Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Top Down Analysis Saham

Mengetahui cara mulai investasi saham saja belum cukup untuk bisa cuan dari pasar saham. Investor harus tahu cara membeli dan menjual saham (ya iyalah, anak kecil juga tahu). Namun, yang sangat penting untuk diketahui adalah, bagaimana cara memilih saham perusahaan yang bagus dan menguntungkan?

Menurut data dari IDX, pada bulan Agustus 2019 jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI berjumlah 647 perusahaan. Artinya, kamu mempunyai 647 pilihan kode saham yang dapat diperjualbelikan. Apakah mau dilihat satu per satu sampai lelah? Atau ikut-ikutan kata teman? Atau asal beli (judi dong)?

Banyak jalan menuju Roma, begitu juga cara makan biskuit Roma atau cara mendengar lagu Rhoma Irama, mau sambil duduk, jalan, kayang, atau jugkir balik juga bisa. Nah, begitu juga dengan cara memilih saham perusahaan yang bagus, caranya buanyaaak. Dari yang baca laporan sampai garis-menggaris chart.

Yang saya bahas di artikel ini adalah salah satu cara memilih saham perusahaan dengan Teknik Top Down Analysis Saham.

Jika teman-teman sudah membaca Ringkasan Buku Jouska maupun Ringkasan Buku Value Investing Teguh Hidayat, dibahas juga mengenai Top Down Analysis Saham.

Pada artikel ini, saya menambahkan dengan materi yang saya dapatkan dari kelas Sekolah Pasar Modal di IDX mengenai materi Top Down Analysis Saham. Tentunya artikel ini fokus ke bagian analisa Top Down saja sehingga dapat lebih jelas dan detail.

Top Down Analysis Saham adalah menganalisa kondisi perekonomian global kemudian mengerucut hingga ke perusahaan yang kita pilih untuk dibeli sahamnya.

Jadi, ringkasnya begini :

Kondisi global --> Makroekonomi Negara --> Industri --> Perusahaan

Secara lebih detail, penjelasan poin-poin dalam Top Down Analysis Saham sebagai berikut:

1. Kondisi global


Arti dari kondisi global di sini adalah kondisi ekonomi yang terjadi di negara-negara lain, isu-isu global, dan hubungan antar negara yang dapat berdampak kepada ekonomi negara kita. Namun tidak hanya itu saja, harga komoditas seperti minyak dan harga batu bara dunia juga akan berdampak terhadap laba perusahaan.


Contohnya, perang dagang antara USA dan China memiliki dampak pada ekspor-impor Indonesia. Walaupun tidak terlibat langsung dalam perseteruan kedua negara tersebut, negara kita tetap terkena efek domino dari perang dagang tersebut.

Demikian halnya dengan krisis di negara berkembang seperti Argentina akan mengurangi kepercayaan Investor asing terhadap negara emerging market sehingga dana investasi akan keluar dari negara emerging market.

Sumber yang dapat digunakan untuk menganalisa kondisi global antara lain : tradingeconomics.com, berita di surat kabar (surat kabar sekarang banyak yang online lho, jangan dikira saya baca surat kabar cetak).

2. Makroekonomi Negara


Perekonomian negara memiliki dampak yang sangat besar bagi suatu perusahaan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi yang melambat dapat menyebabkan daya beli masyarakat turun sehingga potensi laba yang didapatkan perusahaan juga bisa turun. Belanja pemerintah dapat mendorong industri tertentu menjadi lebih bergairah dan meningkatkan laba perusahaan.


Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat kondisi makroekonomi negara antara lain:

  • Produk Domestik Bruto (PDB)
  • Inflasi
  • Tingkat bunga
  • Nilai tukar

Kebijakan fiskal pemerintah juga merupakan faktor penting untuk dapat mengetahui arah pembangunan seperti yang pernah dibahas di artikel Pentingnya APBN Bagi Perekonomian.

Sumber yang dapat digunakan untuk melihat kondisi makroekonomi antara lain: kebijakan APBN di kemenkeu.go.id, data statistik di bps.go.id dan tradingeconomics.com.

3. Industri


Keadaan industri sangat berpengaruh terhadap perusahaan yang sahamnya akan kita beli. Jika kondisi industri sedang bergairah biasanya perusahaan-perusahaan di industri tersebut juga akan naik harga sahamnya.


Contoh, naiknya harga batu-bara akan menggairahkan industri pertambangan batu-bara karena laba perusahaan akan meningkat.

Di pasar saham Indonesia, secara garis besar ada 9 kategori industri dalam mengelompokkan perusahaan-perusahaan.

Sumber yang dipakai, bisa dari harga-harga komoditas dan melihat tren harganya. Selain itu, bisa juga dari surat kabar.

4. Perusahaan

Perusahaan yang baik memiliki bisa dilihat melalui laporan keuangan. Laporan keuangan secara ringkas selama beberapa tahun terakhir bisa dilihat pada Laporan Tahunan. Selain itu, sekuritas juga ada yang menyediakan ringkasan laporan keuangan perusahaan selama beberapa tahun terakhir.

Membaca laporan keuangan, secara sekilas dapat dilihat melalui Analisa Rasio Laporan Keuangan. Namun jika ingin mengetahui perusahaan secara lebih mendalam dapat melihat Catatan Atas Laporan Keuangannya.

Sumber yang dapat digunakan untuk mengunduh laporan keuangan antara lain: website perusahaan dan idx.co.id. Untuk laporan keuangan yang ringkas biasanya saya memakai aplikasi IPOT dan Stockbit.

Demikian Teknik Top Down Analysis Saham untuk memilih saham yang akan kamu beli. Pastikan kamu tahu dengan baik perusahaan yang akan kamu beli, supaya tidak terjerumus ke perjudian yang dapat mengakibatkan "nyangkut" berkepanjangan.

Yuk share artikel ini supaya lebih banyak yang tahu dan jangan lupa klik subscribe untuk berlangganan artikel terbaru dari Cendhela. 

2 comments for "Top Down Analysis Saham"

  1. A good company can be seen through financial statements. A summary of the financial statements for the past few years can be seen in the Annual Report.

    ReplyDelete
  2. Investment is a serious business and you should be well-prepared and know precisely what you want to achieve in order to be successful in this sphere.

    ReplyDelete