K9Cx18fEhep1uqqgWbVG0XM1aYARfcE86P9CkIJyO3dMEfRM_1MkSc4K6EdQE/s320/risiko+stabilitas+sistem+keuangan+cendhela_com.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional (Bank Indonesia, 2018). Risiko tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Risiko kredit adalah risiko yang timbul saat debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian kredit. Risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan kredit bank.</li>
<li>Risiko likuiditas adalah risiko ketika bank tidak memiliki uang tunai atau aktiva jangka pendek yang dapat diuangkan segera dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan deposan atau debitur. Risiko ini terjadi sebagai akibat kegagalan pengelolaan antara sumber dana dan penanaman dana (mismatch) atau kekurangan likuiditas/dana yang mengakibatkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada waktu yang telah ditetapkan.</li>
<li>Risiko pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca dan rekening administratif yang diakibatkan oleh perubahan/pergerakan variabel pasar misalnya tingkat suku bunga, kurs valuta asing, saham dan komoditi.</li>
<li>Risiko operasional adalah risiko ketika bank tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara normal karena adanya bencana alam, kebakaran, atau sebab lainnya, misalnya penyusup (hacker) yang berhasil menyusup ke dalam pusat data bank dan mengacaukan data. Risiko ini terjadi dapat disebabkan karena adanya kesalahan dan penyelewengan, ketidakpastian terhadap ketentuan atau kelemahan struktur pengendalian intern, dan prosedur yang tidak memadai, ataupun karena adanya gangguan pada sistem informasi manajemen, komunikasi, dan sistem pembayaran bank.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Solusi agar stabilitas ekonomi tetap terjaga adalah sebagai berikut:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mitigasi risiko subsektor perbankan karena subsektor ini masih mendominasi sektor keuangan Indonesia. Dengan mitigasi risiko, diharapkan fungsi intermediasi sektor keuangan tidak terganggu dan risiko pada subsektor ini tidak merambat ke subsektor lain dan menyebabkan ketidakstabilan sektor keuangan. Salah satu cara melakukan mitigasi risiko adalah dengan menggunakan Financial Stress Indicator.</li>
<li>Pengawasan terhadap perbankan yang efektif dan ketat sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko insolvensi perbankan. Kondisi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan karenanya dapat meningkatkan dana yang disimpan pada perbankan.</li>
<li>Kebijakan fiskal pemerintah. Melalui penerimaan/pendapatan dan pengeluaran/belanja negara dapat mempengaruhi bekerjanya mekanisme harga. Pungutan pajak kepada masyarakat di satu titik akan meningkatkan penerimaan negara, namun di lain pihak akan mengurangi daya beli masyarakat sehingga mengurangi permintaan masyarakat. Sebaliknya, belanja pemerintah, yang digunakan untuk membeli barang dan jasa dari masyarakat, akan mendorong ekonomi masyarakat dan kemudian akan menambah daya beli masyarakat. <br />Apabila penerimaan negara melebihi pengeluaran negara, yang berarti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mengalami surplus. Surplus berarti penerimaan negara cukup untuk mendanai belanja pemerintah, namun dilain pihak akan mengurangi daya beli masyarakat (karena beban pajak yang tinggi) dan terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Sebaliknya, apabila pengeluaran lebih besar dari penerimaannya, yang berarti APBN defisit, defisit akan menambah daya beli masyarakat lebih besar. Apabila permintaan masyarakat atas barang dan jasa melebihi penawarannya, harga-harga barang dan jasa akan naik atau terjadi inflasi dan jika penawaran lebih besar dari permintaannya maka harga-harga akan turun atau deflasi.<br />APBN dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi inflasi dan deflasi, serta untuk memelihara stabilisasi perekonomian dengan cara melakukan defisit APBN atau surplus APBN.</li>
<li>Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.</li>
<li>Mencintai produk dalam negeri. Dengan mencintai produk dalam negeri, diharapkan dapat mengurangi impor konsumtif sehingga neraca perdagangan menjadi positif. Neraca perdagangan positif akan meningkatkan devisa Negara.</li>
<li>Berinvestasi di Obligasi Pemerintah seperti ORI, SUN, SBR, dan lain-lain. Pemerintah saat ini menerapkan defisit APBN sehingga pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, untuk menutup defisit tersebut diperlukan pembiayaan. Sebagai masyarakat kita dapat membantu pemerintah dalam pembiayaan APBN sehingga dengan meningkatnya pembiayaan dari dalam negeri akan mengurangi risiko kurs mata uang.</li>
</ol>
Tulisan ini adalah pendapat pribadi saya dengan referensi dari berbagai sumber. Terima kasih. Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3547184847059554924.post-53249377329238814732019-10-06T05:18:00.001-06:002021-10-18T09:02:54.624-06:00Aplikasi Saham Terbaik<div style="text-align: justify;">
Investasi saham sekarang ini didukung oleh aplikasi saham online yang digunakan oleh para investor. Aplikasi saham tersebut membantu investor dalam mengambil keputusan dan melakukan transaksi jual-beli saham.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi saham saat ini ada yang dapat diakses melalui desktop atau smartphone. Aplikasi saham yang ada, tentu memiliki keunggulannya masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman mengenai penggunaan fitur-fitur yang sering saya pakai pada aplikasi-aplikasi saham tertentu. Jadi, tidak semua fitur akan saya bahas ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi saham terbaik yang saya gunakan, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. <a href="https://stockbit.com/" target="_blank">Stockbit</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi saham Stockbit memberikan penggunaan <i>chart </i>yang dapat diberikan indikator-indikator seperti <i>moving average</i>, <i>bollinger band</i>, menggambar garis, <i>fibonacci</i>, dan lain-lain. Selain itu, di aplikasi ini kita dapat membuat <i>watchlist </i>yang memudahkan kita memonitor saham-saham sesuai keinginan kita. Aplikasi Stockbit yang saya maksud adalah versi <i>smartphone Android</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk diketahui, bahwa fitur <i>chart </i>tersebut dapat digunakan secara gratis pada aplikasi <i>smartphone</i>. Namun, chart untuk desktop hanya bisa diakses oleh pengguna yang '<i>pro</i>'. Jika ingin mengetahui cara untuk memenuhi kriteria '<i>pro</i>' tersebut, pengguna harus membuka akun <i>real-trading</i> dan memiliki nilai investasi dengan jumlah tertentu. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Stockbit ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Stockbit juga merupakan media sosial yang memperbincangkan tentang saham. Banyak yang berbagi ilmu melalui aplikasi ini, tetapi sama seperti media sosial lain, kita harus pintar memilah informasi ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya lebih banyak menggunakan aplikasi ini di smartphone karena fitur <i>watchlist </i>dan <i>chart </i>yang bagus, aplikasi yang <i>user-friendly</i>, dan dapat mencari saham menggunakan filter sesuai keinginan pada bagian <i>screener</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di bawah ini, saya akan memberikan screenshot beberapa fitur pada aplikasi Stockbit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Stockbit versi aplikasi Smartphone Android.</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><u>Stockbit versi aplikasi Desktop (<a href="http://stockbit.com/" target="_blank">Stockbit.com</a>)</u></u></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhokDcDNdVAC_adv_LfTqIs4z3bFAGajcIy9exQKC7ddHs5LQ5BcDKKzYAOhz_dopo9dyeehyphenhyphenjOR1e7_UsO7LrJJs6TGYOFNRT2jSGDpkk-kFGhIpfWiMnk0FoXity4QdDz-QfpXIASCUQ/s1600/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+desktop.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="878" data-original-width="1349" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhokDcDNdVAC_adv_LfTqIs4z3bFAGajcIy9exQKC7ddHs5LQ5BcDKKzYAOhz_dopo9dyeehyphenhyphenjOR1e7_UsO7LrJJs6TGYOFNRT2jSGDpkk-kFGhIpfWiMnk0FoXity4QdDz-QfpXIASCUQ/s320/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+desktop.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stockbit versi desktop</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tampilan aplikasi stockbit versi desktop, pengguna dapat mendaftar secara gratis supaya bisa login.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzD_gViRQvjHzyRQYDDh6CeE4o1PhYY4ypreG__9P4jPEp5kM_CIY-rbqhmqzy140t2KcT9nV08sq2dYjoh6d7w7cJREaoiLpgsFD7enOQh-JAG5wofceqGju7lJ72P_zNi4oR9G5_UEc/s1600/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+desktop+login.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="654" data-original-width="1349" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzD_gViRQvjHzyRQYDDh6CeE4o1PhYY4ypreG__9P4jPEp5kM_CIY-rbqhmqzy140t2KcT9nV08sq2dYjoh6d7w7cJREaoiLpgsFD7enOQh-JAG5wofceqGju7lJ72P_zNi4oR9G5_UEc/s320/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+desktop+login.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stockbit versi desktop (perhatikan yang diberi kotak <i>orange</i>)</td></tr>
</tbody></table>
Gambar di atas adalah tampilan aplikasi Stockbit setelah login. Yang saya beri kotak warna orange adalah fitur-fitur yang sering saya gunakan. Pengguna dapat memulai trading secara real (butuh proses pendaftaran) maupun virtual pada kotak warna hijau (<i>START TRADING</i>).<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEG99WGIOqNYxZ_QvoDJx0Hzd89nyk_iTFIS4r9IOg2QT0rcSEkL1-4bS1MMbBYUMrUan83W_Kwr4hImi5r4uB8pWYF7ZDyGx5LOaviujadZgaCzcHXBjMoPdRuAQCAxFez3pszAtDeac/s1600/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+chart.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="654" data-original-width="1366" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEG99WGIOqNYxZ_QvoDJx0Hzd89nyk_iTFIS4r9IOg2QT0rcSEkL1-4bS1MMbBYUMrUan83W_Kwr4hImi5r4uB8pWYF7ZDyGx5LOaviujadZgaCzcHXBjMoPdRuAQCAxFez3pszAtDeac/s320/aplikasi+saham+terbaik+-+stockbit+chart.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chart pada Stockbit versi desktop</td></tr>
</tbody></table>
Gambar di atas adalah tampilan <i>chart </i>dari aplikasi stockbit versi desktop yang menurut saya lengkap dan banyak indikator-indikator yang bisa digunakan. Tapi jangan memakai terlalu banyak indikator ya, nanti pusing sendiri.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Investing.com</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi saham ini menyediakan <i>chart </i>gratis dan bagus yang dapat diakses melalui desktop. Jadi, tanpa login pun kita dapat 'bereksperimen' menggunakan chart dari investing.com ini. Selain <i>chart </i>sebenarnya masih banyak fitur yang lain, tetapi yang sering saya gunakan di <a href="http://investing.com/" target="_blank">Investing.com</a> ini adalah <i>chart</i>-nya. <i>Chart </i>ini juga memiliki banyak indikator yang bisa digunakan.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQzh60G_La2wHY-f_kxhqgAYNjxyL-Y7aaxOHEi8Fy8JUe7d7qQRsaxku5NsltIkMupHx3XMrb6HiVIHDq0UuKPgRJ3T_ETbJLJBWSABVUtlK9457wlxcOQVn7a_TEg5qOVgGfTD-LMU4/s1600/Aplikasi+saham+terbaik+investing_com.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="655" data-original-width="1366" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQzh60G_La2wHY-f_kxhqgAYNjxyL-Y7aaxOHEi8Fy8JUe7d7qQRsaxku5NsltIkMupHx3XMrb6HiVIHDq0UuKPgRJ3T_ETbJLJBWSABVUtlK9457wlxcOQVn7a_TEg5qOVgGfTD-LMU4/s320/Aplikasi+saham+terbaik+investing_com.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chart pada Investing.com versi desktop</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Indopremier (IPOT)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
IPOT sebenarnya memiliki aplikasi android yang banyak (bisa cek di Playstore) dan aplikasi desktop yang bisa diinstal di Windows. Waktu mengikuti kelas dari Indopremier, aplikasi desktop tersebut menurut saya cukup bagus. Namun, karena saya bekerja dari pagi sampai sore dan tidak nyaman jika instal di komputer kantor maka saya memilih memakai versi websitenya yang dapat diakses di <a href="https://indopremier.com/ipotstock/" target="_blank">Indopremier.com</a>.<br />
Aplikasi Indopremier versi web android (IPOT Go) dan desktop memiliki fitur yang sama. Fitur yang saya sukai dari aplikasi ini adalah fitur fundamental ringkas suatu emiten dalam rentang hingga lima tahun terakhir. Jadi, memudahkan sekali dalam melihat tren fundamental suatu perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyNE2iZONV5HEW4FTHb968dDK8eKwlAGebcpk0hzIQoizBt7CSXgAeN-bmZ6z-FTYJVGhoTuVYLpdLhNY-0DHFvInNor1FkbGVV3-9OGwjw-XsEc1H8JLxW7wEYeceh88FOm00f-a_dI/s1600/Aplikasi+saham+terbaik+indopremier_com.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="622" data-original-width="1140" height="174" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyNE2iZONV5HEW4FTHb968dDK8eKwlAGebcpk0hzIQoizBt7CSXgAeN-bmZ6z-FTYJVGhoTuVYLpdLhNY-0DHFvInNor1FkbGVV3-9OGwjw-XsEc1H8JLxW7wEYeceh88FOm00f-a_dI/s320/Aplikasi+saham+terbaik+indopremier_com.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ringkasan fundamental saham di Indopremier </td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, IPOT juga dapat membandingkan fundamental dari beberapa emiten sekaligus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQL27szDULD9o77xFDG_Epwa8jX2AFzPeLbgM3etysbxzKjhpJRwjo6R0n_C2BV2AxMfzpGc13JHswqltygGTzHzo6ZFnO4XRF67BSAvi4jfI5rN4-v_Tp_wzyWCitDOrUYD9-KJX96_w/s1600/Aplikasi+saham+terbaik+indopremier_com_data_comparison.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="618" data-original-width="598" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQL27szDULD9o77xFDG_Epwa8jX2AFzPeLbgM3etysbxzKjhpJRwjo6R0n_C2BV2AxMfzpGc13JHswqltygGTzHzo6ZFnO4XRF67BSAvi4jfI5rN4-v_Tp_wzyWCitDOrUYD9-KJX96_w/s320/Aplikasi+saham+terbaik+indopremier_com_data_comparison.png" width="309" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perbandingan fundamental beberapa emiten</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, untuk <i>chart </i>masih kurang jika dibandingkan dengan Stockbit dan Investing.com.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. RTI Business</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi saham ini memiliki <i>watchlist </i>emiten dan fitur fundamental yang disajikan dalam bentuk grafik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian aplikasi saham terbaik yang saya gunakan. Jika teman-teman memiliki pengalaman terkait aplikasi saham, boleh lah berbagi di bagian komentar. Yuk bagikan artikel ini, siapa tahu temanmu ada yang membutuhkan informasi ini. Terima kasih.</div>
Supomo M. Hanastihttp://www.blogger.com/profile/12202538492438774662noreply@blogger.com4