Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ringkasan Buku Value Investing : Beat The Market in Five Minutes


Value investing adalah melihat fundamental perusahaan untuk mencari saham yang harganya murah dan berpotensi mengalami kenaikan harga yang signifikan di masa depan. Value investing merupakan salah satu teknik yang populer dalam investasi saham, cocok buat pemula maupun yang sudah mahir.

Ringkasan buku kali ini adalah ringkasan buku Value Investing : Beat The Market In Five Minutes! yang ditulis oleh Teguh Hidayat. Buku ini memiliki 10 bab dengan 231 halaman.

Silakan klik pada Daftar Isi di bawah ini untuk menuju Bab yang diinginkan :
  1. Cara mempelajari perusahaan secara detail
  2. Pengenalan Value Investing
  3. Tiga elemen penting Value Investing
  4. Menilai harga wajar Saham
  5. Seleksi saham berdasarkan Fundamental Laporan Keuangan
  6. Memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian
  7. Kualitas Manajemen perusahaan
  8. Success Story
  9. Investing for Living
  10. Beat the market in five minutes

Yuk kita lihat ringkasan dari masing-masing bab pada buku value investing ini!

BAB I Cara Untuk Mempelajari Sesuatu Tentang Perusahaan Hingga Sedetail-detailnya
Pada bab ini diberikan definisi mengenai investasi, termasuk investasi saham, sehingga pembaca dapat membedakannya dengan spekulasi. Value investing dilakukan melalui analisis dan membaca dokumen, dokumen tersebut bisa didapatkan melalui salah satu sumber utama yaitu idx.co.id.

Lima dokumen yang wajib dipelajari sebelum membeli saham:
  1. Laporan keuangan
  2. Laporan tahunan
  3. Materi public expose
  4. Laporan hasil public expose
  5. Prospektus (jika ada)

BAB II Value Investing: Metode Paling Santai Sekaligus Paling Menguntungkan Dalam Investasi Saham
Membahas cara mencari dan membeli saham bagus pada harga undervalue (sedang diskon), kemudian hold untuk jangka panjang. Salah satu cara menilai perusahaan yang bagus adalah dengan melihat kemampuan mencetak laba secara konsisten.

Kalau kita sudah menemukan perusahaan bagus, tinggal tidur, aset kita naik!

Baca juga: Cara Investasi Saham


BAB III Tiga Elemen Penting Dalam Value Investing

Tiga prinsip value investing yaitu:
  1. Beli saham undervalue
  2. Fundamental bagus
  3. Manajemen kompeten dan dapat dipercaya
Saham yang akan dibeli harus memenuhi ketiga kriteria di atas. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi maka belum bisa dikatakan memenuhi metode value investing.

BAB IV Metode Sederhana Dalam Menilai Harga Wajar Saham
Saat membeli saham dengan metode value investing, kita tentunya harus tahu harga wajarnya, sehingga ketika harganya diskon, kita bisa langsung tahu dan membelinya. Menurut buku value investing ini, harga wajar saham disebut juga nilai intrinsik saham.
Di bagian keempat buku value investing ini, dibahas juga mengenai present value dan future value dari saham serta mengaitkannya dengan Price to Book Value (PBV). Menurut Teguh Hidayat, PBV lebih dari 1 mencerminkan future value saham tersebut. Membeli saham sebisa mungkin di bawah nilai future value tersebut. Menilai future value dilakukan dengan menggunakan pendekatan Return on Equity (ROE). Caranya sebagai berikut :
  1. Aset, revenue, profit perusahaan bertumbuh.
  2. PBV 0,1 dari ROE ditambah reputasi dan likuiditas. Misalnya, PBV 1 dan ROE 10% itu harga wajar, kalau mau beli, cari yang ROE 10% tapi PBV dibawah 1, ROE 20% berarti PBV harus dibawah 2, dst.
  3. Memiliki future value (profit konsisten).
  4. PER kurang dari 7 (khusus untuk saham blue chip yang labanya konsisten).

Baca juga : Pengalaman Buka Akun Investasi Saham di Indopremier

BAB V Cara Cepat Mempelajari Laporan Keuangan Perusahaan, Sekaligus Menyeleksi Saham Secara Fundamental
Cara mempelajari Laporan Keuangan dan seleksi saham berdasar fundamental, memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Perusahaan bertumbuh (ekuitas dan net profit tumbuh).
  2. Harus untung (laba dibandingkan dengan ekuitas (ROE) besar).
  3. utang wajar
Catatan pada kriteria ke-3 hutang wajar, yaitu:
  • Saham perbankan harus dilihat lebih detail di bagian Kewajiban Penyertaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR), CAR wajar minimal 15%.
  • Saham non-bank dilihat dari Debt to Equity Ratio (DER) maksimal 1.
  • Saham konstruksi, property, multifinance, asuransi DER bisa lebih dari 1, karena misalkan perusahaan konstruksi mengambil semen akan dicatat hutang, saat pembangunan selesai dan dibayar oleh pemilik bangunan baru melunasi hutang semen tersebut.
Catatan lain yang menurut saya penting untuk diketahui adalah sebagai berikut:
  • ROE besar apakah dihasilkan dari laba atau penjualan aset?
  • ROE dan PBV harus selaras, ROE 10% PBV wajar 1, ROE 20% PBV wajar 2 dst. di cek setiap triwulan untuk melihat valuasi sahamnya. Jika ROE dan PBV tidak selaras maka pikirkan lagi. Saat mau buy, jika ROE meningkat dan PBV tetap sehinggga harga jadi murah maka buy. Saat mau sell, jika ROE turun signifikan sehingga PBV sudah tidak wajar maka sell.
  • Ekuitas bertumbuh dari laba yang meningkat atau modal disetor?
  • Hutang besar apakah hutang usaha atau hutang bank/obligasi yang berbunga?

Selain faktor fundamental perusahaan, kita juga pelajari faktor luar, yaitu :
1. Sektor industri/usaha : bisa dapat info dari halaman awal laporan keuangan, berita, dan google.
Berikut ini beberapa contoh hal-hal yang harus diperhatikan:

Sektor Agriculture
  • 1 hektar perkebunan menghasilkan sekian ton TBS (Tandan Buah Segar) yang akan diolah menjadi sekian ton CPO (Crude Palm Oil), CPO ini kemudian diekspor menggunakan patokan harga bursa Malaysia.
  • Harga CPO naik, laba perusahaan naik.
  • Indonesia salah satu produsen CPO terbesar.
Sektor Property :
  • Cadangan landbank developer.
  • Jenis-jenis property.
  • Pengaruh BI Rate terhadap penjualan property.
Batu bara:
  • Harga batu bara turun, mempengaruhi kinerja perusahaan batu bara
Perbankan :
  • Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal 15%
  • Non Performing Loan (NPL)
  • Net interest margin
2. Makroekonomi negara : data statistik bisa diperoleh di www.bps.go.id, tradingeconomics.com. Kondisi ekonomi di lapangan contohnya, bisnis lesu, toko sepi pembeli, dan lain-lain.

3. Perkembangan ekonomi global: isu-isu yg terjadi di dunia dan dampaknya ke Indonesia. Misal krisis mortgage, krisis Yunani, anjloknya bursa Nikkei karena tsunami, dan lain-lain.
BAB VI Teknik Memaksimalkan Potensi Keuntungan, Sekaligus Meminimalisir Potensi Kerugian
Teknik memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Diversifikasi : 5-12 saham.
  • Campuran saham blue chip dan saham kecil.

BAB VII Cara Praktis Menganalisis Kualitas Manajemen Perusahaan
Analisa Kualitas Manajemen Perusahaan secara garis besar dilakukan sebagai berikut :
  1. Apakah manajemen perusahaan dapat dipercaya atau tidak?
  2. Reputasi dari pemilik/pemegang saham pengendali perusahaan (apakah pernah terlibat kasus hukum atau tidak?)
  3. Bedakan kasus hukum manajemen dengan kasus operasional, kasus operasional merupakan kasus yg wajar. Contoh kasus operasional: komplain dari pelanggan atas produknya.
BAB VIII Inspirasi dan Success Story Para Value Investor

Bagian ini meceritakan beberapa tokoh yang menerapkan value investing dengan cara mereka masing-masing seperti Benjamin Graham, Warren Buffet, Carlos Slim Helu, dan investor-investor lainnya. Tentu saja bagian buku value investing ini juga menceritakan beberapa pengalaman yang dialami oleh beberapa tokoh tersebut serta pelajaran apa saja yang dapat kita ambil dari pengalaman mereka.

BAB IX Bisakah Kita 'Investing for Living'? Sangat Bisa

Bab ini menceritakan tentang compound interest dan menghubungkannya dengan investasi saham. Teguh Hidayat juga memberikan beberapa simulasi nilai yang diinvestasikan dan hasil yang diperoleh pada akhirnya. Buku value investing ini juga menceritakan pengalaman penulisnya dalam investasi saham.

BAB X Beat The Market in Five Minutes

Buku value investing ini mengatakan bahwa untuk beat the market hanya perlu mencetak profit lebih tinggi sekitar 12% dari IHSG. Investor tidak perlu ngoyo untuk memperoleh keuntungan spektakuler, karena dengan keuntungan lebih tinggi dari IHSG setiap tahun saja maka dengan menggunakan compound interest, profit kita dalam beberapa tahun sudah luar biasa. Pekerjaan investor yang harus dilakukan adalah melakukan analisis terhadap hal-hal yang berhubungan dengan saham, seperti Laporan Keuangan. Laporan Keuangan dapat berupa Laporan Keuangan Triwulanan dan Tahunan.

Demikian ringkasan buku Value Investing yang ditulis oleh Teguh Hidayat, semoga investasi kamu terutama di investasi saham semakin tertata dan profit ya. Jika ada yang mau ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar, dengan senang hati akan saya jawab.

Yuk bagikan artikel ini supaya lebih banyak yang tahu mengenai value investing dalam investasi saham. Silakan berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru. Thank you.

4 comments for "Ringkasan Buku Value Investing : Beat The Market in Five Minutes"

  1. Buku yang menarik. Khususnya untuk para pemilik perusahaan wajib memiliki buku ini.

    ReplyDelete
  2. Investments, financial planning comes into play. Using a retirement calculator to assess what your retirement needs will be can help you put together a plan that can tell you what you will need to save and what level of return you will need to meet those goals.

    ReplyDelete
  3. One of the largest factors to consider in purchasing property for resale is finding properties that will resell at a higher rate than purchase, of course. Finding these properties is not as easy today as it may have been in the past. It used to be that fixer-uppers and foreclosures were avoided by homeowners and investors alike. Not so today, those same homes are being feverishly snatched up in the current booming housing markets. Investing in real estate in Los Angeles

    ReplyDelete